Asal dari kebaikan itu dari pemikiran dan Asal dari Keburukan itu juga dari Pemikiran pula
واعلم أن الخطرات والوساوس تؤدي متعلقاتها إلى الفكر
“Ketahuilah bahwa sesuatu yang melintas di pikiran kita dan waswas itu bisa berubah menjadi pemikiran.”
فيأخذها الفكر فيؤديها إلى التذكر.
“Lalu pemikiran itu akan berubah menjadi mengingat-ingatnya.”
فيأخذها الذكر فيؤديها إلى الإرادة
“Lalu pengingatan itu berubah menjadi sebuah keinginan atau niat.”
فتأخذها الإرادة فتؤديها إلى الجوارح والعمل،
“Dan niat itu berubah menjadi perbuatan dan pekerjaan,”
فتستحكم فتصير عادة ،
“Sehingga ia menjadi kokoh, bahkan menjadi sebuah kebiasaan.”
فردها من مبادئها أسهل من قطعها بعد قوتها وتمامها.
“Untuk memutus dari awal lebih mudah daripada memutus ketika ia telah menjadi sebuah kebiasaan setelah ia kokoh dan sempurna.”
Maka dari itu, sebelum itu menjadi sebuah kebiasaan, maka kita berusaha memutus dari awal. Oleh karena itulah, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk berpikir selalu dalam perkara yang bermanfaat, seperti memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, perkara-perkara untuk kehidupan akhirat kita atau dunia kita, sehingga pemikiran kita selalu terjaga. Ketika pemikiran kita terjaga, maka niat dan keinginan kita pun akan terjaga. Ketika niat dan keinginan kita terjaga, maka perbuatan kita pun akan terjaga. Karena sudah disebutkan, bahwa asal segala keburukan itu dari pemikiran dan asal segala kebaikan itu dari pemikiran.
Seorang istri, misalnya, yang sibuk memikirkan kekurangan suaminya. Itu akan menimbulkan niat-niat yang tidak baik. Akhirnya akan menimbulkan sikap-sikap yang tidak baik. Demikian pula, seseorang yang memikirkan dunia dan dunia, dia menganggap dunia segala-galanya. Akhirnya dia melahirkan niat-niat, di mana niatnya tersebut hanya sebatas mengharapkan dunia.
Pesantren Terpadu Serambi Mekkah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar