Selasa, 24 November 2015

MENJADI PRIBADI YANG BERANI ??

Suhefriandi, Spd, MM CH,CHt
( Pesantren Terpadu Serambi Mekkah )

1. Berani Meninggalkan Zona Nyaman

         Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan orang merasa sangat aman ketika berada dalam zona nyaman. Namun ternyata, kesuksesan tak bisa diraih jika orang tak berani ambil resiko dan keluar dari zona nyaman.

Tahukah Anda, bahwa orang kaya menemukan kenyamanan di tengah ketidakpastian.

Menurut seorang milyader, dan juga penulis buku How Rich People Think, Steve Siebold, orang kaya merasa nyaman di tengah situasi yang tidak pasti.

Di sisi lain, kebanyakan orang merasa lebih tenang di tengah situasi yang penuh keakraban, dan mereka ragu-ragu untuk meninggalkan zona kenyamanan mereka.

"Kenyamanan fisik, psikologis, dan emosional adalah tujuan utama dari pola pikir kelompok kelas menengah" tulis Siebold dikutp dari business insider, Jumat (25/9/2015).

Siebold juga memaparkan bahwa, para pemikir kelas dunia memehami bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang miliarder dan kesenangan berada di dalam zona kenyamanan dapat menghancurkan impian tersebut. Para miliarder berusaha beradaptasi dan menjadi nyaman saat bekerja di tengah ketidakpastian.

Menurut Siebold jika Anda ingin kaya raya, Anda harus siap dengan dengan situasi yang tidak nyaman.

"Orang besar tahu ada harga yang harus dibayar untuk menjadi kaya, tetapi jika mereka memiliki ketangguhan mental untuk menahan rasa sakit sementara, mereka dapat menuai hasil kekayaan berlimpah untuk sisa hidup mereka. " terang Siebold.

Siebold juga menyarankan untuk melakukan 5 hal setiap hari yang membuat Anda tidak nyaman namun dapat berpotensi meningkatkan penghasilan anda.

2. Berani Karena Benar

       kita berani karena kita benar, bukan berani karena kita punya banyak teman misalnya, atau karena kita memiliki jabatan / kedudukan, dan menjadikannya sebagai alasan kita untuk berani. 
Di Indonesia ini, mau diakui atau tidak, banyak diantara kita yang berani bukan karena dia benar, tetapi berani karena memiliki sederet alasan lain. Saya ceritakan berdasarkan apa yang saya mengerti dan saya alami.

Tipe 1 : Berani Karena Punya Banyak Teman Ini tipikal orang yang pengecut, tapi paling banyak ada di Indonesia, berani karena punya banyak teman, saat sendirian, orang-orang seperti ini cenderung akan diam, mengikuti arus yang ada, baru pada saat punya banyak teman, mereka akan show off ke orang lain. Sebagian orang yang saya kenal dan kadang saya sendiri termasuk tipe yang seperti ini.

Tipe 2 : Berani Karena Punya Kekuasaan Ini tipikal bos sejati, berani karena memiliki kekuasaan, memiliki kekuatan menentukan nasib orang lain yang ada dibawahnya, Anggota DPR dan pejabat yang korup, berani karena mereka memiliki kekuasaan untuk itu, dan pada saat ketahuan, mereka cenderung menggunakan kekuasaannya untuk melindungi diri dan kelompoknya.

Tipe 3 : Berani Karena Punya Uang Ini tipikal orang kaya yang sombong. Karena punya uang mereka menjadi berani, berani membenarkan yang salah atau menyalahkan yang benar, bagi mereka uang adalah segalanya, kroninya adalah para hamba uang, orang orang yang menghalalkan segala cara untuk menjadi kaya, salah satunya dengan menjadi budak orang orang kaya tersebut. Saat dibutuhkan, orang orang seperti ini tidak segan segan menggunakan uangnya untuk memperalat orang lain. Tipe yang kedua dan ketiga biasanya saling berkolaborasi, terutama disaat berhadapan dengan orang orang yang berani karena punya banyak teman,

Tipe 4 : Berani Karena Benar Orang seperti ini mungkin tidak banyak, jumlahnya sedikit, dan biasanya menjadi korban dari Tiga tipe tersebut diatas. Orang orang seperti inilah yang tidak perduli berhadapan dengan siapapun, selama mereka benar, mereka tidak mundur. Tidak takut sama sekali. Indonesia butuh orang orang yang berani karena benar, berani tidak menyogok polisi pada saat di tilang, berani repot mengurus SIM dengan jalur normal, berani menolak pungutan liar, berani menghadapi masalah, berani membantu orang lain, dan sederet keberanian sosial yang lain. Semakin banyak orang orang seperti itu akan mempercepat Indonesia menuju Negara yang bersih, berwibawa dan bermartabat di mata penghuninya. Jadi, Kita termasuk berani karena apa? 

3. Berani Mengambil Resiko

Orang Hebat Berani Mengambil Resiko

Selalu ada satu saat di masa lalu ketika pintu terbuka, dan masa depan masuk ke dalamnya dengan leluasa.

                     - Deepak Chopra -

         Hidup manusia di dunia tidak lepas dari dua hal berikut: peluang dan resiko. Nasib setiap orang lebih banyak ditentukan oleh bagimana keduanya ditangkap dan dikelola daripada oleh yang lainnya.

       Peluang dan resiko ibarat dua sisi dari sekeping mata uang. Keduanya lekat tak terpisah. Menangkap peluang berarti sekaligus berani mengambil resikonya. Tidak ada peluang tanpa resiko. Sebaliknya, resiko adalah konsekuensi logis dari pilihan kita untuk menangkap setiap peluang. Memilih untuk menjadi pegawai, resikonya harus siap diperintah atasan.

        Sebaliknya, memilih untuk menjadi wirausahawan, resikonya penghasilan sering tidak menentu. Memilih untuk melamar anak orang, resikonya harus siap (saling) berbagi dan menanggung hidup masing-masing. Sebaliknya memilih hidup membujang, resikonya tiap hari kesepian di rumah, apalagi kalau malam datang, dan lain-lain.

        Orang sering takut mengambil peluang karena takut resikonya. Pun setelah peluang diambil, banyak orang gagal karena tidak bisa mengatasi resiko. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sejatinya adalah hasil dari usaha seseorang dalam menangkap peluang dan mengatasi resikonya. Orang yang ingin berhasil - dalam hal apapun, dengan demikian, harus punya keberanian untuk menangkap peluang dan mengambil resikonya sekaligus. Menangkap peluang berarti menjadi orang-orang pertama (pioner) yang take action atas sesuatu hal. Sementara mengambil resiko diartikan sebagai tidak takut pada resiko serta punya bekal ilmu dan rencana untuk mengatasi resiko tersebut. Keberaniaan terakhir akan kita jadikan ciri kesekian dari orang hebat. 

       Keberaniaan mengambil resiko dalam pengertian di atas menjadikan orang tidak asal ambil resiko atau asal ambil peluang, tapi benar-benar keberaniaan yang didasarkan pada perhitungan yang memadai, bukan ke-nekad-an. Banyak orang gagal karena hal terakhir. Maunya dibilang berani, tapi sesungguhnya nekad. Banyak orang maunya berwirausaha, tapi malah jadi pengangguran. Banyak orang ingin rumah tangganya bahagia, tapi malah sebaliknya, dst. Apa yang dimaksud dengan perhitungan yang memadai sesungguhnya ada pada aspek perencanaan setiap orang. Sekali lagi, ini menegaskan betapa pentingnya perencanaan dan komitmen pelaksanaan nya. Orang hebat punya itu. Punya rencana dan punya komitmen pelaksanaan. Sehingga ketika masanya tiba, peluang tak akan lari kemana, resiko tak harus jadi momok yang menakutkan. 

       Mereka, orang-orang hebat, selalu berusaha menjadi pioner (assabiqunal awwalun) atas berbagai peluang di hadapan. Tetapi, mereka memilih menjadi pioner yang punya perhitungan yang memadai. Sehingga keberanian mereka bukan ke-nekad-an yang dipaksakan. Mereka tidak takut menghadapi resiko karena mereka punya ilmu, wawasan, dan keterampilan, lalu mereka susun rencana, dan mereka punya komitmen pelaksanaan atasnya. 

Dengan begitu, tidak ada istilah takut dalam kamus orang-orang hebat. Memang, adakalanya mereka harus hati-hati memutuskan. Ada masanya mereka harus memperhitungkan waktu, situasi, dan kondisi. Namun, ketika keputusan telah diambil, tak pantang menyerah pada masalah, tak pantang mundur apalagi kabur menghadapi masalah. Mereka selalu punya ruang yang luas untuk mengevaluasi, merencanakan kembali, dan memulai investasi lagi (baca: usaha perbaikan) atas pilihan peluang yang diambil. 

Orang hebat melihat dan menjalani proses sebagai pembelajaran. Sehingga, jika kegagalan sekalipun yang datang, difahaminya sebagai jalan panjangnya kesuksesan. Apa yang muncul kemudian adalah pikiran-pikiran positif dan solutif atas permasalahan. Di sanalah letak keberanian orang hebat. Berani mengambil resiko karena punya rencana. Berani mengambil resiko karena punya cara pandang pembelajar. Mereka tak pernah berhenti berproses (on becoming) menjadi lebih baik sebelum akhirya menjadi yang terbaik. Maka benarlah apa yang diungkapkan oleh bait-bait puisi anonim berikut ini: 

                         Resiko
        Tertawa adalah mengambil resiko     terlihat bodoh.
Menangis adalah mengambil resiko terlihat sentimental.
Menjangkau yang lain adalah mengambil resiko terlibat.
Mengungkapkan perasaan adalah mengambil resiko menunjukkan diri yang

sesungguhnya.
Menunjukkan gagasan dan impian anda di depan orang banyak adalah mengambil resiko
merasa malu.
Mencinta adalah mengambil resiko tidak dicinta.
Hidup adalah mengambil resiko mati.
Berharap adalah mengambil resiko putus asa.
Berusaha adalah mengambil resiko gagal.
Tapi resiko harus dihadapi, karena bahaya terbesar dalam hidup ini adalah tidak mengambil resiko sama sekali.

Orang yang tidak berani mengambil resiko tidak akan melakukan apa-apa, tidak punya apa-apa, dan bukan siapa-siapa.

Mereka mungkin menghindari penderitaan dan kesengsaraan, tapi mereka tidak bisa belajar, merasakan, mengubah, tumbuh, mencintai, atau hidup.

Dalam keadaan terikat oleh kepastian, mereka adalah para budak. Mereka telah mengekang kebebasan mereka sendiri.

Hanya orang yang berani mengambil resiko adalah orang yang bebas

4. Berani Mengambil Keputusan

Keputusan Anda hari ini yang akan menentukan masa depan Anda. Seseorang bisa sukses karena dimulai dari sebuah keputusan. Bukan masa lalu yang menentukan masa depan kita, tapi keputusan di masa lalu yang menentukan seperti apa kita hari ini, dan keputusan hari ini menentukan masa depan kita.

Setiap keputusan apa saja yang kita ambil memiliki konsekuensi masing-masing. Kalau saat ini Anda masih bingung untuk menentukan yang mana keputusan Anda, sebaiknya Anda pikirkan lagi dengan matang. Berpikirlah sebelum mengambil keputusan dan ambillah keputusan dengan penuh keyakinan bahwa keputusan Anda benar dan terbaik bagi Anda maupun masa depan Anda. Berpikir panjang ke depan dan berusahalah untuk selalu men-sinergikan  (menyelaraskan) antara pikiran dan hati Anda. Karena setiap keputusan yang Anda ambil, sekecil apapun itu, bisa saja akan berpengaruh besar pada masa depan Anda.

Anda pasti tidak mau salah dalam memilih atau mengambil keputusan. Keputusan itu adalah pilihan. Bagaimanapun sulitnya untuk memilih, namun Anda tidak bisa menghindar untuk tidak memilih. Walaupun jika nantinya Anda memilih untuk tidak memilih, itu juga adalah sebuah keputusan. Hidup Anda menjadi tidak terarah jika tidak adanya keputusan yang jelas.  Hidup ini adalah kumpulan dari setiap pilihan yang kita ambil. Berpikirlah sebelum berbuat dan sadari setiap konsekuensi dari pilihan yang Anda ambil agar tidak menyesal nantinya. Kegagalan yang pernah dilakukan pada masa lalu biarlah menjadi pelajaran bagi Anda untuk mengambil keputusan terbaik selanjutnya. Apa yang telah terjadi di masa lalu tidak bisa diubah lagi. Jadi gunakanlah hati nurani Anda dan jangan takut untuk memilih.

Setelah yakin dengan keputusan yang Anda ambil, maka hidupkan  keputusan itu untuk masa kini dan untuk masa depan Anda. Syukuri masa kini, dan masa depan menjadi milik Anda. Semua tergantung pada diri Anda. Bagaimana masa depan Anda ditentukan oleh keputusan yang Anda pilih sekarang.

Nah… Sudahkah Anda memikirkan keputusan yang tepat tentang hal-hal yang sedang Anda pikirkan saat ini?  Inggatlah sekali lagi keputusan ada di tangan Anda dan ambillah keputusan daripada tidak mengambil keputusan sama sekali.. Dalam hidup ini, kita harus memilih untuk berani atau lebih berani lagi… termasuk dlm hal berani untuk memutuskan sesuatu .

 Belajar dari  Ikan SALMON

         Salmon adalah ikan yang berbeda dari ikan lainnya. Selain dagingnya sangat lembut dan bernilai gizi tinggi,  ikan Salmon yang lahir di sungai, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke sungai untuk bertelur.  Saat ikan-ikan salmon ingin bertelur, mereka akan berkumpul dan berbondong-bondong berenang kembali ke sungai dengan melawan arus sejauh ribuan mil yang penuh rintangan. Sebuah keputusan dan perjuangan yang sangat luar biasa.

Pembelajaran yang dapat kita ambil dari ikan salmon adalah nyali mereka tidak menciut meskipun resiko yang diambil begitu besar ketika berenang melawan arus. Mereka menghadapi semuanya demi sebuah tujuan, yaitu bertelur.

Begitu juga dengan kita sebagai manusia harus berani mengambil keputusan dan menghadapi segala resiko demi menggapai sebuah tujuan. Bila tujuan yang ingin kita capai bersifat “melawan arus” atau berbeda dari yang lain (dalam konteks yang positif), maka janganlah gentar. Menjadi berbeda memang tidak mudah dan lebih banyak tantangan yang harus kita hadapi. Tujuan kita akan semakin dekat jika kita berani menghadapi resiko tersebut. Berenang mengikuti arus memang mudah bahkan tak perlu mengeluarkan tenaga. Tapi, maukah kita seperti “ikan mati” yang nasibnya ditentukan oleh kemana arus mengalir?

Banyak orang yang memilih hidupnya dengan mengikuti arus yang biasanya orang kebanyakan ikuti. Mereka tidak berani mengambil keputusan untuk melakukan hal berbeda, padahal mereka bisa jika mereka berani memutuskan.

Kita ambil saja contoh umum, ketika banyak orang melakukan mencontek, merokok, miras,  menggunakan narkoba, free sex,  tawuran, korupsi dan lain sebagainya, maka kita harus berani memutuskan untuk menjauhi  hal-hal yang tidak baik disekitar kita tersebut.

Untuk mencapai impian mulia kita, sebaiknya kita tidak menjadi orang medioker (orang-orang kebanyakan). Orang medioker meyakini bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan yang luar biasa. Alhasil, mereka tidak berani bermimpi dan melakukan hal-hal yang berbeda dari orang-orang lain. Sehingga mereka benar-benar menjadi biasa padahal sebenarnya banyak hal (potensi) luar biasa yang bisa mereka lakukan jika mereka berani menghadapi tantangan yang berbeda.

Nah….Setelah kita berani mengambil keputusan dan bertindak (berihtiar) secara maksimal , hal bijak yang harus  kita lakukan adalah menyerahkan semuanya kepada Allah  Yang Maha Kuasa. Sebab Allah yang  akan selalu menuntun arah hidup kita .

5. Berani Melakukan Perubahan

         Perhatikan, sekali lagi perhatikan semua disekeliling anda sedang berubah. Suka atau tidak suka. Cepat atau lambat. Lihat, dinding dan cat rumah anda berubah. Tanaman di teras rumah anda berubah. Sahabat, ibu, bapak dan saudara anda berubah. Tak terkecuali anda. Berubah. Semua di dunia ini terus berubah, semua yang tercipta mesti berubah. Semakin lama perubahan itu semakin cepat.Internet, Handphone, SMS, Email, adalah kata-kata yang sangat akrab dengan kita saat ini, khususnya generasi muda. Padahal kata-kata ini sangat asing bagi telinga kita lima belas tahun yang lalu, dan berapa banyak saat ini orang-orang yang mengambil keuntungan dari perkembangan teknologi ini. Tengoklah warung-warung internet yang bertebaran sampai ke pelosok-pelosok tanah air, gerai-gerai isi ulang, tempat service handphone, sampai kuis-kuis di televisi yang memanfaatkan SMS sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan. Nah ini adalah gambaran bahwa dunia terus berubah, dan banyak orang bisa mengambil kemenangan dari perubahan ini.

Namun, sebagian orang menyangka perubahan itu kadang begitu berat dan menyakitkan. Tapi seringkali, hanya dengan melakukan perubahanlah sebuah masalah bisa diatasi tanpa bisa ditawar. Sejatinya, hal yang paling sulit berubah adalah cara berpikir [fikroh]. Cara mengubahnya membutuhkan waktu dan kesabaran, namun banyak lompatan akan terjadi manakala seseorang merubah bagaimana ia berpikir.

Nikmatnya menjadi seorang muslim, ia memiliki petunjuk kemana ia harus berubah, penjelas ketika ia sedang berproses untuk berubah dan pembimbing untuk melangkah dalam tiap jejak perubahan yang diupayakan. Ya, karena setiap muslim memilikinya, Alquran. Kekuatan berpikir yang tercelup dengan celupan Alquran, menghasilkan perubahan hakiki, sejati dan permanen. Mewujudkan manusia yang berakhlaq Alquran, ia bagaikan sebagai Alquran yang berjalan.

Puasa Ramadhan merupakan cara ampuh untuk memulai sesuatu perubahan. Karena ego `hawa nafsu` tak berkutik, karena proses berpikir di install ulang dengan pembelajaran fikir [tadarus] Alquran. Dan totalitas diri diajak untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan orang-orang besar dalam memulai perubahan, untuk menjadi mulia. Menang! Itu kata akhirnya. Tentu bagi mereka yang mau dan percaya diri untuk memulai perubahan dari dirinya sendiri. Karenanya, Allah tidak akan merubah suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang memulai perubahan dari dirinya sendiri. Perhatikan QS.Ar radu [13] : 11

Dalam Kitab Alhikam, Imam Atholillah Assakandariy, - semoga Alloh merahmatinya beliau menuliskan

Bagaimana keajaiban dapat disingkapkan untukmu, sementara engkau belum mengubah kebiasaan jelekmu.

Aa Gym memberikan inpirasi perubahan dengan 3M,

Mulai dari hal yang kecil....
Mulai saat ini......
Mulai dari diri sendiri.....

Pertanyaan sederhanannya, apakah yang berubah setelah 30 hari Ramadhan menjamu anda?

Allah Maha Penolong kepada hamba hambanya.Wallahu alam.

Diambil dari berbagai sumber
di Internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar