Selasa, 23 Februari 2016

BEKERJASAMA LAH DENGAN BAIK ORANG TUA DAN PIHAK PESANTREN

Suhefriandi

Bila ayah bunda ada keluhan..

       Pernahkah anda mendengar seorang pengasuh “ngambek” karena komplain seorang wali santri? Mengapa? Dan apakah akibatnya?

      Abdullah seorang anak yang manja dengan latar belakang keluarga yang cukup mapan. Satu Minggu setelah masuk pesantren ayah Abdullah menelpon wali asramanya dan meminta tolong kepada wali asrama untuk membelanjakan beberapa keperluan anaknya. Tiga Minggu kemudian sang ayah kembali menelpon sedikit terkejut karena Abdullah mengadukan ketidak betahannya, setelah ditanya alasannya si anak menceritakan karena teman – temannya sering usil, alat mandi dan alat makan sudah hilang, pakaian bersihnya habis. Sang ayahpun berkunjung ke pesantren.

      Sedikit emosi melihat keadaan sang anak, sang ayah berapi–api mengungkapkan kekesalannya kepada wali kamarnya, ia merasa anaknya tidak diperhatikan sebagaimana santri yang lainnya.

      Setelah sang ayah kembali pulang apakah hal tersebut berpengaruh pada hubungan wali santri dengan Abdullah? Jawabannya adalah “ya”, bukan perhatian yang bertambah tetapi sebaliknya sang wali asrama sama sekali tidak memperhatikannya, hingga ayah Abdullah menelpon hendak berkunjung ia penuhi kebutuhan Abdullah seolah–olah hal itu terjadi selama ia di pesantren.

      Dalam keadaan seperti ini mungkin yang di pikirkan sang ayah adalah begitu banyak biaya dan tenaga yang dikeluarkan, inikah hasilnya? Timbul pula keraguan untuk melanjutkan pendidikan anaknya di pesantren.

      Yang dipikirkan oleh wali asrama adalah orang tua wali tak memahami keadaannya di pesantren, dari mengajar atau mengampu hafalan terlebih bagi yang sudah berkeluarga harus membagi waktunya dengan mereka.

      Butuh waktu, kita tak hidup di dunia sulap yang dengan satu dua bulan dapat merubah kata malas menjadi rajin, kata terlambat menjadi tepat waktu, dan lain sebagainya. Semua butuh waktu untuk diterapi, dipelajari serta pemaksimalan usaha dan doa.

     Dan satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya adalah kepercayaan penuh kepada pondok, karena pada prinsipnya mendidik lebih terasa berat dibandingkan dengan mengajar karena mendidik tidak bersifat teoritis semata, lebih dari itu sang pendidik dituntut mampu memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta kasih sayang dan lainnya bagi anak didik. Sudah barang tentu membutuhkan waktu serta kerja keras yang lebih ekstra.

       Dapat dibayangkan sungguh amanat yang berat apabila di sebuah kamar yang terdiri dari 24 anak (seumuran SD) dengan watak yang 24 macam pula, ditangani oleh satu dua orang pengasuh saja yang juga mengajar dikelas atau mengampu hafalan Al-Qur’an dituntut untuk melayani serta memenuhi setiap kebutuhan mereka.

       Mempercayakan seorang anak kepada sebuah lembaga pendidikan ternyata tak semudah menitipkan sepeda motor atau mobil pada tukang parkir. Karena yang dititipkan adalah makhluk Allah yang memiliki kemampuan luar biasa, mampu mengembangkan emosional serta individual skillnya hingga mampu merubah sebuah peradaban manusia di masa yang akan datang.

       Terlalu berlebihankah? Tidak, ingatkah kita pada seorang ibu dengan harta yang ditinggalkan oleh suaminya menitipkan anaknya kepada sekelompok orang di sebuah kabilah di sudut kota Makkah untuk belajar tentang huruf, kata dan kalimat dalam bahasa Arab. Ia hanya seorang anak kecil tetapi dengan kemampuannya yang luar biasa sekian tahun kemudian ia mampu membangun sebuah madzhab Fiqih yang dianut oleh separuh penduduk Islam di bumi, anak itu adalah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i.

       Maka dari sinilah peran orang tua dalam kerjasamanya membangun proyek si anak sangat dibutuhkan. Baik dari segi kebijaksanaan, komunikasi yang aktif, ataupun hal–hal lainnya yang berhubungan dengan si pengasuh dan anak.

       Ringkasnya. Bila anda ada keluhan atau komplain perihal anak anda maka lakukanlah langkah–langkah berikut ini:

   1. Bila anak anda mengabarkan kepada anda sesuatu hal atau perkara yang tidak mengenakkan segera konfirmasikan kepada rois program. Bila laporan anda salah alamat ( tidak disampaikan ke rois program ) maka masalah yang anak anda hadapi tidak cepat selesai bahkan mungkin akan melebar merembet kemana - mana.

    2. Jelaskan duduk permasalahannya bila ditinjau dari laporan anak. Ingat orang tua harus tetap berkepala dingin, jauhkan emosi dan buruk sangka.

    3. Beri kesempatan kepada rois program tentang masalah yang sesungguhnya terjadi dan menimpa anak anda, bila rois program tidak memahami secara mendetail, rois program akan  mencarikan informasi selengkapnya kepada para koordinator dan kemudian akan menjelaskannya kepada anda.

     4. Musyawarahkan apa langkah yang terbaik yang bisa diambil untuk menyelesaikan masalah anak anda. Bila kedatangan anda ke pondok akan membawa maslahat yang lebih besar maka lebih bagus anda bermusyawarah langsung dengan para asatidzah yang mengurusi langsung masalah anak anda.

     5. Buatlah kesepakatan langkah – langkah apa yang akan diambil asatidzah dan langkah apa yang akan diambil orang tua dengan pusat kepentingannya adalah semuanya untuk kebaikan anak anda

Insya Allah bila orang tua melakukan langkah–langkah ini maslahatnya akan dirasakan oleh semua pihak santri, orang tua dan para asatidzah.

MOHON DI PERHATIKAN

Simpanlah nomor–nomor yang bisa dihubungi dari:

· Bendahara pesantren

· Rois Program (kepsek)

· Wali Asrama 1 dan 2

· Wali kelas

· Kerabat yang tinggal dekat pondok

Bila Menelpon:

· Beritahukan lewat sms bila anda ingin menelpon.

· Teleponlah ananda 1-2x dalam satu bulan.

· Teleponlah diluar jam pelajaran, halaqoh atau sholat.

· Berbicaralah seperlunya kepada ananda, dengarlah dengan seksama keluhan dan kebutuhannya serta berilah sedikit nasehat dan support untuk lebih rajin belajar lalu konsultasikan ke wali asrama.

Masalah jajan

· Titiplah uang jajan kepada wali asrama sesuai dengan kebutuhannya.

· Alat belajar, mandi dan makan diusahakan sudah lengkap diawal tahun.

· Agar tidak merepotkan wali asrama jajan tambahan di kirimkan via paket dan terlebih dahulu menanyakan ananda makanan atau kebutuhan yang diminta.

Bila mengirimi paket

· Pisahkan makanan dengan yang non makanan seperti shampoo, sabun dll.

· Buatlah bungkusan dengan plastik yang tiap plastik berisi beberapa snack.

· 1 bungkus untuk satu hari.

· Pada tiap bungkus sisipkanlah beberapa pesan anda. Contoh:

“ Abdulloh harus rajin belajar ya “

“ Abdulloh harus jadi anak yang pemberani tidak boleh cengeng ”

“ Jangan lupa pipis sebelum tidur biar tidak ngompol ”

· Mintalah wali asrama memberitahukan bila paket sudah tiba.

Hubungan dengan wali asrama

· Keterbukaan dan kerjasama wali asrama sangat dibutuhkan.

· Tidak mengkritik dengan kritik yang pedas berusahalah memahami keadaan serta jangan lupa.

· Berilah saran atau usulan untuk kemaslahatan bersama.

- Bila anda berkunjung.

· Beritahukan wali asrama (sms / call) bila anda ingin mengunjungi ananda.

· Harap memaklumi suasana kamar yang gaduh oleh anak–anak.

· Temuilah dan konsultasikan kesehariannya kepada wali asrama, pelajaran kelasnya ke wali kelas, hafalannya kepada pengampu hafalan.

· Ajaklah ananda keluar jalan – jalan keluar pesantren dan ajaklah dia bercerita tentang kegiatan dia di pesantren.

· Berpamitan ketika hendak pulang dan pastikan ananda tahu kalau anda pulang kembali kerumah.

Bila ananda sakit

· Bersikap tenang dan berpikiran positif.

· Tanyakan keadaan terakhir ananda.

· Dari bagian kesehatan akan menanyakan persetujuan anda untuk membawa ananda ke dokter atau RS apabila merasa diperlukan.

Bila anak anda bermasalah

· Bersikaplah dengan tenang dan berpikiran positif.

· Awalilah dengan mengunjungi anak anda di pesantren.

· Pelajarilah keadaan yang terjadi sehingga tidak saling menyalahkan.

· Berbicaralah 4 mata dengan orang – orang yang terkait dengan masalah anak anda.

· Berusaha mencari solusi dengan musyawarah.

· Teleponlah lagi satu Minggu kemudian untuk mengetahui keadaan ananda. 

Pakaian

· Berwarna gelap.

· Agar awet dan mudah dicuci usahakan baju atau celana tidak terlalu tebal (seperti levis) tetapi tidak mudah sobek, terlebih bila ananda hiper aktif.

· Berilah nama pada bagian dalam pakaian dengan spidol atau bordir, dll.

       Kami menghimbau kepada para wali santri untuk bisa bekerja sama dengan kami para pelaksana di Ibtidaiyah, sampaikan langsung kepada kami kritik, saran, masukan dan pengaduan perihal santri, kasus, program dan semua kegiatan yang ada di ibtidaiyah. Insya Alloh semua masukan dari antum akan kami tanggapi dan tentu semua itu akan bermanfaat bagi kami.

Berbagi bersama( Ahmad Rasidi )

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar