Pengertian Ibadah Dalam Islam
Suhefriandi
Allah Swt. menciptakan manusia agar mengenal dan menyembah-Nya, menunaikan hak-hak rububiyah dan uluhiyah-Nya. Allah Swt. berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya beribadah kepada-ku.(Adz-Dzariyat:56)
Karena itu, Islam menjadikan penghambaan (ta'abud atau ibadah) kepada Allah sebagai kewajiban pertama yang dituntut dari seorang Muslim. Rukun-rukun Islam, yang terdiri dari dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, ibadah puasa ramadhan, dan pergi haji ke Baitullah, merupakan perwujudan dari ta'abud kepada Allah Swt.
Islam membagi ibadah menjadi beberapa bagian:
Islam yang dilaksanakan oleh orang Muslim dan memerlukan aktivitas fisik, misalnya shalat dan puasa. Ibadah ini dinamakan ibadah jasadiyah Ibadah yang dilaksanakan dengan mengeluarkan sebagaian hartanya, misalnya zakat dan sedekah, dinamakan ibadah maliyah Ibadah yang memerlukan harta dan kekuatan fisik, misalnya haji dan umroh.Ibadah ibadah yang tampak bentuk pelaksanaannya, misalnya shalat, zakat, dan haji.Ibadah ibadah yang bentuknya pengendalian dan penahanan diri, contohnya puasa. Sehubungan dengan pengendalian dan penahanan diri dalam kaitan ini bukan dalam konteks yang negatif, maka yang menjadikannya bernilai ibadah adalah jika seorang Muslim melakukannya bernilai ibadah adalah jika seorang Muslim melakukannya dengan kemauan dan pilihannya sendiri, dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan demikian, ini termasuk aktivitas fisik (amal badaniy), aktifvitas jiwa (amal nafsiy), dan aktivitas positif (amal ijabiy), yang memiliki bobotnya sendiri dalam timbangan kebenaran.
Source : Fiqih Puasa, Dr. Yusuf Qardhawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar