Selasa, 28 November 2017

Orang tua menggunakan hipnosis setiap hari!

Orang tua menggunakan hipnosis setiap hari!

Bila Anda memberi tahu anak Anda bahwa mereka berani, cukup lama, mereka akan mempercayainya.

anak-anak tidak mengembangkan pikiran logis atau rasional sampai sekitar usia 6 atau 7. Itulah sebabnya mereka percaya Santa Claus mengunjungi semua anak di seluruh dunia atau kelinci Paskah meninggalkan telur di kebun mereka, mereka tidak mampu pada usia muda. Mengerjakan logistik tugas semacam itu. Sampai sekitar usia 7 tahun, anak-anak hanya mengandalkan pemberi perawatan mereka untuk mengajari mereka apa yang aman dan apa yang tidak aman, siapa mereka dan siapa mereka sebenarnya.

Hipnosis dapat digambarkan sebagai saran yang mempengaruhi perasaan dan perilaku dan, karena orang tua memberi anak-anak sekitar 3.000 saran sejak lahir sampai usia 7 tahun, mereka terus-menerus dipengaruhi oleh apa yang kita katakan dan sangat disarankan. Saat anak-anak hidup dalam dunia imajinasi dan mudah terpengaruh, dapat dikatakan bahwa mereka selalu dalam keadaan menghipnosis.

pola asuh tidak disertai manual instruksional dan kebanyakan kita mengandalkan pengalaman kita untuk menjadi orang tua untuk menjaga agar anak-anak kita tetap sejalan dan pada gilirannya menjadi anggota masyarakat yang berfungsi atau paling tidak tampak seolah-olah memang begitu. Namun, orang tua sering gagal menyadari bahwa diberi tahu untuk berhenti menangis saat mereka marah atau dibentak karena memiliki perselisihan dengan saudara kandung Anda tidak mengajarkan peraturan emosional atau resolusi konflik. Sebaliknya orang tua melakukan apa yang orang tua mereka lakukan dan sejarah berulang dengan sendirinya.

Ketika seorang anak menjadi emosional atau oposisi, orang tua mungkin "mencoba" langkah nakal, waktu istirahat atau hukuman. Pendekatan perilaku untuk mengasuh anak pada, tentu saja, mengubah tingkah laku, tapi efek apa yang dimiliki pengkondisian ini terhadap dunia batin anak? Pendekatan ini sering dikritik karena anak bisa menjadi terlalu fokus pada sebuah penghargaan, pada gilirannya, menyebabkan kurangnya kompas moral dan kurangnya kepekaan terhadap emosi orang lain. Tapi ketika kita melihat kata "disiplin" apa artinya? Banyak orang berpikir itu berarti menghukum, dan dengan menghukum, kami bermaksud menyingkirkan Game mereka, mengambil telepon mereka, memberi mereka perlakuan diam, jangan biarkan mereka melihat teman mereka, menertawakan atau mempermalukan mereka.

Apakah Anda sudah muak melihat uang tunai yang Anda hasilkan dengan susah payah naik dalam asap karena tukang pajak mengumpulkan semua uang Anda?
Apakah Anda ingin berhenti merokok hash atau gulma tanpa mengalami gejala penarikan?

Bahkan jika Anda menikmati sesekali bersama mungkin ada lebih banyak waktu ketika Anda memikirkannya sendiri, mengapa saya melakukan ini? dan semoga Anda tidak pernah memulai kebiasaan itu sejak awal.

Mungkin Anda merasa tidak sadar dengan perokok non-gulma, mengetahui bagaimana perasaan mereka tentang bau rumput liar - atau mungkin Anda ingin berhenti memberi contoh yang baik kepada anak-anak Anda atau Anda cukup memiliki cukup hash atau gulma.

& nbsp;

* Penafian - Ketaatan mungkin diperlukan dan Individu * Hasil dapat bervariasi dari orang ke orang dan Setiap orang diambil berdasarkan prestasi individu *

"data-medium-file =" "data-large-file =" "class =" alignright wp-image-5524 "src =" https://i1.wp.com/irishhypnosis.ie/wp-content/uploads/ parent.jpg ?zoom = 3 & resize = 282% 2C282 "alt =" "width =" 282 "height =" 282 "srcset =" https://i1.wp.com/irishhypnosis.ie/wp-content/uploads/parent.jpg?zoom = 3 & resize = 282% 2C282 "src-orig =" https://i1.wp.com/irishhypnosis.ie/wp-content/uploads/parent.jpg ?ukuran = 545% 2C545 "scale =" 3 "style =" kotak-ukuran: border-box; border-style: none; max-width: 100%; tinggi: auto; display: inline-blok; vertikal-align: tengah; transisi: opacity 1s; opacity: 1; ">

Tapi apa yang terjadi saat Anda menghukum seorang anak? apakah mereka selalu melihat kesalahan jalan mereka, benar kesalahan dan terima kasih atas usaha Anda? Tidak, pasti tidak. Kadang-kadang, mereka melakukan apa yang Anda minta dari mereka, hukuman akan terangkat dan mereka menjadi pintar, mereka telah menemukan strategi untuk menghadap Anda, tetapi mintalah mereka mempelajari pelajaran yang ingin Anda ajarkan kepada mereka, yang mungkin tidak memukul adikmu saat dia memanggilmu nama atau melakukan tugasmu? Mungkin tidak, mereka mungkin marah dan marah kepada Anda atau mereka menjadi pintar dan belajar untuk tidak ketahuan.

Pengalaman masa kanak-kanak meninggalkan efek abadi pada anak-anak kita. Kita semua akan rusak adalah anak-anak sampai batas tertentu, beberapa ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang lain, walaupun kita tidak bermaksud atau tidak, tapi memang begitu. kita dapat menyampaikan ketakutan kita akan anjing atau air kepada mereka atau kita dapat melakukan segalanya untuk mereka dan mengirim pesan bahwa kita tidak percaya bahwa mereka adalah manusia yang mampu menghasilkan harga diri yang rendah. kita mungkin mengkritik usaha mereka atau tidak menunjukkan kepada mereka cinta atau kehangatan yang menunjukkan bahwa mereka tidak layak dihormati atau tidak dicintai. Anak-anak membutuhkan pengalaman berulang untuk belajar dan mengulangi pesan positif untuk mempromosikan kepercayaan diri, cinta diri dan perilaku positif.

Jika ada kesulitan, pisahkan anak dari tingkah lakunya. Anda mencintai anak Anda, tapi tidak menyukai tingkah lakunya. Memperkuat rasa identitas mereka. Anda baik hati, Anda peduli, Anda penting (The Help) melihat mereka tersenyum dan mengulanginya. mereka akan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan percaya bahwa mereka adalah anak yang baik dan perilaku mereka akan berubah.

Dapatkah Anda membayangkan betapa baiknya perasaan itu, betapa baiknya saya jika orang yang ingin saya impikan paling mengatakan semua hal baik tentang saya ini, saya pasti menjadi seseorang yang hebat! cintai mereka tanpa syarat, biar tidak ada kondisi yang melekat pada cinta. Cintai mereka saat mereka bahagia, sedih atau marah. Biarkan mereka mengekspresikan emosi mereka. Jika Anda tidak bisa, atau tidak akan bersama mereka saat mereka mengalami semua emosi negatif, pesan apa yang dikirimkannya? "Sembunyikan perasaan tidak menyenangkan itu, kuburkan mereka jauh di tempat mereka hanya bisa menyakiti Anda, atau Anda dapat memperlakukan saya sesuai keinginan Anda dan saya tidak akan berdiri untuk diri sendiri atau mengatakan apa yang saya rasakan atau katakan kepada Anda untuk berhenti". dan dari sudut pandang hipnoterapi, kita tahu betapa tidak sehatnya hal ini, kita melihat orang-orang seperti ini menyajikan masalah seperti depresi, kecemasan, kita melihat orang-orang menderita penyakit autoimun dan rasa sakit dan penyakit lain yang tidak dapat dijelaskan akibat jenis pengalaman ini. atas. pesan yang Anda kirim kepada anak Anda akan berdampak dan membentuk orang yang menjadi mereka, seperti juga pesan yang Anda terima. Jika Anda bisa lebih tenang, kendalikan kembali emosi Anda, jika Anda bisa melepaskan masa lalu Anda, jika Anda bisa menjadi orang tua positif yang Anda inginkan saat masih muda tidak Anda pilih. Hipnoterapi menawarkan kesempatan ini bagi mereka yang menjawab ya.

Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Ala Rasulullah

Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Ala Rasulullah

Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam. Allah berfirman,

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)

Salah satu tujuan diturunkannya agama Islam adalah memperbaiki akhlak manusia. Ahklak hanya dapat diperbaiki dengan proses pendidikan, baik formal maupun informal. Betapa pentingnya pendidikan sehingga ayat yang pertama diturunkan adalah perintah Allah kepada manusia untuk membaca, membaca semua fenomena yang terjadi di alam dunia ini. Konsep membaca hanya dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Adapun tujuan pendidikan menurut Islam adalah agar seseorang dapat memahami tentang kekuasaan Allah yang tersirat dan tersurat) dengan segala peraturan-peraturannya. Allah serta mampu menempatkan posisinya sebagai hamba Allah.

Mengkaji makna pendidikan anak menurut Islam (Al-quran dan Al-hadits) dengan seluruh aspeknya merupakan kewajiban setiap Muslim, mempelajari berbagai hal, baik ilmu aqidah, syariah maupun muamalah merupakan rangkuman pokok-pokok ajaran agama Islam yang sesuai dengan Al-qur’an dan Al-hadits Karena itu, penulis akan menggali khasanah ilmu pendidikan dalam pandangan Islam (Alquran dan Al-hadits), baik pengertian, tujuan ataupun ruang lingkup pendidikan dan mendidik anak sejak dini menurut Al-qur’an dan Al-hadits. Jadi, bagaimana peran orang tua terhadap pendidikan dan mendidik anak USIA dini?

Rasulullah telah menyampaikan dalam haditsnya tentang mendidik anak dan peran penting kita sebagai orangtua dalam mendidik anak, ada beberapa hal yang disampaikan oleh baginda Rasulullah harus kita jadikan contoh ataupun teladan dalam mendidik anak, apalagi munculnya ilmu-ilmu teknologi yang dapat merusak masa depan anak-anak, terutama merusak agama, bangsa, Negara maupun masa depan anak itu sendiri. Oleh karena itu, salah satu cara untuk memperbaiki akhlak anak-anak, agamanya maupun masa depannya, kita sebagai orangtua harus merujuk kembali, kepada apa yang telah diajarkan oleh baginda Rasulullah seperti ;

Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas RA untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).”merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.Membekali Tauhid/Aqidah Yang Mantap

Tauhid merupakan sesuatu yang sangat urgen dalam pendidikan anak. Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang ahli hikmah yang bernama Luqman. Allah Swt mengabadikan nasehat Luqman kepada anaknya dalam al quran, sebagaimana berikut:

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.

Pada awal pembinaan para sahabatnya, Rasulullah lebih memprioritaskan pembinaan iman, begitupun yang dilakukan Luqman terhadap anaknya, maka seyogyanya setiap orangtua pada zaman sekarang juga harus memanamkan keimanan yang kuat kepada putra putrinya, karena iman itulah yang akan menjadi tamengnya di manapun dia berada dan dalam kondisi apapun.

Medidik Agar Berbakti Kepada Kedua Orang Tua.

Nasihat kepada anak untuk berbakti kepada orang tua sering diulang di dalam Alquran al-Karim dan pesan-pesan Rasulullah sedangkan nasihat kepada orangtua untuk berbuat baik kepada anak itu sangat sedikit. Yang demikian dikarenakan fitrah orangtua mengayomi dan menyayangi anaknya.

Inilah gambaran inspiratif dari luqman yang menasehati anaknya agar berbakti kepada orang tuanya. Sebagaimana tertuang dalam Alquran:

Artinya:”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun ,. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.  (Q.S: Luqman:14)

Seorang anak tidak mampu mengganti apa yang telah dikorbankan orangtua, meskipun ia memberikan seluruh usianya untuk keduanya. Al-Hafizh Abu Bakar al-Bazzar dalam Musnad-nya meriwayatkan,bahwa ada seorang laki-laki thawaf sambil menggendong ibunya. Lalu IA bertanya kepada Nabi “Apakah laki-laki itu telah membayar hak ibunya?” Beliau menjawab “Tidak” , meskipun untuk satu keluhan nafas yang panjang.” Demikianlah, meskipun begitu berat pengorbanan kita namun kita tidak dapat membayar pengorbanan Sang ibu walau untuk satu keluhan nafas yang panjang, baik saat kehamilan atau dalam persalinan.

Mendidik Agar Berakhlakul karimah

Pendidikan akhlak dimulai sejak ibu mengandung, yaitu berakhlak yang baik kepada setiap orang. Perilaku ibu yang tengah mengandung ini dapat memberikan pembelajaran awal kepada jabang bayi untuk berakhlak mulia.

Sejak kecil anak harus diajarkan, dibiasakan, dan dikondisikan melakukan perbuatan yang baik. Jika seorang anak terbiasa melakukan perilaku yang buruk hingga ia besar, maka akan sukar meluruskannya. Artinya, penanaman akhlak kepada anak dimulai sedini mungkin dan seyogianya dilakukan oleh setiap orang tua. Jangan biarkan anak tanpa pendidikan akhlak dan moral. Mari kita simak hadits Rasulullah berikut:

“Muliakanlah anak-anakmu dan perbaikilah akhlak mereka”(HR Ibnu Majah)

Menjaga kesehatan dan keamanan lingkungan.

Rasulullah memerintahkan para orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya berenang, memanah dan menunggang kuda. hal ini akan berdampak pada kesehatan sang anak. Baginda Rasulullah sangat memperhatikan kesehatan dan keamanan, sebab kesehatan dan keamanan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Hal ini dapat kita renungkan, bagaimana jika kita ditimpa penyakit dan keadaan lingkungan tidak aman. Lingkungan yang tidak aman akan menimbulkan rasa takut, khawatir dan was-was. Perintah ini menunjukkan agar setiap orang Islam hidup sehat dan senantiasa menjaga keamanan lingkungan, dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: “Ajarilah anak-anakmu berenang dan memanah dan menunggang kuda”. (HR. Bukhari/muslim).

Kemudian, ada tiga perkara yang ditekankan Nabi Muhammad dalam mendidik putra-putri kita, sebagaimana sabda Beliau: “Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara; Mencintai Nabi kalian (Muhammad) mencintai Ahlulbaitnya dan membaca Alquran”.Teladani Nabi Muhammad memberikan teladan adalah metode paling jitu dalam pendidikan anak. Karenanya memperkenalkan pribadi Nabi Muhammad sejak dini akan menjadi pondasi kuat dalam pembangunan akhlaq pada putra dan putri kita. Jadikanlah sosok Nabi itu hidup dalam benak mereka dan sangat mereka cintai. Tak ada pribadi yang lebih indah budi pekertinya daripada Nabi Muhammad.

Teladani Keluarga Nabi: Keluarga Nabi adalah istri dan anak-anak beliau dan juga menantu beliau yang shalih. Tidak diragukan merekalah orang-orang terdekat dengan Nabi, Mereka pulalah orang-orang yang paling mencintai Nabi dan berusaha melanjutkan perjuangan Nabi dalam menyebarkan ajaran Agama Islam. Kisah tentang mereka pun akan menjadi inspirasi sangat berharga bagi anak-anak kita dalam meneladani Nabi.

Membaca Quran: Alquran merupakan pedoman hidup bagi setiap insan, membaca dan mempelajarinya merupakan suatu ibadah kepada Allah.

Selain daripada itu, Alquran juga mempunyai rahasia dan hikmah yang tinggi. rahasianya perlu digali, pintu hikmahnya perlu dipelajari supaya perjalanan hidup kita sentiasa dalam keridhaan Allah.

Lebih-lebih lagi kita wajib mempercayai kitab Alquran yang mana kitab ini merupakan pelengkap dan penyempurna rukun Iman seorang Muslim. Wallahu ‘alam bi sowaab. (dakwatuna.com/hdn)

Hypnoparenting

Sekelumit Tentang Hypnoparenting

Suhefriandi

Dalam hypnoparenting kata kuncinya adalah teknik komunikasi dengan kaliamt positif kepada anak untuk menembus fase kritis pikiran bawah sadarnya. Kalimat positif yang kita berikan akan efektif jika disugestikan menembus faktor kritis tadi. Tujuannya adalah untuk melakukan intervensi pada otak anak dengna cara memperbarui program pikiran dan perilaku agar menjadi lebih positif.

Manusia sejatinya memiliki kekuatan pkiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar hanya menggunakan 20% dari total kekuatan pikiran kita. Sayangnya, justru pikiran sadar ini yang mendominasi dan biasa digunakan manusia. Padahal pikiran bawah sadar memiliki potensi 80% dari total kekuatan pikiran manusia, tetapi jarang digunakan karena akses terbatas, butuh skill dan kondisi spiritual yang memadai. Pikiran bawah sadar membawa kita pada kemampuan mengakses kekuatan semesta lewat kedekatan spiritual dengan The Source, Allah Swt. Anak balita dengan jiwa yang murni, memiliki potensi sejati ini untuk menyerap ilmu dari alam semesta.

Pada anak usia 0-6 tahun (imprint period) kekuatan pikiran bawah sadarlah yang mendominasi otaknya, sehingga anak memiliki potensi besar untuk belajar tentang apa pun. Meraka bagai giant sponge  yang mampu meresap setiap informasi yang diterima indra dan masuk sebagai program di dalam otaknya. Masa balita sering disebut golden period dalam tumbuh kembang. Sayangnya, info yang terserap tidak ada filternya, baik positif maupun negatif semua masuk. Jika info negatif yang masuk, bahasa program dalam otaknya adalah negatif sehinga rawan menghasilkan tingkah laku yang juga negatif. Untuk itulah sugesti positif dalam berkomunikasi sehari-hari dengan anak wajib hukumnya. Sampai usia ini anak harus tumbuh dalam kebahagiaan dan curahan kasih sayang dalam bentuk kaliamt positif agar keluar semua potensinya.

Setelah usia 7-12 tahun (modelling period) potensi pikiran bawah sadar semakin berkurang, seiring dengan semakin banyak sugesti negatif yang diterima anak baik dari rumah maupun dari sekolah. Pada usia ini, anak mulai mencari role model dalam hidupnya. Jika perkembangan sebelumnya positif dan orang tua memberikan teladan yang positif, besar harapan role model yang dipilihnya adalah orang tuanya sendiri atau dari orang-orang positif di sekeliling yang pernah dikenalnya. Jauh dari duni gemerlap yang menawarkan kebahagiaan semu.

Usia 13-21 tahun (socialization period) adalah saat anak sudah mulai membentuk jati dirinya dan masuk ke fase sosialisasi pemikiran, sikap, dan perilaku. Sesuai dengan program yang diperoleh di dalam otaknya sejak kecil. Jati diri yang tengah tumbuh sangat bergantung pada penghargaan diri yang dimiliki anak selama proses tumbuh kembangnya. Anak yang selalu diberi sugesti positif akan berkambang menajdi pribadi yang positif dan memiliki pengharagaan diri yang baik. Sebaliknya, lingkungan yang memberikan sugesti negatif akan membentuk anak dengan penghargaan diri yang kurang. Hal ini dapat dilihat dengan pertanyaan tentang pribadi kedapa anak, jawabannya mencerminkan apa yang dia rasakan tantang dirinya. Misal dengan pertanyaan “Apakah kakak anak hebat, pintar, atau cerdas?” Jika jawabannya, ya. Maka berbahagialah, karena anak kita sudah memiliki konsep penghargaan diri yang positif.

Disebutkan hypnoparenting adalah cara orang tua untuk menembus pikiran bawah sadar anak untuk meng-install ulang program dalam otaknya. Sebelum itu, perlu diidentifikasi waktu dimana anak paling sering mengaktifkan pikiran bawah sadar, yaitu pada gelombang otak alfa. Menurut dr. Andhyka, manusia masuk ke gelombang pikiran alpha adalah saat mulai tidur dan hampir bangun dari tidur. Manusia aktif di kisaran gelombang ini saat hormon endorphin dan adrenalin naik tinggi, yaitu ketika hadir perasaan sangat senang dan bersemangat (suasana yang biasa diciptkana saat training motivasi). Maka sugesti positif yang harus masuk pada anak pada saat tersebut.

Jenis Jenis Hyonotheraphy

Jenis hipnoterapi

Suhefriandi

Jika Anda telah memutuskan untuk mengambil langkah untuk mencoba hipnoterapi, saran kami adalah meluangkan waktu untuk melakukan sedikit riset. Hipnoterapi adalah alat yang luar biasa dan bisa digunakan dengan berbagai cara.

Di bawah ini kami secara singkat menguraikan beberapa tipe umum hipnoterapi yang tersedia. Jika jenis terapi menarik bagi Anda atau suara yang sesuai dengan kebutuhan Anda, klik untuk membaca tentang terapi secara lebih mendalam. Anda kemudian dapat menggunakan alat pencarian canggih kami untuk menemukan hipnoterapis yang menawarkan jenis terapi ini, membaca profil mereka dan menghubungi mereka.

Jangan ragu untuk bertanya kepada ahli hipnoterapis Anda mengenai pertanyaan lebih lanjut tentang jenis hipnoterapi yang mereka gunakan. Mereka akan lebih dari senang untuk menjelaskan bagaimana mereka bekerja dan bagaimana hal itu bisa membantu.

Hipnoterapi kognitif

Hipnoterapi kognitif menggabungkan hipnosis untuk membantu 'memperbarui' alam bawah sadar sejalan dengan kesadaran dan pemahamannya tentang realitas. Teknik ini menarik pengaruh dari berbagai teori dan menggabungkannya sehingga sesuai dengan tujuan, nilai, dan kebutuhan pribadi klien.

Hipnoterapi kognitif dapat digunakan untuk banyak masalah namun sangat membantu fobia dan kecemasan.

Ericksonian hipnoterapi

Milton Erickson adalah seorang psikiater yang mengkhususkan diri dalam terapi keluarga dan hipnosis medis. karyanya dikutip sebagai revolusioner dalam industri hipnoterapi dan pendekatannya sekarang digunakan oleh sejumlah hipnoterapis.

Berbeda dengan bentuk lainnya, hipnoterapi Ericksonian menggunakan saran dan pengisahan cerita secara tidak langsung untuk mengubah perilaku. Jenis hipnoterapi ini mungkin menarik bagi mereka yang mencari pendekatan yang berbeda atau bahkan mereka yang telah mencoba dan tidak menyukai bentuk tradisional hipnoterapi.

Hypno-psikoterapi

Ini adalah pendekatan integratif, di mana hipnosis digunakan bersamaan dengan cabang psikoterapi lain (seperti psikodinamik, Humanis, Gestalt atau perhatian penuh). Profesional yang menawarkan bentuk terapi ini akan memiliki pelatihan baik dalam hipnoterapi maupun psikoterapi.

Hipno-psikoterapi dapat digunakan untuk melihat masalah yang lebih dalam dan mungkin bermanfaat bagi mereka yang merasa mendapat manfaat dari pekerjaan yang lebih intensif.

Hipnoanalisis

Mengikuti konsep dari psikoterapi analitis, hypnoanalysis terlihat untuk mengidentifikasi 'penyebab' atau 'peristiwa pemicu' yang telah menyebabkan masalah saat ini yang Anda hadapi. Dengan mengidentifikasi penyebab utamanya, hipnoterapis membantu mengurangi asosiasi negatif dan menyelesaikan masalah yang diakibatkannya.

Prosesnya sering membutuhkan sejumlah sesi, memungkinkan Anda dan terapis untuk membangun hubungan dan bekerja sama dalam lingkungan yang aman dan percaya.

Neuro Linguistic Programing (NLP)

Bukan jenis hipnoterapi, tapi teknik lain yang sering digunakan hipnoterapis dalam latihan mereka. nLP adalah model pembelajaran yang dirancang oleh Dr Richard Bandler dan John Grinder dan terlihat membantu orang membantu diri mereka mencapai keadaan 'keunggulan, kebahagiaan dan keadaan pikiran'.

Regresi masa lalu

Praktisi teknik ini percaya kita semua memiliki kehidupan masa lalu dan menggunakan hipnosis untuk membantu memulihkan ingatan ini. Diharapkan kenangan ini bisa mengungkap mengapa Anda berjuang dengan masalah tertentu dalam kehidupan ini dan menjelaskan siapa Anda sekarang.

Terapi ini bersifat holistik dan bekerja dengan tubuh, pikiran, emosi dan jiwa. Regresi kehidupan masa lalu mungkin berguna jika Anda merasa terjebak dalam masalah tertentu atau menemukan sesuatu terus kembali ke kehidupan Anda.

Solusi hipnoterapi terfokus

Bentuk hipnoterapi ini berfokus pada situasi di sini dan saat ini, melihat situasi Anda saat ini dan bagaimana Anda ingin masa depan Anda terlihat. Solusi hipnoterapi terfokus adalah berpusat pada klien, artinya Anda memimpin dalam sesi Anda dengan hipnoterapis Anda yang membimbing Anda.

penetapan tujuan adalah kunci dan teknik tanya jawab sering digunakan untuk membantu Anda menemukan solusi atas tantangan apa pun yang Anda hadapi. Keyakinan utamanya adalah bahwa Anda memiliki kekuatan dan sumber daya dalam untuk menarik diri untuk membantu diri Anda sendiri, dengan hipnoterapis bertindak sebagai fasilitator.

Saran hipnoterapi

Teknik saran digunakan dalam kebanyakan jenis hipnoterapi. Premis di balik hipnosis adalah bahwa ketika kita dalam keadaan menghipnosis, alam bawah sadar kita lebih terbuka terhadap saran.

Saran ditawarkan oleh hipnoterapis selama keadaan ini untuk membantu mengubah pola pikir. Teknik ini sangat ideal untuk mengubah kebiasaan, mengatasi kecemasan dan mengurangi stres.

Terapi Garis Waktu ™

Berasal dari NLP, Time Line Therapy ™ didasarkan pada pemikiran bahwa ingatan kita disimpan dalam pola linier (yaitu garis waktu). Terapis garis waktu menggunakan teknik yang berbeda untuk membantu Anda membebaskan keyakinan dan emosi negatif yang terkait dengan pengalaman masa lalu.

Sementara pendekatan ini dapat digunakan untuk berbagai masalah, hal ini dianggap sangat berguna bagi mereka yang berjuang dengan depresi, kecemasan dan stres.

Senin, 27 November 2017

Secangkir Kopi di hari guru

  Suhefriandi  

      SELAMAT HARI GURU

sebuah renungan buat kita semua

Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka dulu.

Mereka menceritakan kisah sukses masing2.
Ada yang menjadi direktur BUMN, ada yang menjadi direktur Bank, ada yg menjadi pengusaha sukses, dokter, arsitek, pengacara, konsultan, dll.

Melihat para alumni tersebut ramai2  membicarakan kesuksesan mereka, guru tsb segera ke dapur kmdn mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yang berbeda2. ‎Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik.

_“Sudah, sudah.. Ngobrolnya berhenti dulu. Ini Bapak sudah siapkan kopi buat kalian,”_ seru sang guru memecah keasyikan obrolan mereka.

Hampir serempak, mereka kemudian berebut cangkir terbaik yang bisa mereka dapat.
Akhirnya, di meja yang tersisa hanya satu buah cangkir plastik yang paling jelek.

Lantas, setelah semua mendapatkan cangkirnya, sang guru pun mulai menuangi cangkir itu dengan kopi panas dari teko yang telah disiapkannya.

_“Mari, silakan diminum,”_ ajak sang guru, yang kemudian ikut mengisi kopi dan meminum dari cangkir terakhir yang paling jelek.

_“Bagaimana rasanya? Nikmat kan? Ini dari kopi hasil kebun keluarga saya sendiri.”_

_“Wah, enak sekali Pak.. Ini kopi paling sedap yang pernah saya minum,”_ timpal salah satu murid yang langsung diiyakan oleh teman yang lain.

_“Nah, kopinya enak ya? Tapi, apakah kalian tadi memperhatikan. Kalian hampir saja berebut untuk memilih cangkir yang paling bagus hingga hanya menyisakan satu cangkir paling jelek ini?”_ tanya sang guru.

Murid-murid itu pun saling berpandangan. 

_"Perhatikanlah, bahwa kalian semua memilih cangkir yg bagus dan kini yg tersisa hanyalah cangkir yg murah dan tidak menarik._

_Memilih hal yg terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu._
_Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang orang lain dan mulai membandingkannya._

_Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yg kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.‎_

_Hidup kita, baik kehidupan dunia maupun kehidupan ibadah, seperti kopi dalam analogi tsb di atas, sedangkan cangkirnya adalah sarana, pekerjaan, jabatan, atau harta benda yg kita miliki."_

Semua alumni tertegun mendengar penjelasan dari sang guru.
Penjelasan dari sang guru telah menyentak kesadaran mereka.

_"Anak-anakku tercinta..."_
lanjut sang guru.

_"Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati._
_Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting._

_Jangan berpikir bahwa kekayaan yg melimpah, sarana yg mewah, karier yg bagus dan pekerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagian hidup dan kenikmatan dlm beribadah._
_Itu konsep yg sangat keliru._

_*Kualitas hidup dan ibadah kita ditentukan oleh  "Apa yg ada di dalam" bukan "Apa yg kelihatan dari luar.*"_

_Status, pangkat, kedudukan, jabatan, kekayaan, kesuksesan, popularitas, adalah sebuah predikat yang disandang._
_Tak salah jika kita mengejarnya._
_Tak salah pula bila kita ingin memilikinya._

_Namun, semua itu hanya sarana._
_Sarana hanya bermanfaat apabila bisa mengantarkan kita pada tujuan._

_Apa gunanya  memiliki segala sarana, namun tidak pernah merasakan kedamaian,_ _ketenteraman,_ _ketenangan, dan kebahagian sejati di dalam kehidupan kita?_

_Itu sangat menyedihkan._
_Karena hal itu sama seperti kita menikmati kopi kualitas buruk yg disajikan di sebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal..."_

_Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya..."_

*******

Selamat menikmati secangkir kopi kehidupan...
Saudara2 tercinta...🙏☕😊

*Salam sukses luarbiasa istimewa*

Kamis, 09 November 2017

37 Masalah Populer, Ust. Abdul Somad,Lc,MA, "Wahai Rasulullah,dimanakah bapak ku ?

Ust. Abdul Somad,Lc, MA menulis dalam bukunya berjudul: 37 Masalah Populer:

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Dari Anas, sesungguhnya seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?”.

Rasulullah Saw menjawab, “Di neraka”.
Ketika laki-laki itu pergi, Rasulullah Saw memanggilnya, “Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di neraka”. (HR. Muslim).
Yang dimaksud dengan bapak dalam hadits ini adalah paman Rasulullah Saw, yaitu Abu Thalib. Bukan Abdullah. Karena orang Arab biasa menyebut paman dengan sebutan (أَبِي).
          
Ust. Abdul Somad,Lc, MA mengomentari ini di salah satu radio di Pekanbaru pada hari Senin 25 November 2014. “Mana ada orang Arab memanggil Abi kepada pamannya. Bahasa Arab mana itu???!!!”. Sambil tertawa melecehkan. Seakan-akan Ust. Abdul Somad,Lc, MA ngawur, tidak faham bahasa Arab.
Lalu dikomentari oleh murid Ust. Abdul Somad,Lc, MA : “Ternyata lain ya bahasa Arab Mesir dengan bahasa Arab Madinah?!”. Membumbui pelecehan gurunya.
Inilah yang melatar belakangi Ust. Abdul Somad,Lc, MA  membuat tulisan ini sebagai:

Jawaban:
Allah Swt mengajarkan kepada kita, jika bersilang pendapat dalam suatu masalah, hendaklah kembali kepada al-Qur’an, Sunnah dan fatwa ulama yang benar. Bukan kepada hawa nafsu. Sekarang, mari kita lihat apa kata Allah Swt dalam al-Qur’an tentang penggunaana kata Abu/Abi untuk paman.

DALIL AL-QUR’AN DAN PENDAPAT KALANGAN SALAF.

وقد وجه من حيث اللغة بأن العرب تطلق لفظ الأب على العم إطلاقا شائعا وإن كان مجازا، وفي التنزيل ( أم كنتم شهداء إذ حضر يعقوب الموت إذ قال لبنيه ما تعبدون من بعدي قالوا نعبد آلهك وإله آبائك إبراهيم وإسماعيل وإسحاق) فأطلق على إسماعيل لفظ الأب وهو عم يعقوب كما أطلق على إبراهيم وهو جده.

Menurut bahasa, orang Arab menggunakan kata Abu/Abi untuk paman, penggunaan ini berlaku umum, meskipun maknanya majaz (kiasan). Dalam al-Qur’an disebutkan: “Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu (nenek moyangmu), Ibrahim, Ismail dan Ishaq”. (Qs. al-Baqarah [2]: 133). Digunakan kata Abu (Bapak/Ayah)) terhadap Isma’il, padahal Isma’il itu paman nabi Ya’qub. Ibrahim juga disebut Abu (Bapak/Ayah), padahal Ibrahim itu kakek”. (al-Hawy li al-Fatawa karya Imam as-Suyuthi: 3/318).
Selanjutnya Imam as-Suyuthi menyebutkan beberapa riwayat tentang penggunaan Kata Abu (Bapak/Ayah) untuk paman:

Riwayat Pertama:

أخرج ابن أبي حاتم عن ابن عباس أنه كان يقول الجد أب ويتلو (قالوا نعبد آلهك وإله آبائك الآية)
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Kakek pun disebut Abu (Bapak/Ayah)”. Kemudian beliau membacakan ayat: “Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu (nenek moyangmu)”. (Qs. al-Baqarah [2]: 133).

Riwayat Kedua:

وأخرج عن أبي العالية في قوله وإله آبائك إبراهيم وإسماعيل قال سمي العم أبا.
Diriwayatkan dari Abu al-‘Aliyah tentang ayat: “dan Tuhan bapak-bapakmu (nenek moyangmu) Ibrahim, Ismail dan Ishaq”. Paman disebut Abu (Bapak/Ayah). (Qs. al-Baqarah [2]: 133).
وأخرج عن محمد بن كعب القرظي قال الخال والد والعم والد وتلا هذه الآية.

Riwayat Ketiga:

Diriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab al-Qarzhi, ia berkata, “Paman dari pihak ibu disebut bapak/ayah, paman dari pihak bapak pun disebut bapak/ayah”. Kemudian beliau membacakan ayat di atas.
Imam as-Suyuthi menutup dengan:
فهذه أقوال السلف من الصحابة والتابعين في ذلك.
Ini adalah pendapat

kalangan Salaf dari kalangan shahabat dan tabi’in dalam masalah ini.

PENDAPAT AHLI BAHASA ARAB.

Berikut kita lihat pendapat Imam Muhammad bin Muhammad bin Abdirrazzaq al-Husaini Abu al-Faidh Murtadha az-Zabidi dalam kitabnya Taj al-‘Arus min Jawahir al-Qamus:
قيل : هو اسْمُ عَمِّ إبراهِيمَ عليه وعلى محمّدٍ أفضلُ الصّلاة والسّلام في الآيةِ المذكورة وإنّمَا سُمِّيَ العَمُّ أباً وجَرى عليه القرآنُ العَظيم على عادةِ العربِ في ذلك لأنهم كثيراً ما يُطلِقُون الأبَ على العَمّ وأمّا أبُوه فإنه تارَخُ
Ada pendapat yang mengatakan bahwa Azar adalah nama paman Nabi Ibrahim as yang terdapat dalam ayat. Paman disebut Abu (Bapak/Ayah), demikian menurut al-Qur’an dan tradisi kebiasaan orang-orang Arab tentang penyebutan itu, karena orang-orang Arab sering menggunakan kata Abu/Abi kepada paman. Sedangkan ayah kandungnya adalah Tarakh. (Taj al-‘Arus, hal.2454).

Fatwa Saudi Arabia:

أما إطلاق اسم الأب على العم على سبيل الاحترام والتكريم فجائز، وهو الذي جاء في القرآن، لكنه ليس أبا في النسب
Adapun penggunaan kata Abi untuk paman sebagai bentuk penghormatan dan kemuliaan, maka hukumnya boleh. Demikian terdapat dalam al-Qur’an. Tapi bukan bapak/ayah secara nasab. (al-Lajnah ad-Da’imah li al-Buhuts al-‘Ilmiyyah wa al-Ifta’: 11/460).

Pendapat Syekh Ibnu Utsaimin Ulama Besar Saudi Arabia.

أنه يجوز إطلاق اسم الأب على العم تغليباً؛ لقوله تعالى: { وإسماعيل }.
Boleh menggunakan kata Abu/Abi untuk paman, karena kebiasaan/umum. Berdasarkan firman Allah: “dan Tuhan bapak-bapakmu (nenek moyangmu) Ibrahim, Ismail dan Ishaq”. Paman disebut Abu (Bapak/Ayah). (Qs. al-Baqarah [2]: 133).
(Tafsir al-‘Allamah Ibn ‘Utsaimin).
وأما إسماعيل فهو عمه لكن أطلق عليه لفظ الآباء من باب التغليب لأن العم صنو الأب كما قال النبي صلى الله عليه وسلم لعمر أما شعرت أن عم الرجل صنو أبيه يعني شريكه في الأصل والجذر والصنو هو عبارة عن النخلتين يكون أصلهما واحدا
Adapun Isma’il, maka dia adalah paman Ya’qub, tapi digunakan kata Abu/Abi (Bapak/Ayah) karena lafaz itu biasa digunakan. Karena paman itu bagian dari bapak/ayah, sebagaimana sabda Rasulullah Saw kepada Umar, “Apakah engkau tidak merasa bahwa paman seseorang itu bagian dari bapaknya”. Maksudnya adalah bagian dalam asal dan akar. Makna kata as-shanu adalah ungkapan tentang dua pohon kurma yang asalnya satu. (Syarh Riyad as-Shalihin, hal.784).

Pendapat Syekh Abu Bakar al-Jaza’iri Pengajar Fiqh dan Tafsir di Masjid Nabawi:
يطلق لفظ الأب على العم تغليباً وتعظيماً .
Kata Abu/Abi digunakan untuk paman, menurut kebiasaan dan secara umum biasa digunakan. (Aisar at-Tafasir: 1/57).

CATATAN:
Pertama, dari dalil-dalil diatas, berdasarkan al-Qur’an, Sunnah dan pendapat para ulama dari berbagai cabang keilmuan, jelaslah bahwa kata Abu/Abi biasa digunakan untuk paman.  Bukan bahasa Arab aneh buatan Abdul Somad.

Kedua, bagi penceramah agar menyampaikan sesuatu dengan amanah, jangan melakukan pembohongan publik.  Karena tidak semua pendengar itu jahil bin bahlul.  Dan yang paling penting, kita semua akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt  tentang apa yang pernah kita sampaikan.

Ketiga, jangan sampai fanatik kepada orang tertentu membutakan mata kita untuk melihat kebenaran.

Keempat, Abdul Somad memang tidak se’alim Sibawaih dalam bahasa Arab. Tapi dia bisa juga menyelesaikan S1 di al-Azhar dalam waktu 3 tahun 10 bulan. Dari 20 mahasiswa seangkatannya di Darul Hadits-Maroko tahun 2004, dia mahasiswa pertama menyelesaikan S2, dengan tesis dalam bahasa Arab 300 halaman, selesai dalam waktu 1 tahun 11 bulan (Institut Darul Hadits hanya menerima 20 siswa jurusan hadits dalam satu tahun). Sedikit banyak dia bisa dan faham juga bahasa Arab, rupanya.

Kelima, kata Imam Syafi’i:
تَكَبَّرْ عَلَى الْمُتَكَبِّرِ مَرَّتَيْنِ
“Sombonglah engkau kepada orang yang sombong itu dua kali sombong”.
(Bariqah Mahmudiyyah fi Syarh Thariqah Muhammadiyyah wa Syari’ah Nabawiyyah: 3/176).

Sumber : http://somadmorocco.blogspot.co.id/2014/11/abi-paman-saya.html

Selasa, 07 November 2017

Ketika Mayat Meminta Tolong Kepada Seluruh Orang Yang Dikenalnya

*Ketika Mayat Meminta Tolong Kepada Seluruh Orang Yang Dikenalnya*

Konon orang yang mati awalnya tidak menyadari bahwa dirinya mati. Dia merasa dirinya sedang bermimpi mati. Dia melihat dirinya ditangisi, dimandikan, dikafani, dishalati hingga diturunkan ke dalam kubur. Dia merasa dirinya sedang bermimpi saat dirinya ditimbun tanah. Dia berteriak-teriak tapi tidak ada yang mendengar teriakannya.

Beberapa waktu kemudian, saat semua sudah pulang meninggalkannya sendirian di bawah tanah, Allah kembalikan ruhnya. Dia membuka mata, dan terbangun dari _“mimpi”_ buruknya.

Dia senang dan bersyukur, bahwa ternyata apa yang dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk, dan kini dia sudah bangun dari tidurnya. Kemudian dia meraba badannya yang hanya diselimuti kain sambil bertanya kaget:

_“Dimana bajuku? Kemana celanaku?”_ Lalu dia meraba sekelilingnya yang berupa tanah _“Dimanakah aku? Tempat apa ini? Kenapa bau tanah dan lumpur?”_ Kemudian dia mulai menyadari bahwa dia ada di bawah tanah, dan sebenarnya apa yang dialaminya bukanlah mimpi! Ya, dia sadar bahwa dirinya benar-benar telah mati.

Berteriaklah dia sekeras-kerasnya, memanggil orang-orang terdekatnya yang dianggap bisa menyelamatkannya:

_“Ibuuuuu….!!!!”_
_“Ayaaaaaah…!!!!”_
_“Kakeeeeek!!!”_
_“Neneeeek!!”_
_“Kakaaaaak!!!”_
_“Sahabaaaaat!!!”_

Tidak ada seorangpun yang menjawabnya. Dia yang selama ini lupa pada Allah pun ingat bahwa ALLAH adalah satu-satunya harapan.

Menangis lah dia sambil meminta ampun,
_“Ya, Allaaaaaaah…. Ya Allaaaaaaah…. Ampuni aku ya Allaaaaaaah….!!!”_

Dia berteriak dalam ketakutan yang luar biasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya sepanjang hidupnya.

Jika dia orang baik, akan muncullah dua malaikat dengan wajah tersenyum dan akan mendudukkannya dan menenangkannya, menghiburnya dan melayaninya dengan pelayanan yang terbaik.

Jika dia orang buruk, akan datang dua malaikat dengan wajah bengis yang akan menambah ketakutannya dan akan menyiksanya sesuai keburukannya.

_Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur_

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
_“Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.”_
(Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)

Al Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aalli Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang – orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang – orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: _“Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam surga.”_

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, _“Aku adalah Al Quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan. Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”_

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

_Ya Allah, ampunilah dosa kami, dosa ibu bapak kami, keluarga kami, saudara kami dan seluruh kaum muslimin, Ya Allah, jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin._

Sobat sekarang kita memiliki dua pilihan,

1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman facebook / WA kita insyaa Allah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagi kits. Aamiin! {Fxz}

Silakan diSHARE sebanyak mungkin!

Tim Acara Islam itu Indah Kunjungi Kota Padang Panjang

Pendidikan Islami di Kota Padang Panjang

Dalam Bingkai  “ Islam Itu Indah ”

Padang Panjang, Kominfo, suhefriandi.blog.id- Kota Padang Panjang hadirkan tim “Islam Itu Indah”, dengan dipandu oleh Kartika Ramlan (Tika), dan menghadirkan Ustad Riza Muhammad, Ustad Syamsudinnur dan Ustadzah Lulung. Melalui Program Islam Itu Indah, Trans TV tertarik untuk mengeksplor pendidikan Islam di sejumlah pesantren di Kota yang berjuluk Serambi Mekah ini, Sabtu (4/11).

Dimulai dari kunjungan para Tim ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Minangkabau (PDIKM) yang disambut langsung oleh Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis, BSBA Ketua DPRD Novi Hendri, unsur Forkopimda, kepala OPD dan sejumlah kelompok majelis taklim serta Pemimpin Pondok Pesantren se-Kota Padang Panjang.

Setelah melakukan ramah tamah dan saling berjabat tangan dengan Wali Kota Padang Panjang, rombongan Tim Islam Itu Indah, disambut dengan Makan Bajamba yang dilanjutkan dengan melakukan Diaolog Interaktif serta Tausiah di Auditorium Minang Fantasi dan Water Park Padang Panjang bersama dengan para santri dari Pondok Pesantren Thawalib Putra, Diniyah Puteri, Thawalib Putri, Kauman Muhammadiyah dan Pesantren Terpadu  Serambi Mekah serta Ibu-ibu Majlis Taklim Kota Padang Panjang.

Dengan mengusung tema “Pendidikan Islami di Bumi Serambi Mekkah”, ustadzah Lulung tampil sebagai penceramah pertama, menyampaikan materi Makna dan Hakikat Ilmu dalam pandangan Islam yang membuat ratusan para peserta yang hadir bersemangat mengikuti kegiatan yang diselingi canda dan gurauan tersebut.

Setelah Ustadzah Lulung tampil, selanjutnya ustad Syamsudinnur memberikan Tausiahnya sembari melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan suara merdunya dan dilanjutkan dengan Tausiah ustad Riza Muhammad tentang pentingnya menuntut ilmu agama.

Setelah para Ustad dan Ustadzah tampil, Tika yang memandu acara tersebut memberikan kesempatan kepada para Santri dan Ibu Majlis Taklim untuk bertanya, dan nanti pertanyaan tersebut akan langsung dijawab oleh Ustad dan Ustadzahnya.

Acarapun dilanjutkan dengan membawa para santri saling sambung menyambung ayat yang diiringi oleh Ustad Syam, santri tersebut berasal dari Pondok Pesantren Terpadu Serambi Mekkah Ananda Khalilul Rahman, yang juga sudah hafal 15 Juzz serta santri dari Muhammadiyah, mereka Bertiga melantunkan Ayat suci yang di bacakan, diawali  oleh ust. Syam, Selanjut nya sambung menyambung bacaan..  “Subhannallah” sontak keluar sebuah kata yang penuh makna dari ustad Syam, karena mendengar lancarnya para santri untuk menyambung ayat-ayat yang dibacakannya. Terlebih lagi para santri ada yang melakukan Tausiah Penutup acara, Santri yang berasal dari Pondok Pesantren Terpadu Serambi Mekkah Mampu memukau semua yang hadir saat itu, dan di lakukan dengan baik , Bahkan Produser acara pun Mengacung Jempolnya.. “ “Masya Allah” ini sudah bisa Go Internasional juga seperti saya,” kata Ustad Syam sembari tersenyum dan merangkul santri tersebut, santri Tersebut bernama M. Asril.. saat ini baru duduk di bangku kelas X Madrasah Aliyah Serambi Mekkah...

Alhamdulilah Do'a Penutup Acara Islam Itu indah road to Padang Panjang, di sampaikan oleh Wakil Ketua MUI kota padang Panjang yang juga Da'i Kondang di Kota berjuluk Kota Serambi Mekkah ini, beliau adalah Ust. Ade Sehabudin, SH,MM.Pd ( Guru Tetap di Pesantren Terpadu Serambi Mekkah )

Hari Kedua dari Kegiatan Syuting Acara " Islam Itu Indah di Padang Panjang, Kembali Seluruh Kru Lengkap Trans TV dengan, Ust. Reza Muhammad, Ust. Syam, Ustadzah Lulung, kembali Mengunjungi Pondok Pesantren Terpadu Serambi Mekkah, Sholat Dzuhur berjamaah di Mesjid Bahrul Ulum, Berjamaah bersama seluruh Penghuni Pondok Pesantren Terpadu Serambi Mekkah, Selesai sholat Dzuhur berjamaah.. Alhamdulillah Masing Masing Da'ai Islam itu Indah berkesempatan Tausyiah secara bergantian di hadapan Ratusan Para santri/wati Pondok Pesantren Terpadu Serambi Mekkah, Durasi masing masing kurangblebih 15 menitan per Da'i.. Alhamdulillah... " Masyaallah Ini Pesantren yang besar di kota yang berjuluk Kita Serambi Mekkah ini " Ujar ust. Reza Muhammad...

“Bahagia sekali kami berada di Padang Panjang ini, dengan melihat semangat para santri-santrinya untuk menyebarluaskan agama Islam dan mampu memberikan tausiah kepada para umat yang ada dimana pun dan kapan pun, Masya Allah sungguh besar keagunganMu Tuhan,” kata Ustad Riza sembari merintih dengan haru.

Sementra itu, Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis pada kesempatan itu, menyampaikan, program pendidikan Islam yang dilaksanakan di Kota Padangpanjang telah berlangsung lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Hal itu, ditandai dengan berdirinya perguruan Diniyah Puteri, perguruan Thawalib dan Kauman Muhammadiyah yang telah melahirkan tokoh-tokoh Nasional dan berperan dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Siapa yang tidak kenal Rahmah El Yunisiah, Sutan Syahrir, Buya Hamka dan banyak lagi tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar terhadap bangsa ini. Saya juga berharap kepada generasi muda untuk giat menuntut ilmu dan menggapai cita-citanya,” ajak Hendri Arnis.

Kepada Kru Islam Itu Indah, Hendri Arnis juga mengucapkan terima kasih atas kedatangannya ke Kota Padangpanjang. Apalagi, dengan tingginya kesibukannya, menyempatkan diri untuk mampir ke kota kecil berhawa sejuk tersebut.

“Saya juga berharap, ini bukan kunjungan yang pertama dan yang terakhir kesini, cukup banyak lagi sisi sisi pendidikan Islam yang ada di Padangpanjang, yang bisa diangkat ketingkat nasional. Sehingga, citra Padang panjang sebagai kota pendidikan Islam semakin bergema ke tingkat Nasional,” sebut Walikota muda Padang Panjang.

Usai Ustad Riza berikan sebuah tambahan Tausiahnya, acarapun ditutup dengan foto bersama dengan para santri dan para ibu-ibu Majlis Taklim. (Release Kominfo/cg & Suhefriandi/Pesantren Terpadu Serambi Mekkah ).

KH. Tengku Zulkarnain ( Wasekjed MUI Pusat ) di Kota Padang Panjang

Alhamdulillah, dengan Izin Allah Ta"alla KH. Tengku Zulkarnain ( Wasekjed MUI Pusat ) Mengunjungi Pesantren Terpadu Serambi Mekkah Kota Padang Panjang, Selasa, 7 November 2018, Disela sela agenda Beliau KH. Tengku Zulkarnain ( Wasekjed MUI Pusat ) Mengunjungi Sumatera Barat Memenuhi undangan Masyarakat Sumatera Berat di sela sela padat nya agenda 7 hari beliau di Bumi Minang beliau menyempatkan untuk bertemu dengan Para santri Pesantren Terpadu Serambi Mekkah, sehari sebelum kedatangan beliau, melalui EO di kota serambi Mekkah yang di wakili untuk mengkomunikasikan kunjungan beliau ini, beliau akan bertemu dengan Para para penerus ulama yang saat ini sedang mondok di Pesantren Terpadu Serambi Mekkah, Alhamdulillah.. Ratusan Santri/wati, Para Asssatidz dan Ummahad, karyawan Pesantren  sangat senang sekali mendengar kabar akan kedatangan beliau ke Pesantren... Segala persiapan di siapkan secepat mungkin.. Alhamdulillah...

     Beliau KH. Tengku Zulkarnain ( Wasekjed MUI Pusat ), memberikan ilmu dan Motivasi yang sangat penting buat generasi generasi ulama masa depan yang berada di pondok pesantren, Bahkan Tausyiah beliau di beri judul.. " Santri Pewaris Ulama "... Alhamdulillah.. Sungguh pertemuan yang sangat memiliki arti yang besar bagi kami... Beliau berpesan.. Rajin rajinlah belajar, Jangan bermalas malasan, di tangan kalian lah nantinya Perjuangan menegakan Keadilan ini di lanjutkan.." Terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah berandil besar terlaksana nya acara ini.. Alhamdulillah...

Selasa, 24 Oktober 2017

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

By. : Suhefriand


       Manusia di dalam kehidupan sehari harinya harus berkomunikasi, artinya setiap manusia  memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.

      Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk Menjalankan kelompok Organisasi yang terdiri dari atasan dan bawahannya. Oleh karena itu komunikasi dianggap sebagai elemen penting untuk keberhasilan suatu organisasi. Bagaimana mungkin orang lain bisa menangkap ide kita kalau kita tidak dapat mengungkapkannya kepada orang lain dengan baik.

      Komunikasi dalam organisasi menjadi hal sangat penting, seperti halnya aliran darah bagi suatu organisasi, dan miskomunikasi memberi kontribusi yang dapat disamakan dengan rusaknya sistem peredaran darah dalam lebih dari satu organisasi. Komunikasi menjadi faktor terpenting bagi organisasi dalam mendapatkan informasi. Kemudian dengan komunikasi yang baik maka suatu organisasi akan dapat berjalan lancar dan begitu juga sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan.

       Tanpa komunikasi di antara berbagai pihak, pola hubungan yang kita sebut organisasi tidak akan melayani kebutuhan seseorang dengan baik. Kegagalan dalam organisasi banyak yang disebabkan oleh kurang tertatanya komunikasi yang dilakukan para pelaku di organisasi tersebut. Ditambah lagi dengan perbedaan budaya masing-masing sehingga menghambat dalam proses komunikasi dan menimbulkan efek kurang baik yaitu tidak adanya kerjasama sesama pengurus. Seperti yang dikatakan Luthans bahwa komunikasi yang tidak efektif adalah akar utama permasalahan dalam organisasi.

       Komunikasi  antara pimpinan dan anggota menjadi faktor penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Pemimpin organisasi sebagai leader memiliki peran penting dalam berkomunikasi dengan anggota.

Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai komunikasi dalam organisasi.
( Pesantren Terpadu Serambi Mekkah Kota Padang Panjang )

           A. Proses Komunikasi Dalam Organisasi.

       Dalam kehidupan sehari-hari kita menerima banyak pesan / informasi dari berbagai sumber, dari teman, orang tua, rekan kerja, iklan dan berita di media massa dan sebagainya baik disadari maupun tidak. Dari sekian banyak pesan-pesan tersebut, hanya sebagian kecil saja yang menarik perhatian kita dan kita perbincangkan. Beberapa pesan bahkan memberikan efek atau dampak baik positif maupun negatif pada kita.
Ternyata dalam organisasi semua kegiatan organisasi diawali dengan lalu lintas komunikasi. Proses penetapan tujuan, pemberian tugas sampai pelaporan dilakukan melalui komunikasi. Komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan maupun pendapat dari setiap anggota organisasi guna mencapai kesamaan makna.
Komunikasi bertindak dan berfungsi mengendalikan perilaku anggota organisasi dalam berbagai cara.

       Dalam hal ini, komunikasi melaksanakan empat fungsi utama dalam organisasi, yaitu :
1. fungsi informasi,
2. fungsi kendali,
3. fungsi motivasi dan
4. fungsi penyampaian perasaan emosional.
       Fungsi internal komunikasi ini akan berunjung pada diri anggota organisasi itu sendiri berupa munculnya :
-  kesadaran diri yang tinggi terhadap organisasi,
-  pemahaman terhadap kinerja organisasi,
-  struktur organisasi dan reputasi organisasi.

       Proses komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam beragam konteks, salah satunya dalam lingkup organisasi. Organisasi memiliki suatu jenjang jabatan dan kedudukan yang memungkinkan semua anggota organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi dan tanggung jawab pada bidang pekerjaan masing-masing. Dalam konteks organisasi, pemahaman mengenai peristiwa-peristiwa komunikasi yang terjadi didalamnya seperti:
- Apakah instruksi pimpinan sudah dilaksanakan dengan benar oleh bawahan? atau bagaimana bawahan mencoba menyampaikan keluhan kepada atasan? Hal-hal seperti ini memungkinkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

       Namun yang menjadi persoalan, sering kali ditemukan banyak masalah dalam proses komunikasi dalam organisasi. Persoalan pokok sebenarnya terletak pada “perbedaan tentang pesan” yang diterima. Pesan yang dimaksudkan oleh pengirim sering kali salah dipahami atau bukan seperti yang diinginkan oleh penerima. Penerima pesan tidak membalas makna pesan sebagaimana yang diinginkan oleh pengirim pesan. Pesan itu sendiri juga bisa menjadi masalah manakala simbol-simbol yang dipilih oleh pengirim pesan tidak tepat dan waktu pengiriman pesan yang salah. Ditambah lagi, adanya perbedaan latar belakang para pelaku komunikasi yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam mempersepsi pesan yang diterima karena adanya kepentingan. Adanya konflik antar pribadi / kelompok juga turut mempengaruhi kinerja organisasi.

       Disisi lain, masih banyak yang beranggapan bahwa komunikasi itu mudah karena setiap saat kita melakukannya. Bahkan dalam organisasi pun, komunikasi sering dianggap tidak penting. Keadaan menjadi berubah ketika kemudian munculnya konflik dalam proses kerja, terjadi hambatan, penyimpangan, kegagalan, ketegangan, perbedaan pendapat dan sebagainya. Barulah komunikasi dipandang sebagai hal penting, hal yang pelik, perlu cara-cara atau teknik yang pas dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada guna mendatangkan keberhasilan dalam organisasi.

        Komunikasi itu sendiri mencakup pentransferan dan pemahaman makna. Suatu gagasan yang dimiliki seseorang, sebagus apa pun itu, tidak ada gunanya jika tidak disampaikan kepada orang lain dan dipahami. Proses penyampaian informasi dalam kegiatan penyelesaian tugas dalam diskusi dan rapat-rapat tentang perubahan yang akan dilakukan di dalam organisasi, merupakan kebijakan interaksi terbuka yang akan membangun hubungan sangat positif guna kelangsungan pengembangan organisasi ke depan.

        Melihat pentingnya komunikasi dalam organisasi, efektivitas komunikasi akan sangat menentukan kesuksesan organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kemampuan individu untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan baik, menjadi pendengar yang baik, menggunakan berbagai media audio-visual merupakan bagian penting dalam melaksanakan komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi. Komunikasi merupakan keterampilan yang paling penting dalam kehidupan setiap manusia dan organisasi.
Steven Covey mengibaratkan komunikasi adalah napas kehidupan makhluk. Ia menitik beratkan pada konsep saling ketergantungan untuk menjelaskan hubungan antarmanusia. Faktor penting dalam komunikasi tidak sekadar pada apa yang ditulis atau dikatakan seseorang, tetapi lebih pada karakter seseorang dan bagaimana sesorang dapat menyampaikan pesan kepada penerima pesan.

        Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa syarat utama komunikasi yang efektif adalah karakter dan integritas pribadi yang menyampai kan pesan tersebut. Menurut Covey, untuk membangun komunikasi diperlukan lima dasar penting yaitu:

1. Usaha untuk benar-benar mengerti orang lain,

2. Kemampuan untuk memenuhi komitmen,

3. Kemampuan untuk menjelaskan harapan,

4. Kemampuan untuk meminta maaf secara tulus jika melakukan kesalahan,

5. Kemampuan memperlihatkan integritas.

       Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik yang memiliki makna melakukan komunikasi untuk mengerti dan memahami karakter dan maksud dan peran orang lain yang menerima pesan. Dalam hal ini, kebaikan dan sopan santun seperti halnya kemampuan dan kemauan untuk memenuhi komitmen yang disampaikan, dan menjelaskan harapan yang diharapkan dalam suatu hubungan komunikasi sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya harapan yang bertentangan atau berbeda dengan peran dan tujuan komunikasi.

Selain itu, integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar kejujuran juga diperlukan dalam membangun hubungan komukasi yang efektif dan sehat. Kejujuran menekankan pada kemauan untuk mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata-kata kita dengan realitas. Integritas menyesuaikan realitas dengan kata-kata setiap individu yang menyampaikan pesan.

Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, seorang komunikator harus mampu mengidentifikasi sasaran yang menjadi penerima pesan, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih media, memilih sumber pesan, dan mengumpulkan umpan balik.
Disamping itu, komunikator harus bisa memutuskan isi pesan, format pesan dan struktur pesan sehingga pesan yang disampaikan memiliki daya tarik maksimal, baik daya tarik rasional, emosional dan moral. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memilih media, media komunikasi yang bisa digunakan yaitu telepon, surat, internet atau media massa seperti papan reklame, poster, media on line. Kemudian suasana lingkungan organisasi yang dirancang sedemikian rupa baik sebagai daya tarik, dan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan “eksistensi” dan image positif organisasi.

Selain itu, Komunikasi yang efektif juga dianjurkan oleh ajaran agama Islam agar terjadinya hubungan baik sesame manusia dan nilai-nilai yang baik tentunya harus dimiliki oleh seorang individu, kelompok atau organisasi. Dalam Islam dikenal dengan Qaulan Ma’rufa yaitu baik dan diterima oleh nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Ucapan yang baik adalah ucapan yang diterima sebagai sesuatu yang baik dalam pandangan masyarakat. Dengan kata lain bahwa Qaulan Ma’rufa mengandung arti perkataan yang sopan, halus, indah, benar, penuh penghargaan, dan menyenangkan, serta sesuai dengan kaidah dan hukum dan logika.

          Kemudian Qaulan Baligha diartikan sebagai pembicaraan yang fasih atau tepat, jelas maknanya, terang, serta tepat mengungkapkan apa yang dikehendakinya atau juga dapat diartikan sebagai ucapan yang benar dari segi kata. Dan apabila dilihat dari segi sasaran atau ranah yang disentuhnya dapat diartikan sebagai ucapan yang efektif.

B. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Organisasi, baik yang berorientasi pada keuntungan (profit) maupun nirbala (non profit) memiliki empat fungsi, yaitu :

1. Fungsi Informasi

      Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam organisasi. Mereka yang berada pada level manajemen membutuhkan informasi untuk membuat kebijakan organisasi atau mengatasi konflik yang terjadi dalam organisasi. Sedangkan para karyawan membutuhkan organisasi untuk melaksanakan pekerjaan, mendapat jaminan sosial, jaminan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

Pemimpin pada level manapun, harus memiliki kemampuan dan ketrampilan memberikan informasi yang jujur, terbuka apa adanya sesuai fakta dan yang mampu menjaring umpan balik. Hal ini sangat berkaitan dengan kemampuan dan ketrampilan mendengarkan, terutama mendengarkan saran, keluhan dan kritik dari bawah dan pihak lain. Umpan balik merupakan salah satu tolak ukur untuk melihat apakah proses komunikasi dalam organisasi sudah berjalan efektif atau tidak.

Disisi lain, mendengarkan, memperhati kan dan menyimak informasi dari bawah akan mendatangkan rasa nyaman bagi bawahan secara emosional. Mereka merasa dihargai dan diperhatikan oleh atasannya. Penghargaan tersebut merupakan faktor penting untuk membangun dan meningkatkan motivasi bawahan dalam bekerja dan menjadi modal penting dalam mencapai kesuksesan sebagai seorang pimpinan.

2. Fungsi Persuasi.

       Perkembangan zaman menunjukan, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai yang diharapkan. Mempersuasi orang lain lebih membuka peluang besar untuk bekerja sama mencapai hasil karena menghasilkan tingkat partisipasi dan kepedulian yang tinggi dibandingkan dengan pemberian tugas dengan perintah yang memperlihatkan kekuasaan dan kewenangan. Efek positif persuasi adalah adanya kesadaran dan kerelaan penerima pesan untuk mengikuti dan melakukan dengan penuh tanggung jawan pesan yang diterimanya tanpa merasa dipaksa kan.

Kemampuan persuasi adalah kemampuan untuk mempengaruhi yang menjadi inti kepemimpinan. Proses komunikasi persuasi dalam organisasi diperlukan dalam rangka menjadikan jajaran dan publik sadar dan mau memberikan perhatian, persetujuan dan dukungannya kepada organisasi.

3. Fungsi Regulatif.

        Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi. Fungsi ini dipengaruhi oleh dua hal, yaitu Pertama, mereka yang berada pada level manajemen memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang didapat dan disampaikan dan juga kewenangan untuk memberi instruksi. Sehingga dalam struktur organisasi, mereka ditempatkan pada lapis atas supaya perintah-perintahnya dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun demikian, sikap bawahan dalam menjalankan perintah banyak bergantung pada: kekuatan pimpinan dalam memberikan sanksi ketika terjadi pelanggaran, keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah, kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin dan sebagai pribadi, serta tingkat kredibilitas pesan yang diterima oleh bawahan. Kedua, berkaitan dengan pesan itu sendiri. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan selalu membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

4.  Fungsi Integratif.

         Setiap organisasi selalu berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Dalam hal ini terdapat dua saluran komunikasi dalam organisasi. Pertama, saluran komunikasi formal, seperti laporan-laporan kemajuan organisasi dan penerbitan khusus dalam organisasi (buletin, newsletter, website, dll). Kedua, saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi / kelompok, pertandingan olahraga, darma wisata dan sebagainya. Hal-hal seperti ini akan membangkitkan keinginan yang kuat untuk berpatisipasi yang tinggi dalam diri bawahan terhadap organisasi.

C. Komunikasi Antar Budaya dalam Organisasi

        Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak lepas dari komunikasi dan lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Pada dasarnya manusia atau seseorang yang berada dalam kehidupan organisasi berusaha untuk dapat menentukan dan membentuk sesuatu yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, agar dalam menjalankan aktivitas nya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan perilaku dari masing-masing individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah budaya dimana individu berada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan sebagainya.

Komunikasi yang baik sangat diharapkan bagi kayawan, apalagi berbeda budaya agar tidak terjadi miskomunikasi dan penghambat untuk mencapai tujuan dari organisasi. Sehingga diperlukan terjadinya proses komunikasi efektif dalam sebuah organisasi. Disamping itu, didalam organisasi terdapat budaya yang dapat diartikan sebagai alat perekat sosial yang membantu untuk mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Budaya juga berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan. Sebagai sistem sosial budaya, organisasi mengembangkan seperangkat inti pengandaian, pemahaman, dan aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari dalam tempat kerja.

Oleh karena itu, budaya organisasi adalah suatu nilai yang menjadi pegangan bagi karyawan yang terlibat di dalam organisasi mereka, yang dapat dijadikan sebagai faktor pembeda terhadap organisasi lain, menjadi acuan untuk mengendalikan perilaku organisasi dan perilaku karyawan dalam berinteraksi antar karyawan, dan berinteraksi dengan organisasi lainnya.

Budaya organisasi harus mampu diartikan oleh seluruh karyawannya sebagai sistem nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan bersama dalam organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku yang memberi arti bagi karyawan suatu organisasi, serta aturan-aturan bagi anggota untuk berperilaku di organisasi. Budaya organisasi dibentuk oleh sesuatu yang terlibat dengan organisasi serta dalam perjalanan terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan tetap mengacu pada tercapainya tujuan organisasi.
Sementara itu lingkungan kerja yang kondusif dalam suatu sistem nilai, norma, dan peraturan yang mendukung merupakan faktor penting untuk meningkatkan semangat dan kinerja serta motivasi kerja karyawan demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Melihat dari efek yang ditimbulkan oleh budaya organisasi yang ada di dalam suatu perusahaan atau organisasi, maka hakikatnya budaya organisasi yang sudah baik patut tetap terus dijaga, dipelihara serta terus menerus ditingkatkan.

D. Hambatan-hambatan Komunikasi dalam Organisasi

        Secara umum dapat diklasifikasikan tentang hambatan-hambatan dalam berkomunikasi pada sebuah organisasi, yang mengakibatkan terjadinya miskomunikasi dan menghambat terjalinnya kerjasama serta tujuan dari organisasi tersebut tidak tercapai. Adapaun hambatan-hambatannya sebagai berikut;

1. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.

2. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

3.  Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.

4. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima

5. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima/ mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

6. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretative, Hambatan tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

7. Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

8. Hambatan Semantik, Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang  dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasional, maupun internasional).

9.  Hambatan Psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.

10. Hambatan Manusiawi terjadi karena adanya faktor; emosi dan prasangka pribadi, persepsi,kecakapan atau ketidak
cakapan, kemampuan atau ketidak mampuan alat-alat pancaindera seseorang.

Wass
Semoga Bermanfaat.


Kamis, 13 Juli 2017

Kisah Urwah Bin Zubair

Pagi itu, matahari memancarkan benang-benang cahaya keemasan di atas Baitul Haram, menyapa ramah pelatarannya yang suci. Di Baitullah, sekelompok sisa-sisa shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tokoh-tokoh tabi’in tengah mengharumkan suasana dengan lantunan tahlil dan takbir, menyejukkan sudut-sudutnya dengan doa-doa yang shalih.

Mereka membentuk halaqah-halaqah, berkelompok-kelompok di sekeliling Ka’bah agung yang tegak berdiri di tengah Baitul Haram dengan kemegahan dan keagungannya. Mereka memanjakan pandangan matanya dengan keindahannya yang menakjubkan dan berbagi cerita di antara mereka, tanpa senda gurau yang mengandung dosa.

Di dekat rukun Yamani, duduklah empat remaja yang tampan rupawan, berasal dari keluarga yang mulia. Seakan-akan mereka adalah bagian dari perhiasan masjid, bersih pakaiannya dan menyatu hatinya.

Di dekat rukun Yamani, duduknya empat remaja yang tampan rupawan, berasal dari keluarga yang mulia. Seakan-akan meraka adalah bagian dari perhiasan masjid, bersih pakaiannya dan menyatu hatinya.

Keempat remaja itu adalah Abdullah bin Zubair dan saudaranya yang bernama Mush’ab bin Zubair, saudaranya lagi bernama Urwah bin Zubair dan satu lagi Abdul Malik bin Marwan.

Pembiacaraan mereka semakin serius. Kemudian seorang di antara mereka mengusulkan agar masing-masing mengemukakan cita-cita yang didambakannya. Maka khayalan mereka melambung tinggi ke alam luas dan cita-cita mereka berputar mengitari taman hasrat mereka yang subur.

Mulailah Abdullah bin Zubair angkat bicara: “Cita-citaku adalah menguasai seluruh Hijaz dan menjadi khalifahnya.”

Saudaranya, Mus’ab menyusulnya: “Keinginanku adalah dapat menguasai dua wilayah Irak dan tak ada yang merongrong kekuasaanku.”

Giliran Abdul Malik bin Marwan berkata, “Bila kalian berdua sudah merasa cukup dengan itu, maka aku tidak akan puas sebelum bisa menguasai seluruh dunia dan menjadi khalifah setelah Mu’awiyah bin Abi Sufyan.”

Sementara itu Urwah diam seribu bahasa, tak berkata sepatah pun. Semua mendekati dan bertanya, “Bagaimana denganmu, apa cita-citamu kelak wahai Urwah?” Beliau berkata, “Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberkahi semua cita-cita dari urusan dunia kalian, aku ingin menjadi alim [orang berilmu yang mau beramal], sehingga orang-orang akan belajar dan mengambil ilmu tentang kitab Rabb-nya, sunah Nabi-Nya dan hukum-hukum agamanya dariku, lalu aku berhasil di akhirat dan memasuki surga dengan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Hari-hari berganti serasa cepat. Kini Abdullah bin Zubair dibai’at menjadi khalifah menggantikan Yazid bin Mu’awiyah yang telah meninggal. Dia menjadi hakim atas Hijaz, Mesir, Yaman, Khurasan, dan Irak yang pada akhirnya terbunuh di Ka’bah, tak jauh dari tempatnya mengungkapkan cita-cita dahulu.

Sedangkan Mus’ab bin Zubair telah mengauasai Irak sepeninggal saudaranya Abdullah dan akhirnya juga terbunuh ketika mempertahankan wilayah kekuasaannya.

Adapun Abdul Malik bin Marwan, kini menjadi khalifah setelah terbunuhnya Abdullah bin Zubair dan saudaranya Mus’ab, setelah keduanya gugur di tangan pasukannya. Akhirnya, dia berhasil menjadi raja dunia terbesar pada masanya.

Bagaimana halnya dengan Urwah bin Zubair? Mari kita ikuti kisahnya dari awal…

Beliau lahir satu tahun sebelum berakhirnya masa khilafah al-Faruq Radhiyallahu ‘Anhu. Dalam sebuah rumah yang paling mulia di kalangan kaum muslimin dan paling luhur martabatnya.

Adapun ayahnya bernama Zubair bin Awwam, “al-Hawari” (pembela) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang pertama yang menghunus pedangnya dalam Islam serta termasuk salah satu di antara sepuluh orang yang dijamin masuk surga.

Sedangkan ibunya bernama Asma binti Abu Bakar ash-Shidiq yang dijuluki dzatun nithaqain [pemilik dua ikat pinggang].

Kakek beliau dari jalur ibu adalah Abu Bakar ash-Shidiq, khalifah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menemani beliau di sebuah goa.

Sedangkan nenek dari jalur ayahnya adalah Shafiyah binti Abdul Muthalib yang juga bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bibinya adalah Ummul Mukminin, bahkan dengan tangan Urwah bin Zubair sendirilah yang turun ke liang lahat untuk meletakkan jenazah ummul Mukminin.

Maka siapa lagi kiranya yang lebih unggul nasabnya dari beliau? Adakah kemuliaan di atasnya selain kemuliaan iman dan kewibawaan Islam?

Demi merealisasikan cita-cita yang didambakan dan harapan kepada Allah yang diutarakan di sisi Ka’bah yang agung tersebut, beliau amat gigih dalam usahanya mencari ilmu. Maka beliau mendatangi dan menimbanya dari sisa-sisa para shahabat Rasulullah yang masih hidup.

Beliau mendatangi rumah demi rumah mereka, shalat di belakang mereka, menghadiri majelis-majelis mereka. Beliau meriyawatkan hadis dari Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Zaid bin Tsabit, Abu Ayyub al-Anshari, Usamah bin Zaid, Sa’id bin Zaid, Abu Hurairah, Abdullah bin Abbas, Nu’man bin Basyir dan banyak pula mengambil dari bibinya, Aisyah Ummjul Mukminin. Pada gilirannya nanti, beliau berhasil menjadi satu di antara fuqaha sab’ah (tujuh ahli fikih) Madinah yang menjadi sandaran kaum muslimin dalam urusan agama.

Para pemimpin yang shalih banyak meminta pertimbangan kepada beliau baik tentang urusan ibadah maupun negara karena kelebihan yang Allah berikan kepada beliau. Sebagai contohnya adalah Umar bin Abdul Aziz. Ketika beliau diangkat sebagai gubernur di Madinah pada masa al-Walid bin Abdul Malik, orang-orang pun berdatangan untuk memberikan ucapan selamat kepada beliau.

Usai shalat zuhur, Umar bin Abdul Aziz memanggil sepuluh fuqaha Madinah yang dipimpin oleh Urwah bin Zubair. Ketika sepuluh ulama tersebut telah berada di sisinya, maka beliau melapangkan majlis bagi mereka serta memuliakannya. Setelah bertahmid kepada yang berhak dipuji beliau berkata, “Saya mengundang Anda semua untuk suatu amal yang banyak pahalanya, yang mana saya mengharapkan Anda semua agar sudi membantu dalam kebenaran, saya tidak ingin memutuskan suatu masalah kecuali setelah mendengarkan pendapat Anda semua atau seorang yang hadir di antara kalian. Bila kalian melihat seseorang mengganggu orang lain atau pejabat yang melakukan kezhaliman, maka saya mohon dengan tulus agar Anda sudi melaporkannya kepada saya.” Kemudian Urwah mendoakan baginya keberuntungan dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, senantiasa bersanding dengan Kitabullah dan tekun membacanya. Beliau mengkhatamkan seperempat Alquran setiap siang dengan membuka mushhaf, lalu shalat malam membaca ayat-ayat Alquran dengan hafalan. Tak pernah beliau meninggalkan hal itu sejak menginjak remaja hingga wafatnya melainkan sekali saja. Yakni ketika peristiwa mengharukan yang sebentar lagi akan kami beritakan kepada Anda.

Dengan menunaikan shalat, Urwah memperolah ketenangan jiwa, kesejukan pandangan dan surga di dunia. Beliau tunaikan sebagus mungkin, beliau tekuni rukun-rukunnya secara sempurna dan beliau panjangkan shalatnya sedapat mungkin.

Telah diriwayatkan bahwa beliau pernah melihat seseorang menunaikan shalat secepat kilat. Setelah selesai, dipanggilnya orang tersebut dan ditanya, “Wahai anak saudaraku, apakah engkau tidak memerlukan apa-apa dari Rabb-mu Yang Maha Suci? Demi Allah, aku memohon kepada Rabb-ku segala sesuatu sampai dalam urusan garam.”

Urwah bin Zubair radhiyallahu ‘anhu adalah seorang yang ringan tangan, longgar dan dermawan. Di antara bukti kedermawanannya itu adalah manakala beliau memiliki sebidang kebun yang luas di Madinah dengan air sumurnya yang tawar, pepohonan yang rindang serta buahnya yang lebat. Beliau pasang pagar yang mengelilinginya untuk menjaga kerusakannya dari binatang-binatang dan anak-anak yang usil. Hingga tatkala buah telah masak dan membangkitkan selera bagi yang memandangnya, dibukalah beberapa pintu sebagai jalan masuk bagi siapapun yang menghendakinya.

Begitulah, orang-orang keluar masuk kebun Urwah sambil merasakan lezatnya buah-buahan yang masak sepuas-puasnya dan membawa sesuai dengan keinginannya. Setiap memasuki kebun, beliau mengulang-ulang firman Allah:

وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاء اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “maasyaa allah, laa quwwata illaa billah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (QS. Al-Kahfi: 39)

Suatu masa di zaman khilafah al-Walid bin Abdul Malik, Allah berkehendak menguji Urwah dengan suatu cobaan yang tak seorang pun mampu bertahan dan tegar selain orang yang hatinya subur dengan keimanan dan penuh dengan keyakinan.

Tatkala amirul mukminin mengundang Urwah untuk berziarah ke Damaskus. Beliau mengabulkan undangan tersebut dan mengajak putra sulungnya. Amirul Mukminin menyambutnya dengan gembira, memperlakukannya dengan penuh hormat dan melayaninya dengan ramah.

Kemudian datanglah ketetapan dan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, laksana angin kencang yang tak dikehendaki penumpang perahu. Putra Urwah masuk ke kandang kuda untuk melihat kuda-kuda piaraan pilihan. Tiba-tiba saja seekor kuda menyepaknya dengan keras hingga menyebabkan kematiannya.

Belum lagi tangan seorang ayah ini bersih dari tanah penguburan putranya, salah satu telapak kakinya terluka. Betisnya tiba-tiba membengkak, penyakit semakin menjalar dengan cepatnya.

Kemudian bergegaslah Amirul Mukminin mendatangkan para tabib dari seluruh negeri untuk mengobati tamunya dan memerintahkan mereka untuk mengobati Urwah dengan cara apapun.

Namun para tabib itu sepakat untuk mengamputasi kaki Urwah sampai betis sebelum penyakit menjalar ke seluruh tubuh yang dapat merenggut nyawanya.

Jalan itu harus ditempuh. Tatkala ahli bedah telah datang dengan membawa pisau untuk menyayat daging dan gergaji untuk memotong tulangnya, tabib berkata kepada Urwah: “Sebaiknya kami memberikan minuman yang memabukkan agar Anda tidak merasakan sakitnya diamputasi.” Akan tetapi Urwah menolak, “Tidak perlu, aku tidak akan menggunakan yang haram demi mendapat afiat (kesehatan). Tabib berkata, “Kalau begitu kami akan membius Anda!” Beliau menjawab, “Aku tidak mau diambil sebagian dari tubuhku tanpa kurasakan sakitnya agar tidak hilang pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Ketika operasi hendak dimulai, beberapa orang mendekati Urwah, lalu beliau bertanya, “Apa yang hendak mereka lakukan?” Lalu dijawab, “Mereka akan memegangi Anda, sebab bisa jadi Anda nanti merasa kesakitan lalu menggerakan kaki dan itu bisa membahayakan Anda.” Beliau berkata, “Cegahlah mereka, aku tidak membutuhkannya. Akan kubekali diriku dengan dzikir dan tasbih.”

Mulailah tabib menyayat dagingnya dengan pisau dan tatkala mencapai tulang, diambillah gergaji untuk memotongnya. Sementara itu Urwah tak henti-hentinya mengucapkan, “Laa ilaaha Illallah Allahu Akbar,” sang tabib terus melakukan tugasnya dan Urwah juga terus bertakbir hingga selesai proses amputasi itu.

Setelah itu dituangkanlah minyak yang telah dipanaskan mendidih dan dioleskan di betis Urwah bin Zubair untuk menghentikan perdarahan dan menutup lukanya. Urwah pingsan untuk beberapa lama dant terhenti membaca ayat-ayat Alquran di hari itu. Inilah satu-satunya hari di mana beliau tidak bisa melakukan kebiasaan yang beliau jaga semenjak remajanya.

Ketika Urwah tersadar dari pingsannya, beliau meminta potongan kakinya. Dibolak-baliknya sambil berkata, “Dia (Allah) yang membimbing aku untuk membawamu di tengah malam ke masjid, Maha Mengetahui bahwa aku tak pernah menggunakannya untuk hal-hal yang haram.”

Kemudian dibacanya syair Ma’an bin Aus:

    Tak pernah kuingin tanganku menyentuh yang meragukan

    Tidak juga kakiku membawaku kepada kejahatan

    Telinga dan pandangan mataku pun demikian

    Tidak pula menuntun ke arahnya pandangan dan pikiran

    Aku tahu, tiadalah aku ditimpa musibah dalam kehidupan

    Melainkan telah menimpa orang lain sebelumku.

Kejadian tersebut membuat Amirul Mukminin, al-Walid bin Abdul Malik sangat terharu. Urwah telah kehilangan putranya, lalu sebelah kakinya. Maka dia berusaha menghibur dan menyabarkan hati tamunya atas musibah yang menimpanya tersebut.

Bersamaan dengan itu, di rumah khalifah datang satu rombongan Bani Abbas yang salah seorang di antaranya buta matanya. Kemudian al-Walid menanyakan sebab musabab kebutaannya. Dia menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, dulu tidak ada seorang pun di kalangan Bani Abbas yang lebih kaya dalam harta dan anak dibanding saya. Saya tinggal bersama keluarga di suatu lembah di tengah kaum saya. Mendadak muncullah air bah yang langsung menelan habis seluruh harta dan keluarga saya. Yang tersisa bagi saya hanyalah seekor onta yang lari dari saya. Maka saya taruh bayi yang saya bawa di atas tanah lalu saya kejar onta tadi. Belum seberapa juh, saya mendengar jerit tangis bayi itu. Saya menoleh dan ternyata kepalanya telah berada di mulut serigala, dia telah memangsanya. Saya kembali, tapi tak bisa berbuat apa-apa lagi karena bayi itu sudah habis dilalapnya. Lalu serigala tersebut lari dengan kencangnya. Akhirnya saya kembali mengejar onta liar tadi sampai dapat. Tapi begitu saya mendakat dia menyepak dengan keras hingga hancur wajah saya dan buta kedua mata saya. Demikianlah, saya dapati diri saya kehilangan semua harta dan keluarga dalam sehari semalam saja dan hidup tanpa memiliki penglihatan.

Kemudian al-Walid berkata kepada pengawalnya, “Ajaklah orang ini menemui tamu kita Urwah, lalu mintalah agar dia mengisahkan nasibnya agar beliau tahu bahwa ternyata masih ada orang yang ditimpa musibah lebih berat darinya.”

Tatkala beliau diantarkan pulang ke Madinah dan menjumpai keluarganya, Urwah berkata sebelum ditanya, “Janganlah kalian risaukan apa yang kalian lihat. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberiku empat orang anak dan Dia berkehendak mengambil satu. Maka masih tersisa tiga. Puji syukur bagi-Nya. Aku dikaruniai empat kekuatan lalu hanya diambil satu, maka masih tersisa tiga. Puji syukur bagi-Nya. Dia mengambil sedikit dariku dan masih banyak yang ditinggalkan-Nya untukku. Bila Dia menguji sekali, kesehatan yang Dia karuniakan masih lebih banyak dan lebih darinya.”

Demi melihat kedatangan dan keadaan imam dan gurunya, maka penduduk Madinah segera datang berbondong-bondong ke rumahnya untuk menghibur.

Yang paling baik di antara ungkapan teman-teman Urwah adalah dari Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah: “Bergembiralah wahai Abu Abdillah, sebagian dari tubuhmu dan putramu telah mendahuluimu ke surga. Insya Allah yang lain akan segera menyusul kemudian. Karena rahmat-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala meninggalkan engkau untuk kami, sebab kami ini fakir dan memerlukan ilmu fiqih dan pengetahuanmu. Semoga Allah memberikan manfaat bagimu dan juga kami. Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah wali bagi pahala untukmu dan Dia pula yang menjadim kebagusan hisab untukmu.”

Urwah bin Zubair menjadi menara hidayah bagi kaum muslimin. Menjadi penunjuk jalan kemenangan dan menjadi da’i selama hidupnya. Perhatian beliau yang paling besar adalah mendidik anak-anaknya secara khusus dan generasi Islam secara umum. Beliau tidak suka menyia-nyiakan waktu dan kesempatan untuk memberikan petunjuk dan selalu mencurahkan nasihat demi kebaikan mereka.

Tak bosan-bosannya beliau memberikan motivasi kepada para putranya untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Beliau berakata, “Wahai putra-putriku, tuntutlah ilmu dan curahkan seluruh tenagamu untuknya. Karena, kalaupun hari ini kalian menjadi kaum yang kerdil, kelak dengan ilmu tersebut Allah menjadikan kalian sebagai pembesar kaum.” Lalu beliau melanjutkan: “Sungguh menyedihkan, adakah di dunia ini yang lebih buruk daripada seorang tua yang bodoh?”

Beliau anjurkan pula kepada mereka untuk memperbanyak sedekah, sedangkan sedekah adalah hadiah yang ditujukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau berkata, “Wahai anak-anakku, janganlah kalian menghadiahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan apa yang kalian merasa malu menghadiahkannya kepada para pemimpin kalian, sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mulia, Maha Pemurah dan lebih berhak didahulukan dan diutamakan.”

Beliau senantiasa mengajak orang-orang untuk memandang suatu masalah dari sisi hakikatnya. Beliau berkata, “Wahai putra-putriku, jika engkau melihat kebaikan pada seseorang maka akuilah itu baik, walaupun dalam pandangan banyak orang dia adalah orang jahat. Sebab setiap perbuatan baik itu pastilah ada kelanjutannya. Dan jika melihat pada seseorang perbuatan jahat, maka hati-hatilah dalam bersikap walaupun dalam pandangan orang-orang dia adalah orang yang baik. Sebab setiap perbuatan ada kesinambungannya. Jadi camkanlah, kebaikan akan melahirkan kebaikan setelahnya dan kejahatan menyebabkan timbulnya kejahatan berikutnya.”

Beliau juga mewasiatkan agar berlemah lembut, bertutur kata yang baik dan berwajah ramah. Beliau berkata, “Wahai putra-putriku, tertulis di dalam hikmah, “Jadikanlah tutur katamu indah dan wajahmu penuh senyum, sebab hal itu lebih disukai orang daripada suatu pemberian.”

Jika beliau melihat seseorang condong pada kemewahan dan mengutamakan kenikmatan, diingatkannya betapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu membiasakan diri untuk hidup sederhana.

Sebagai contoh adalah kisah yang diceritakan oleh Muhammad bin al-Munkadir, “Aku bertemu dengan Urwah bin Zubair. Dia menggandeng tanganku sambil berkata, “Wahai Abu Abdillah.” Aku jawab, “Labbaik.”

Urwah berkata, “Aku pernah menjumpai ibuku Aisyah, lalu beliau berkata, ‘Wahai anakku, demi Allah, ada kalanya selama 40 hari tak ada api menyala di rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk lampu ataupun memasak.” Maka aku bertanya, “Bagaimana Anda berdua hidup pada waktu itu?” Beliau menjawab, “Dengan korma dan air.”

Urwah hidup hingga usia 71 tahun. Hidupnya penuh dengan kebajikan, kebaktian, dan diliputi ketaqwaan. Ketika dirasa ajalnya sudah dekat dan dia dalam keadaan berpuasa, keluarganya mendesak agar beliau mau makan, tetapi beliau menolak keras karena ingin berbuka di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan minuman dari telaga al-Kautsar yang dituangkan dalam gelas-gelas perak oleh para bidadari cantik di surga.