Kamis, 25 Februari 2016

BEBERAPA HAL YANG MEMBUAT ANAK BETAH DI PESANTREN

Suhefriandi

       Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi orang tua ataupun pengasuh secara umum, manakala si anak beraktifitas dengan ceria di pesantren dalam arti anak tersebut betah tinggal di pesantren karena program – program dari pesantren dapat ia lalui dengan baik. Akan tetapi menjadi sebuah permasalahan yang ternyata sering luput dari pengamatan kita, terjadi pada sebagian kecil dari mereka justru merasa begitu bebas dari kehidupan sebelumnya di rumah atau di sekolah sebelum ia masuk pesantren. Bagai burung yang di lepas dari sangkarnya, pesantren merupakan langit yang luas nan tinggi. Ia akan terbang dan berbuat sesuai yang ia inginkan. Alhasil kenakalannya akan menjadi semakin berkembang.

       Tak perlu menyalahkan pendidikan orang tua pra masuk pesantren yang terlalu mengekang atau pengawasan sang pengasuh di pesantren yang kurang maksimal. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengatasi hal tersebut setelah semuanya terjadi? Disinilah kita mulai sadar arti sebuah keseimbangan belajar dan bermain bagi anak – anak. Telah terpenuhikah kebutuhan bermain mereka? Apakah belajar mereka telah mencapai target yang diinginkan?

       Bila sudah, anak anda akan merasa betah di pesantren karena kebutuhannya akan bermain telah terpenuhi dengan catatan ia tidak melalaikan prestasinya karena setiap aktifitas belajarnya mencapai target yang diinginkan.

Bila anak anda menghadapi masalah (sakit, berantem, diejek teman, sandal hilang, prestasi belajar menurun) dipondok

- Tanggapi laporan dari anak anda dengan baik, berikan motivasi padanya untuk bisa menghadapi masalah yang ada.

- Jangan terburu nafsu, tanggapi laporan dengan jernih. Anak–anak biasanya melaporkan dari sisinya saja, terkadang untuk mencari perhatian orang tua, agar dikasihani orang tua, agar hatinya orang tua luluh dan mau menariknya dari pondok.

- Hubungi wali asrama dan konfirmasikan bagaimana keadaan anak anda.

- Minta keterangan tentang perihal anak anda, bila kurang jelas, mintalah wali asrama untuk menghubungkan anda dengan  ustadz yang berkaitan langsung dengan masalah anak anda.

- Kebanyakan masalah tidak selesai atau berkepanjangan karena orang tua apriori terlebih dahulu dengan para asatidzah anaknya. Orang tua yang menelan mentah – mentah laporan anaknya, tanpa mencek ulang, biasanya hanya malu yang didapatnya karena keadaannya berbeda dengan yang dilaporkan anaknya tersebut.

- Kalau setelah di cek ulang ternyata laporan anak anda benar tentang masalah itu, maka bermusyawarahlah dengan asatidzah terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan niatan mencari jalan keluar dari masalah yang ada tanpa harus memojokkan pihak manapun. Insya Alloh ini adalah salah satu bentuk ta’awun/ tolong menolong di dalam kebaikan.

- Jangan pernah terbayang dalam benak anda, anak anda tidak pernah mendapatkan masalah. Apa lagi kalau anak anda punya tabiat yang agak berbeda dengan teman temannya. Misal :

         . Anak anda tidak bisa diam.

         . Anak anda susah diatur.

         .Anak anda suka berkelahi.

         . Anak anda tidak mau mengalah.

         . Anak anda mau menang sendiri.

        . Anak anda suka pamer.

         . Anak anda pelit.

         . Anak anda pembangkang/suka membantah.

         . Anak anda biasa hidup enak dan berkecukupan.

         . Anak anda biasa terpenuhi segala keinginannya.

          . Anak anda biasa termanjakan dengan pembantu yang biasa seenaknya disuruh.

         Permisalan diatas hanya sedikit dari awal suatu masalah. Oleh karena itu, bekali anak anda agar siap menghadapi masalah – masalah yang ada, mandirikan dia, biasakan dia dengan kesederhanaan, ajarkan dia untuk berbagi, ajarkan dia untuk menurut dengan ustadznya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar