Rabu, 18 Oktober 2023

PLATFORM MERDEKA MENGAJAR, Aksi Nyata "Mengapa kurikulum perlu berubah?"

Aksi nyata Penyebaran Pemahaman " MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH "

Oleh : Suhefrandi,.S.Pd,MM
Instansi : SMA Muhammadiyah kota Padang Panjang

"Mengapa kurikulum perlu berubah?"

Dalam dunia pendidikan Keberadaan sebuah  kurikulum sangatlah penting. Karena dengan ada nya kurikulum dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan. Semuanya bisa diatur di dalam kurikulum sehingga dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Guru akan berpedoman pada kurikulum yang dipakai di satuan pendidikannya.

Apa itu Kurikulum?

Kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum tersebut kompleks dan multi dimensi, kurikulum tersebut dapat diibaratkan sebagai jantung nya proses pendidikan.

Peran dan fungsi Kurikulum

Adapun peran Kurikulum adalah sebagai pedoman dan acuan dalam pembelajaran. Adapun Fungsi Kurikulum  bagi pendidikan adalah untuk memandu dalam proses belajar peserta didik.

Komponen Kurikulum menurut Ralph Tyler :

  • Tujuan
  • Konten
  • Metode/cara
  • Evaluasi

Apa pentingnya perubahan Kurikulum?

Kurikulum yang baik adalah Kurikulum yang sesuai dengan zamannya, dan terus dikembangakan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.

Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi masa sekarang ini Ilmu Pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang dan pembelajaran akan membosankan tanpa adanya perubahan bukankah tugas kita untuk menyiapkan para peserta didik kita menghadapi zaman yang baru, zaman yang sama sekali berbeda dengan zaman kita dulu. Zaman dimana pendidikan harus menyesuiakan diri dengan Kodrat alami, lingkungan, Situasi Perserta didiknya

Contoh : Pada Zaman kita bersekolah dahulu pada tahun antara 80 an dan zaman 90 an, saat itu teknologi belum berkembang seperti pada saat ini, Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan pun tidak begitu tampak, Akses internet pun seolah olah mustahil kita gunakan, Satu satu nya alat untuk Mengetik surat pada zaman tersebut masih menggunakan mesin ketik " tik " dan dengan perlahan lahan sudah diperkenalkan dengan computer yang masih sebatas menyalakan dan mematikan dan mengetik saja dan semua masih tersimpan dalam floppy disk. Pada Saat ini, pada Zaman ini coba kita amati anak anak pada zaman sekarang mereka telah lahir dengan teknologi ditangannya, Lahir dengan Smartphone di sekitar mereka, anak saya yang masih balita saja sudah pandai menggunakan Smartphone. Dan pada saat kita menjadi murid di zaman tersebut beberapa tahun silam mungkin cita-cita kita hanya ingin menjadi dokter, polisi, guru, tentara, pedagang dan lain-lain

Coba kita lihat pada saman sekarang ini, kita lihat pilihan cita-cita peserta didik kita lebih beragam dan mungkin sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan, mereka ingin menjadi illustrator, animasi karakter kartun, arsitek, menemukan aplikasi game, youtuber dan lain-lain.

Itulah mengapa Kurikulum perlu adanya perubahan agar kita dapat menyiapkan generasi yang akan datang dan mampu memandang kedepan.

Seperti ungkapan Ki Hajar Dewantara

“Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat.

Jadi, dapatkah Kurikulum berubah?

Kurikulum oprasional satuan pendidikan harus bersifat dinamis artinya dapat diubah sesuai perubahan dan perkembangan budaya dan zaman, selain mengikuti zaman yang sudah diadaptasi sesuai lingkungan geografis.

Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembengkan atau diadaptasi sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik untuk membangun kompetensi sesuai masa kini dan masa yang akan datang.

Bagaimana untuk mewujudkannhya?

Seluruh komponen masyarakat yaitu peran orang tua, masyarakat dan sekolah harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar serta kepentingan peserta didik sebagai pengembangan Kurikulum karena Kurikulum dirancang untuk kebutuhan peserta didik

Bapak/ibu Mohon di berikan komentar menurut pengalaman kita masing masing pada kolom komentar blog saya ini  "Mengapa kurikulum perlu berubah?"

#mengapakurikulumperludirubah

#kurikukulummerdeka

#merdekamengajar

#platformmerdekamengajar

#PMM

Senin, 10 Desember 2018

CHANGE YOUR MINDSET

7 YOUR MINDSET ( RUBAH POLA BERFIKIR MU )

------------------------------------------------------
Hal hal yang mempengaruhi MINDSET :

1. INFORMASI
    Untuk merubah MINDSET kita, sangat penting sekali kita mengatur Lalu lintas INFORMASI yang keluar masuk kedalam fikiran kita.. bijak kita menyingkapi setiap informasi yang di terima oleh otak kita.. cross ceck selalu.. Tabayyun..

2. FUBLIC FIGURE
    Seseorang akan cendrung berfikir dan berprilaku seperti apa prilaku Seseorang yang di kaguminya, mencontoh dan belajar dari FUBLIC FIGURE yang menjadi Panutan nya, nah.. carilah FUBLIC FIGURE yang baik dan sudah teruji.. baik dari segi Akhlaknya, pola fikirnya, keseharian nya.. dan sebagainya.. Sebaik baik yang patut di contoh adalah RASULULLAH SAW... Uswatun Hasanah.. 

3. REPITATION ( Repitisi/Pengulangan )
    Pernah kita mendengar, membaca  tentang " THE LAW REPITATION ".. , bisa karena terbiasa, Lancar karena terus di ulang ulang, Ya.. Pengulangan akan mempengaruhi Mindset seseorang.. , tetes demi tetes air akan mampu membuat batu yang keras jadi berlubang... apa yang membuat batu tersebut kalah dan berlubang.. bukan karena besarnya volume air yang jatuh.. akan tetapi karena sering nya tetesan air  dengan intensitas yang sama jatuh secara terus menerus di titik yang sama lah yang membuat batu berlubang...

4. Environment ( LINGKUNGAN )
    Lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap perubahan MINDSET seseorang.. Berada dalam lingkungan yang baik maka baik pula MINDSET seseorang.. demikian sebaliknya..

5. HIPNOSIS..
    Pernah kita mendengar seseorang ikut pelatihan pelatihan HIPNOSIS, dan nampak perubahan dalam keseharian nya,nampak MINDSET mereka berubah.. Karena dalam perubahan mindset perlu sekali kita kaji tentang bagaimana otak kita bekerja, menerima perintah, menyelesaikan kasus, dsb..

semoga bermanfaat...
Suhefriandi, S.pd, MM, CH, CHt

#Changeyourmindset
#possitivethinking
#yukperbaikidiri
#hionosis
#hyonotherphy

Minggu, 28 Oktober 2018

MAKNA DI BALIK LUKISAN KUCING DAN EKOR ULAR KOBRA

Inspirasi Dibalik Lukisan Kucing Dan Ular Kobra

Inspirasi, motivasi

Ketika pertama kali saya melihat gambar ini, saya tidak begitu mengerti apa makna yang ada dibalik gambar ini. pada gambar ini terlihat seekor kucing yang tengah melihat ekor ular yang menonjol dari lubang kecil dan sepertinya si kucing tersebut berfikir kalau hal itu adalah ekor dari seekor tikus, maka timbulah keinginan sang kucing menarik dan mengusik nya agar tikus tersebut keluar.

Tetapi kemudian, saya mengetahui bahwa foto ini adalah karya terkenal pelukis Italia MARCO MELGRATI , seorang freelance Ilustrator asal Meksiko yang bekerja untuk beberapa media cetak dan digital di Amerika, Italia, dan Meksiko. Ternyata lukisan tersebut memiliki arti: 

    "ANDA TIDAK AKAN PEENAH TAHU DENGAN SIAPA ANDA SEDANG BERMAIN MAIN, MAKA TOLONG LAH SALING HORMAT MENGHORMATI SATU SAMA LAIN NYA DALAM SEPANJANG SISA HIDUP ANDA "

SAHABAT....
Dalam kehidupan ini, apa yang kita LIHAT hanyalah bagian yang SANGAT KECIL dari suatu KEBENARAN NYATA YANG ADA. Terkadang, KITA BERFIKIR tidak ada yang tahu apa yang KITA LAKooUKAN, namun kenyataannya mereka telah lama memperhatikan anda, jadi hati-hatilah dalam BERKATA dan dalam BERTINDAK, karena yang terlihat KECIL dan LEMAH bukan berarti juga kalau kita LEBIH BESAR dan KUAT dari dia.

Yang paling penting, kita harus saling menghormati dan menghargai karena itulah yang sebenarnya penting dalam hidup ini. Jangan malah mengganggu dan mengusik hidup orang lain .

Benar kan..? Binatang aja gak suka diganggu apalagi kita manusia normal.

Senin, 22 Oktober 2018

FATHER TOUCH ( Pelukan Sang Ayah )

"FATHER'S TOUCH".
( Pelukan Sang Ayah )

Suhefriandi

Saat ayah memeluk, menyentuh anak anak nya sesungguhnya ia sedang mentransfer kemampuan dan kemandirian pada diri anak. Selain itu aspek yang sifatnya berani berinteraksi dengan figur otoritas yang dimiliki ayah.
Hmmmm....dalem sekali maknanya.

" Coba, kita lihat di keseharian kita,  mana anak yang diantar ayah, kakek atau om atau pakdhenya dalam kegiatan anak anak kita, kesekolah, ketempat lest atau ke tempat tempat lain nya?.." kita bandingkan perkembangan sang anak yang di antar sang ibu atau orang lain seperti pegawai kita yang bekerja bersama kita..

Tak heran jika banyak anak perempuan yang dekat dengan ayahnya akan tumbuh sebagai pribadi yang tangguh. Tentu tak heran pula jika banyak para gadis kemudian berusaha mencari dan menikahi laki-laki pujaannya kelak yang memiliki sifat dan sikap seperti ayah yang dikaguminya.

Sedangkan pelukan dari ibu akan mentransfer sifat penuh kasih atau empati pada anak. Ibu itu figur afeksi, yang ketika anak sakit, ia akan memeluk anak maupun mengambilkan obat untuk anak. Anak yang sering mendapat pelukan ibu akan menjadi pribadi yang mudah memberikan kasih sayang atau rasa simpati kepada orang lain.

Ditilik dalam kehidupan nyata, ayah memang tak selalu intens dalam memberikan pelukan kepada anak.

Bisa jadi, ayah yang sulit memeluk dulunya juga mungkin jarang dipeluk....(ehmmmm.....)

Karena si ayah tumbuh dan berkembang jarang dipeluk, ia akan melakukan hal yang sama kepada anaknya. Tetapi kalau ia biasa dipeluk, ia akan memeluk anaknya. Dalam penelitian yang dirilis dalam buku The Miracle of Hug, mengungkap bahwa pelukan orangtua kepada anaknya dapat membangun konsep diri yang positif, mengurangi emosi negatif seperti kesepian, cemas atau frustasi, serta meningkatkan kecerdasan otak, merangsang keluarnya hormon oksitosin yang memberikan perasaan tenang pada anak.

Dengan pelukan pula, anak akan merasa dicintai dan dihargai. Anak yang sering mendapat pelukan dari orang tuanya akan lebih efektif sembuh dari depresi, dan akan timbul rasa percaya dirinya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Bahkan, pelukan saat inisiasi dini, sesaat setelah bayi terlahir ke dunia, akan mentransfer sejenis mikroorganisme yang membuat daya tahan tubuh bayi semakin kuat.

Tak perlu khawatir dengan mitos yang mengatakan bahwa anak yang sering mendapat pelukan akan menjadi cengeng. Lupakan paradigma kalau anak saya laki-laki harus bermental kuat, kalau dipeluk-peluk nanti melempem.

Enyahkan pikiran kalau anak saya cuman perempuan satu-satunya ini, dengan didikan "kenceng" supaya dia mandiri tidak manja.

Tegas, mandiri, kuat tidak harus dibentuk dengan kekerasan (verbal atau fisik sekalipun).

Banyak pakar yang sudah ber-quotion bahwa sentuhan dan pelukan orangtua kepada anaknya sungguh memiliki kehebatan luar biasa yang tidak dimiliki obat-obat ciptaan dokter di dunia.

Jadi, siapkan sentuhan dan pelukan terbaik untuk anak-anak tersayang.

Minta maaflah dan istighfarlah sudah sering bertindak "kasar" kepada anak-anak.

Para Ayah

Sudah berapa kalikah kita memeluk anak kita hari ini..
Sudah berapa kali kah kita transfer hal hal positif yang ada pada kita pada anak anak kita
Siapakah yang mengantarkan anak kita sekolah dan menyemputnya hari ini

Sabtu, 13 Oktober 2018

SALEEM IKLIM ( VOKALIS BAND LEGENDA MALAYSIA MENINGGAL DUNIA )

KECELAKAAN SEPEDA MOTOR, SALEEM IKLIM MENINGGAL DUNIA

    Saleem merupakan vokalis Group BAND IKLIM yang sangat terkenal di ERA 80-90 an, dengan suara yang khas dan lagu lagu yang sangat bagus, menjadikan BAND IKLIM dengan vokalis nya SALEEM mampu menjadikan SALEEM DAN BAND IKLIM nya MELEGENDA di Negeri Jiran Malaysia... Saya merupakan salah satu pengemar lagu lagu nya sampai saat ini...

     Minggu, 14 Oktober 2018 - 09:33 WIB
Kecelakaan Sepeda Motor, Saleem Iklim Meninggal Dunia
Kurang dari satu bulan mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, mantan vokalis band Iklim asal Malaysia, Saleem, akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. (The Star)

KUALA LUMPUR - Kurang dari satu bulan mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setelah mengalami kecelakaan lalu lintas, mantan vokalis band Iklim asal Malaysia, Saleem, akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Pria yang terlahir dengan nama AM Salim Abdul Majeed itu meninggal dunia dalam usia 57 tahun.

Dikutip dari sejumlah media Malaysia, Saleem meninggal sekitar pada Minggu (14/10/2018), sekitar pukul 06.20 waktu setempat di ruang perawatan intensif di Universiti Kebangsaan Medical Centre (PPUKM) di Kuala Lumpur. Saleem sudah menjalani perawatan di rumah sakit sejak mengalami kecelakaan sekitar 22 hari lalu.

Putra sulung Saleem, Muhammad Amirul Mukmin, mengatakan, kondisi ayahnya itu kian memburuk sejak Sabtu (13/10/2018). Saleem mengalami kecelakaan pada 20 September lalu saat sedang mengendarai sepeda motor di Kuala Lumpur.

Saat itu, sepeda motor yang dia kendarai tiba-tiba ditrabrak mobil dari belakang. Dia pun terpental dan jatuh. Akibatnya, 12 rusuknya patah, pembengkakan otak dan parunya tertusuk. Dia terus dalam kondisi kritis sejak kecelakaan tersebut.

“Setelah koma selama hampir 2 pekan, ayah mulai sadar. Tapi dia terus melemah dan mengalami kesakitan luar biasa akibat pembengkakan otak. Pagi ini, kondisi ayah terus kritis dan dokter memberikan perawatan darurat, tapi tidak berhasil menyelamatkan nyawanya,” tutur Muhammad Amirul Mukmin, yang dikutip New Strait Times.

Selasa, 09 Oktober 2018

TANDA TANDA ORANG BERILMU

Berilmu atau tidaknya seseorang dalam kacamata Islam tidak dilihat dari segi banyak atau luas wawasan, tapi dilihat dari sifat atau tingkah lakunya. Apakah ilmu yang dimilikinya sesuai degan akhlaknya? Sudahkan ilmu yang digandrunginya mampu mengubah dirinya menjadi pribadi ahli ilmu?

Jika seseorang memiliki ilmu pengetahuan yang sangat luas, tapi akhlak dan budi pekertinya masih seperti orang tidak berilmu, atau bahkan lebih dari itu, maka orang seperti itu belum dikategorikan dalam gologan orang berilmu. Berikut ini sifat yang semestinya dimiliki oleh orang yang berilmu.

1. Bertanggung Jawab

Tanggung jawab yang dimaksud adalah menjaga ilmu yang sudah dianugerahkan sesuai dengan ketentuan syari’at. Salah satu tanggung jawab yang dibebankan syari’at adalah menjaga ilmu yang telah dimiliki agar tidak hilang. Yaitu dengan cara megulang-ngulang dan mengamalkannya.

2. Tidak Menyembunyikan Ilmu

Menyembunyikan ilmu bemakna tidak mau mentransfer ilmu tersebut kepada orang yang membutuhkan. Menyembunyikan sesuatu dengan menutup-nutupinya, menghilangkannya, atau meletakkan objek lain pada sesuatu yang dihilangkannya itu.

Menyembunyikan ilmu terealisasi ketika seseorang datang kepada kita untuk menanyakan sebuah hukum atau sebuah solusi dari sebuah permasalahan, tapi kita tidak melayani orang tersebut. Ataupun pura-pura tidak tahu solusi atau jawabannya.

“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang elah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah kami menerangkkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka dilaknan Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati. (QS. Al-Baqarah [2]: 159).

Islam melarang penyembunyian ilmu sebab akan menjadi musibah bagi diri sendiri dan musibah bagi orang lain.

3. Tawadu

Tawadu (rendah hati) adalah sifat yang sangat terpuji, Al-Qur’an sendiri telah mengangkat derajat orang-orang yang berlaku tawadu, sebagaimana dalam firman Allah Swt.;“dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.” (QS. As-Syu’ara’ [26]:215)

Menurut Imam Nawawi, orang tawadu akan diangkat derajatnya pada dua tempat. Yaitu dunia dan akhirat. Derajat yang diangkat di dunia adalah didirikan dalam hatinua takhta sehingga ia jadi mulia di hadapan manusia. Sedangkan di akhirat mereka akan memetik pahala terhadap tanaman tawadu yang disemaikan di dunia`

Berbahagialah orang-orang yang tawadu karena derajatnya selalu ditinggikan. Berbahagialah bagi orang-orang yang menafkahkan harta bendanya bukan pada jalan kemaksiatan.

AYAH BUNDA.. DARI RUMAHMU.. LAHIR PEMIMPIN MASA DEPAN..

Parenting
AYAHBUNDA.. DARI RUMAH MU.. LAHIR PEMIMPIN MASA DEPAN..

Suhefriandi, Sp.d,.MM,Ch,cht

Ayah bunda, Setelah anugerah besar yang telah di berikan pada kita oleh Allah Ta'alla pada kita,tentunya anugerah tersebut harus kita jaga dan kita berikan pada mereka kewajiban kewajiban yang harus didapatkan oleh mereka, mereka adalah Qurrota A'yun (Penyejuk hati )

Simak dalam QS Al Furqaan 25 : 74

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً

Artinya : “Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”

Sebagai Qurrata a’yun (penyejuk hati kedua orang tua). Ini kedudukan anak yang terbaik yakni manakala anak dapat menyenangkan hati dan menyejukan mata kedua orangtuanya. Mereka adalah anak-anak yang apabila ditunjukkan untuk beribadah, seperti shalat, mereka segera melaksanakannya dengan suka cita.

Apabila diperintahkan belajar, mereka segera mentaatinya. Mereka juga anak-anak yang baik budi pekerti dan akhlaknya, ucapannya santun dan tingkah lakunya sangat sopan, serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.

Kita lihat anak kita,dalam keseharian mereka,sebagai penyejuk hati bagi kita orang tuanya,dalam keseharian itu dapat kita tanamkan nilai nilai kepempinan pada mereka melalui hal hal sederhana.

NILAI NILAI KEPEMIMPINAN TERSEBUT ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. MEMILIKI TANGGUNG JAWAB

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS.ash-Shaffat:102)

Ayat diatas menjelaskan tentang bagaimana Nabi Ibrahim a.s mengajarkan sikap tanggung jawab terhadap anaknya, Ismail a.s. Beliu menanyakan bagaimana pendapat Ismail tentang mimpinya. Lalu Ismail memilih menuruti perintah Allah Ta’ala yang mana Ia berarti memiliki rasa tanggung jawab terhadap Sang Maha Kuasa.

kita lihat dari sisi tanggung jawab dalam rumah tangga kita, bagaimana hal sederhana yang bisa kita lakukan dalam memberi pelajaran tanggung jawab pada anak kita

anak mencuci piring - belajar bertanggung jawab. Latih tangung jawab anak dengan memberikan tugas rumah yang sesuai usianya

Seorang anak harus diajari tanggung jawab sedari dini. Tanggung jawab akan menjadi nilai penting buat seorang pemimpin. Mengajari anak bertanggung jawab misalnya dengan memberikan tugas-tugas rutin di rumah seperti membereskan tempat tidurnya setiap pagi selepas tidur, mengepel rumah, mencuci piring, membereskan mainannya setelah bermain, dan lain-lain. Di sekolah, tanggung jawab bisa diajarkan melalui ajakan untuk selalu menjaga kebersihan kelasnya, menugaskan anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah sesuai waktu yang ditentukan, menugaskan anak untuk mencari tahu di perpustakaan, dan masih banyak lagi tugas yang bisa dijadikan pembelajaran tanggungjawab.

2. MEMILIKI KEJUJURAN

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَ‍َٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. al-Maidah :8)

Menjadi adil dan jujur bagi diri sendiri saja sulit, apalagi menjadi adil dan jujur bagi orang lain. Sehingga perilaku adil dan jujur ini sudah selayaknya dilatih sejak kecil agar terbawa hingga dewasa.

Menjadi orang yang menegakkan kebenaran adalah dengan cara yang jujur dan adil, kita tidak bisa mengahakimi orang yang tidak bersalah hanya karena kebencian pribadi.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahuinya” (Al Qur’an, Surah Al-Anfal, Ayat 27).

ajarkan anak berlaku jujur
Ajarkan anak untuk selalu bersikap jujur

Seorang pemimpin harus jujur. Ajari anak-anak untuk selalu jujur serta berikan pengertian kepada anak-anak bahwa nilai kejujuran itu lebih penting daripada nilai-nilai yang ada dalam bentuk angka. Tanamkan pula bahwa kejujuran itu tak ternilai. Sesuatu yang tidak ternilai adalah sangat berharga. Harga diri itulah yang harus tertanam dalam diri mereka. Jujur lebih baik! Seandainya kejujujuran sudah tertanam, mereka dengan sendiri akan malu untuk melakukan kecurangan. Tak akan lagi ada kegiatan mencontek saat ulangan, tak ada lagi kecurangan saat ujian nasional. Seorang anak yang jujur adalah calon pemimpin masa depan.

3. MEMILIKI SIFAT MENEPATI JANJI

       Janji adalah perkara besar yang tidak boleh diremehkan. Baik buruknya citra diri seseorang bisa dilihat dari bagaimana dia memelihara janji yang dibuatnya. Berikut ini beberapa ayat alquran tentang menepati janji yang penting untuk diperhatikan sebagai rambu-rambu untuk tidak menganggap remeh perkara janji.

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ

Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu. Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu, dan takutlah kepada-Ku saja.

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

       Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

بَلَى مَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ وَاتَّقَى فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ * إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَبِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

        Sebenarnya barangsiapa menepati janji dan bertakwa, maka sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. (76) Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. (77)

وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَاقَهُ الَّذِي وَاثَقَكُمْ بِهِ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

       Dan ingatlah akan karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikatkan kepadamu, ketika kamu mengatakan, “Kami mendengar dan kami menaati.” Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّى يَبْلُغَ أَشُدَّهُ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

        Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.”

         Seorang pemimpin yang amanah dan tidak ingkar janji. Mengajari anak untuk selalu amanah dengan cara membuat komitmen bersama-sama saat ia melakukan kesalahan kemudian dibuat dalam bentuk tertulis. Saat anak mampu melaksanakan semua komitmennya, ia belajar untuk menerima amanah yang lebih besar di kemudian hari. Anak-anak akan senang untuk terus belajar menjadi lebih baik saat ia melakukan kesalahan.

4. MEMILIKI JIWA PEMBELAJAR

anak yang suka belajar dan penuh rasa ingin tahu pupuk rasa ingin tahu anak senang belajar. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang selalu belajar baik melalui sumber-sumber dari luar atau juga dari dirinya sendiri. Anak-anak harus mampu menjadi pembelajar seumur hidup karena mereka akan hidup dalam jamannya yang terus berubah. Seandainya ia tak belajar, ia akan tergerus jaman. Pemimpin juga belajar dari kesalahan-kesalahannya di masa lalu. Ketika anak sadar tentang kesalahannya, di situ ia belajar tentang kebaikan untuk dirinya dan juga orang lain.

Masih banyak lagi hal penting yang harus dipelajari anak tentang cara menjadi pemimpin. Tugas untuk menyiapkan anak-anak menjadi pemimpin ada dipundak orang tuanya. Orang tua harus mampu menunjukan sikap kepemimpinan di rumah dengan baik. Misalnya dengan tanggung jawab, kejujuran, amanah, dan sikap pembelajar yang sudah tertanam sejak dahulu. Anak-anak akan menyerap proses pendidikan kepemimpinan ini mula-mula dari lingkungan terdekatnya yaitu keluarga. Selanjutnya ia akan belajar lebih dalam lagi melalui proses belajar lewat pengalaman yang ia lalui baik di sekolah maupun di lingkungan luar.

Menyiapkan anak-anak untuk menjadi pemimpin butuh kesabaran dari orang tuanya. Tak bisa instan karena butuh waktu dan juga konsistensi yang terus menerus. Pendidikan sejak dini tidak bisa diulang. Sangat disayangkan jika kita sebagai orang tua menyerahkan sepenuhnya kepada pihak luar untuk mendidik anak-anak. Bagaimana pun pendidikan dari keluarga tetaplah yang utama. Semoga lahir pemimpin-pemimpin baru dari pendidikan keluarga yang berkualitas! Aamiin!