Suhefriandi
Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash telah ditakdirkan Allah SWT menjadi orang yang rajin beribadah. Tak seorang pun yang dapat mengalahkannya untuk beribadah begitu khusyuk dan begitu sering. Namun khawatir bahwa Abdullah dapat jatuh pada sikap berlebihan, apalagi bila ada orang lain setelahnya yang mengikutinya, maka Rasulullah Saw memberinya nasihat agar membatasi diri. Sebab keluarga dan orang lain pun masih memerlukan diri kita untuk menemani dan memimipin mereka.
Saat ayahnya masih memusuhi Nabi Saw, Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash telah menjadi muslim yang taat beribadah. Begitu tekunnya sampai ia menjadi terlalu berlebihan. Rasulullah Saw sangat memahami keadaan umatnya, memanggil Abdullah bin ‘Amr. Beliau bersabda, “Kabarnya kamu selalu shaum di siang hari tak pernah berbuka dan shalat di malam hari tak pernah tidur. Cukuplah shaum tiga hari dalam sebulan.”
Abdullah bin ‘Amr menjawab, “Saya sanggup lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.”
Nabi Saw bersabda lagi, “Kalau begitu cukup dua hari dalam seminggu.”
Dengan bersemangat Abdullah bin ‘Amr menajwab lagi, “Ya Rasulullah, saya juga masih sanggup lebih banyak lagi.”
“Jika demikian, baiklah kamu lakukan shaum yang lebih utama, yaitu shaum Nabi Daud, shaum sehari lalu berbuka sehari,” demikian sabda Rasul Saw.
Ayah Abdullah, ‘Amr bin ‘Ash, kemudian menjadi muslim yang taat. Maka Rasulullah Saw memberi pesan pendek kepada Abdullah bin ‘Amr, “Lakukanlah apa yang kuperintahkan dan taatilah olehmu ayahmu.”
Di masa pemerintahannya, Khalifah Ali bin Abi Thalib menghadapi pententangan Muawiyah bin Abu Sufyan, ‘Amr bin ‘Ash berdiri memihak Muawiyah. Abdullah bin ‘Amr sebetulnya sangat enggan mengikuti permintaan ayahnya agar turut membela Muawiyah karena tahu bahwa Rasul melarang membunuh sesama muslim. Namun ia teringat pesan Rasul agar menaati ayahnya. Maka ia pun memihak Muawiyah tapi dengan setengah hati. Namun ia sering berdebat dengan Muawiyah, maka sebelum perang saudara itu berkahir, ia pulang ke masjid dan kembali beribadah dengan khusyuk.
Abdullah bin ‘Ash wafat di usia 72 tahun. Saat ajalnya menemput, ia sedang dalam keadaan bertasbih dan bertahmid kepada Allah SWT di mushalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar