Sabtu, 28 November 2015

7 TIPE PEGAWAI YANG HARUS DIPECAT DARI ORGANISASI

7 Tipe Pegawai yang harus dipecat dari Organisasi

Suhefriandi, Spd. MM

        Menjalankan roda organisasi seringkali harus terganjal pada para karyawannya  sendiri. Bukannya ikut mendorong pergerakan Kemajuan Organisasi, akan tetapi terdapat segelintir karyawan yang dengan sikap buruknya justru menahan kemajuan tempat kerjanya/ organisasi yang telah memperkerjakan nya.

       Seperti dikutip dari Inc.com, Jumat (16/11/2014), saat seorang atasan memberinya lebih banyak kesempatan dalam sebuah organisasi , para karyawan itu justru semakin merusak kinerja Organisasi. Menurut Steve Tobak, salah seorang mantan senior eksekutif dengan pengalaman 20 tahun di industri teknologi, jalan terbaik untuk menghindari kehancuran bisnis/ Organisasi adalah dengan melepasnya dari ikatan kerjasama organisasi yang tengah dijalankan.

         Seringkali pemecatan merupakan kenyataan pahit yang sekaligus menjadi pilihan terbaik untuk menjaga kinerja Organisasi. Untuk itu, para pimpinan sebaiknya dapat mendeteksi lebih dini, tipe karyawan yang harus dilepas dari Organisasi.

Menurut pengalaman Steve Tobak, berikut tujuh tipe Karyawan yang perlu dipecat dari organisasi :

1. Karyawan pembuat onar

         Berbagai persoalan yang dapat diciptakan karyawan bersifat negatif ini, tentu berbagai pekerjaan tak akan dapat terselesaikan dengan baik. Tentu saja, para atasan harus terlebih dulu mentolerir perbuatannya dengan melayangkan surat peringatan.

Tetapi jika karyawan tersebut masih membuat masalah yang lebih parah dan berakibat buruk bagi pekerjaan pada organisasi, itu merupakan waktu yang tepat untuk melepasnya.

2. Pegawai yang selalu menggumbar janji

       Sebagian orang ingin terlihat hebat di dalam organisasi dan mengumbar banyak janji hanya untuk mengangkat citra dirinya di hadapan pimpinan. Sayangnya, kapabilitas dalam dirinya tak sepadan dengan janji yang diumbarnya.

Akibatnya, janji itu tak pernah ditepati. Apabila bertemu dengan karyawan seperti ini, segeralah melepasnya adalah cara terbaik.

3. Karyawan yang tidak bisa menarik konsumen, mempertahankan konsumen yang sudah ada

        Khusus bagi para  karyawan yang tugasnya menarik konsumen dalam suatu organisasi, kemampuan untuk berinteraksi dengan baik merupakan kunci utama. Tak peduli organisasi yang bergerak dibisnis besar atau kecil, konsumen merupakan hal yang sangat sulit didapatkan, maka mempertahankannya sesuatu yang sangat penting.

Artinya, jika karyawan tak mampu mempertahankan konsumen organisasi  karena sikap buruknya, karna ketidakmampuan nya mengelola amanah yang diberikan, memberhetikan nya adalah jalan keluar yang baik bagi organisasi.

4. Karyawan yang tidak  bisa bekerja dengan baik

      Para pemilik organisasi, merekrut dan membayar karyawan untuk kontribusinya pada Organisasi . Setelah itu berikanlah perlengkapan serta pelatihan agar para karyawan mampu bekerja sesuai harapan.

     Akan tetapi jika para karyawan tidak mampu melakukannya, maka berikanlah kesempatan untuknya mencari pekerjaan di tempat lain.

5. Karyawan yang suka membual

         Lontaran kata-kata penuh kebohongan dari karyawan anda dalam sebuah organisasi . Apapun alasannya, para pimpinan  tak bisa mengampuni karyawan nya yang telah berbohong. Kuncinya, relakan saja pegawai seperti itu untuk orang lain.

6. Pegawai yang berlagak punya kuasa

      Di sebuah Organisasi, ada saja karyawan yang senang mencari perkara dan menonjolkan bahwa dirinya lah yang paling benar. Setengah pikirannya terfokus pada pekerjaan sementara sebagian lainnya berkonsentrasi penuh untuk mengalahkan orang lain.

       Bahkan dia tak segan-segan mengeluh tentang pekerjaan rekan atau atasannya hanya untuk menunjukkan dirinya mampu melakukan tugas tersebut dengan lebih baik. Perangai tersebut sangat buruk, karena biasanya si pelaku senang berlagak punya kuasa di hadapan orang lain. Orang-orang dengan sifat seperti ini sebaiknya disingkirkan dari Organisasi.

7. Pegawai yang Mengabaikan peraturan di dalam organisasi

       Apapun peraturan yang diterapkan perusahaan harus senantiasa dijalankan. Semua orang harus didorong untuk mematuhinya dan bekerja sesuai dengan budaya perusahaan.

Tetapi saat bawahan sudah tidak lagi mampu bekerjasama dengan Atasanya dan memilih bekerja sesukanya, pemecatan adalah pelajaran terbesar untuknya. ( andi )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar