Selasa, 28 November 2017

Hypnoparenting

Sekelumit Tentang Hypnoparenting

Suhefriandi

Dalam hypnoparenting kata kuncinya adalah teknik komunikasi dengan kaliamt positif kepada anak untuk menembus fase kritis pikiran bawah sadarnya. Kalimat positif yang kita berikan akan efektif jika disugestikan menembus faktor kritis tadi. Tujuannya adalah untuk melakukan intervensi pada otak anak dengna cara memperbarui program pikiran dan perilaku agar menjadi lebih positif.

Manusia sejatinya memiliki kekuatan pkiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar hanya menggunakan 20% dari total kekuatan pikiran kita. Sayangnya, justru pikiran sadar ini yang mendominasi dan biasa digunakan manusia. Padahal pikiran bawah sadar memiliki potensi 80% dari total kekuatan pikiran manusia, tetapi jarang digunakan karena akses terbatas, butuh skill dan kondisi spiritual yang memadai. Pikiran bawah sadar membawa kita pada kemampuan mengakses kekuatan semesta lewat kedekatan spiritual dengan The Source, Allah Swt. Anak balita dengan jiwa yang murni, memiliki potensi sejati ini untuk menyerap ilmu dari alam semesta.

Pada anak usia 0-6 tahun (imprint period) kekuatan pikiran bawah sadarlah yang mendominasi otaknya, sehingga anak memiliki potensi besar untuk belajar tentang apa pun. Meraka bagai giant sponge  yang mampu meresap setiap informasi yang diterima indra dan masuk sebagai program di dalam otaknya. Masa balita sering disebut golden period dalam tumbuh kembang. Sayangnya, info yang terserap tidak ada filternya, baik positif maupun negatif semua masuk. Jika info negatif yang masuk, bahasa program dalam otaknya adalah negatif sehinga rawan menghasilkan tingkah laku yang juga negatif. Untuk itulah sugesti positif dalam berkomunikasi sehari-hari dengan anak wajib hukumnya. Sampai usia ini anak harus tumbuh dalam kebahagiaan dan curahan kasih sayang dalam bentuk kaliamt positif agar keluar semua potensinya.

Setelah usia 7-12 tahun (modelling period) potensi pikiran bawah sadar semakin berkurang, seiring dengan semakin banyak sugesti negatif yang diterima anak baik dari rumah maupun dari sekolah. Pada usia ini, anak mulai mencari role model dalam hidupnya. Jika perkembangan sebelumnya positif dan orang tua memberikan teladan yang positif, besar harapan role model yang dipilihnya adalah orang tuanya sendiri atau dari orang-orang positif di sekeliling yang pernah dikenalnya. Jauh dari duni gemerlap yang menawarkan kebahagiaan semu.

Usia 13-21 tahun (socialization period) adalah saat anak sudah mulai membentuk jati dirinya dan masuk ke fase sosialisasi pemikiran, sikap, dan perilaku. Sesuai dengan program yang diperoleh di dalam otaknya sejak kecil. Jati diri yang tengah tumbuh sangat bergantung pada penghargaan diri yang dimiliki anak selama proses tumbuh kembangnya. Anak yang selalu diberi sugesti positif akan berkambang menajdi pribadi yang positif dan memiliki pengharagaan diri yang baik. Sebaliknya, lingkungan yang memberikan sugesti negatif akan membentuk anak dengan penghargaan diri yang kurang. Hal ini dapat dilihat dengan pertanyaan tentang pribadi kedapa anak, jawabannya mencerminkan apa yang dia rasakan tantang dirinya. Misal dengan pertanyaan “Apakah kakak anak hebat, pintar, atau cerdas?” Jika jawabannya, ya. Maka berbahagialah, karena anak kita sudah memiliki konsep penghargaan diri yang positif.

Disebutkan hypnoparenting adalah cara orang tua untuk menembus pikiran bawah sadar anak untuk meng-install ulang program dalam otaknya. Sebelum itu, perlu diidentifikasi waktu dimana anak paling sering mengaktifkan pikiran bawah sadar, yaitu pada gelombang otak alfa. Menurut dr. Andhyka, manusia masuk ke gelombang pikiran alpha adalah saat mulai tidur dan hampir bangun dari tidur. Manusia aktif di kisaran gelombang ini saat hormon endorphin dan adrenalin naik tinggi, yaitu ketika hadir perasaan sangat senang dan bersemangat (suasana yang biasa diciptkana saat training motivasi). Maka sugesti positif yang harus masuk pada anak pada saat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar