Jumat, 02 September 2016

SEMPURNA


                        SEMPURNA

Suhefriandi

       Seorang Guru tua sedang membuat Kue Bolu untuk murid-muridnya, setiap selesai memanggang  Bolu tersebut, sang guru  meletakan ke piring murid dan berkata “ SEMPURNA ”, sang murid bingung mengapa sang Guru selalu mengucap sempurna meskipun bentuk dari kue Bolu itu tidak bundar dan dibagian tepi terlihat banyak yg hangus.

       Akhirnya salah satu murid memberanikan bertanya untuk mengusir kebingungannya , “ Guru mengapa guru selalu berujar SEMPURNA walaupun bentuk dari kue Bolu ini tidak SEMPURNA ?”. Sang Guru tetap asyik dengan memanggangnya tanpa menghiraukan pertanyaan itu, dan kembali sambil meletakan kue Bolu di piring sang murid sambil  berguman “ SEMPURNA ”

Kesadaran sang Guru telah melewati DUALITAS , pada titik ini mata tidak melihat KEJELAKAN DAN KEBAIKAN. Hakim pikiran sudah nyenyak terlelap, apa yang terlihat adalah apa yang ada. Yang bagus tidak diterima yang buruk tidak ditolak. Semuanya bagaikan saudara kembar. Semua berasal dari satu muara, tidak ada kawan dan tidak ada lawan, semua tercipta oleh tangan yang sama.

Dicaci tidak tersinggung, dipuji tidak tersanjung, ia yang IKHLAS, ia yang telah kehilangan EGONYA, ia yang menyerah sepenuhnya pada ALLAH SWT adalah ia yang melihat semuanya sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar