Jangan Pernah Menertawakan Mimpi Anda
Perjalanan panjang itu dimulai sejak Bulan Juni 2004, ketika seorang anak pesisir akhirnya tiba di sebuah kampus megah IPB. Hidupnya biasa-biasa saja hingga pada akhirnya di sebuah rangkaian acara tarbiyah pemuda ini menemukan titik ledakan hidupnya. Bersama rekan-rekan mahasiswa baru lainnya dan dengan saksi sejarah satu-satunya pada saat itu adalah Masjid Al-Hurriyah.
Mereka menyimak pesan bijak sang pembicara, yang singkat namun akan mengubah seluruh hidupnya sejak saat itu. Apa pesannya?
“Tuliskanlah mimpi-mimpi Anda secara nyata! Jangan hanya diingat Anda pasti akan lupa. Tuliskan 100 target Anda di atas kertas. Hingga suatu hari nanti yang Anda lihat dari 100 target itu hanyalah coretan. Coretan karena Anda telah mencapainya”
Dan pemuda pesisir itupun melakukan semua nasihat itu, tanpa pernah mempertanyakannya. Hanya dengan bermodalkan semangat dalam dirinya dan juga keyakinan pada Tuhannya, Allah SWT. Ia pun menuliskan 100 targetnya pada 2 lembar kertas, kemudian menempelkannya di dinding kamarnya.
Banyak yang menertawakan dan mencemooh apa yang dilakukannya. Namun, pemuda pesisir itu tetap menyimpan 100 kertas target tersebut. Hingga di kemudian hari ia baru menyadari bahwa satu persatu mimpi yang ia tuliskan dulu satu persatu kini terwujud menjadi sebuah rangkaian jejak-jejak luar biasa dalam hidupnya.
“Seberapapun indah rencana kita, jauh lebih indah rencana Allah untuk kita.”
Hampir semua orang mengira pemuda tersebut adalah mahasiswa ber-IPK 4, nilai ujian selalu sempurna, anak orang kaya yang keinginannya selalu terpenuhi, dll. Namun dengan tegas ia menjawab,
“TIDAK. Saya mungkin tidak lebih baik dari Anda. IPK pernah 2.7. Ujian seringkali mendapat C, bahkan pernah mengulang. Kaya juga tidak karena saya pernah kerja sampingan sebagai pengajar dan tukang sapu. Tapi saya tidak pernah malu dengan itu semua. Karena itulah jejak yang akan menjadi pembeda antara diri saya dan diri orang lain.”
“Silahkan tertawa ataupun menganggap ini bagian dari satu kekonyolan ataupun sekedar mimpi. Tidak masalah bagiku. Toh dulu semua itu hanyalah mimpi di atas kertas, yang kini menjadi jejakku, yang dulu juga ditertawakan banyak orang. “
“Beranilah bermimpi besar. Karena mimpi itu adalah harapan, maka bangkitlah selalu. Karena harapan itu selalu ada.”
Dan pemuda itu adalah… Danang A. Prabowo
Tidak salah jika seorang motivator top, Khrisnamurti menuliskan dalam Bidadari Wordsnya, “First step to success, dare to dream big!” Mas Danang telah membuktikan itu semua. Ia tidak ragu untuk menuliskan mimpi-mimpi besarnya di sebuah kertas lusuh.
Dengan keyakinan bahwa Allah bersamanya, ia melangkah dengan penuh keyakinan dan full of energy. Dan hukum daya tarik pun bekerja dengan baik menuntun langkah-langkahnya meraih sukses tersebut satu demi satu.
Begitu satu saja mimpi itu terwujud, maka believe systemnya bekerja dengan lebih baik lagi dan menguatkan otot ikhlas serta syukurnya. Menambah keyakinan yang sudah membara di dalam dirinya. Seperti yang pernah saya tuliskan
“Bagaimana Keyakinan Membuat Kita Sukses” maka “lingkaran malaikat” itu pun bekerja dengan baik dan menghantarkan nya ke puncak kesuksesan. Tentu dengan restu Allah pastinya.
Rekan-rekan, jangan pernah sekalipun menertawakan mimpi Anda. Jangan juga pernah berpikir bahwa itu adalah sebuah mimpi yang bodoh. Anda tidak akan pernah tahu apa rencana Allah ke depannya. Mereka yang sekarang duduk di kursi kesuksesan kalau Anda telusuri ke masa lalunya rata-rata punya “mimpi bodoh” yang kerap ditertawakan. Yang membedakan mereka dengan para looser adalah mereka tidak membiarkan siapapun mencuri mimpinya.
Tidak penting apa yang mereka katakan kepada Anda, yang terpenting adalah apa yang Anda katakan pada diri Anda sendiri (R.T.Kiyosaki).
Pesantren Terpadu Serambi Mekkah
Kota Padang Panjang Sumatera Barat
Menerima Santri/ Santriwati Baru
Tp. 2015/2016
Tingkat SMP-SMA-MA
Tlp PUSAT INFORMASI 0752 84169
web. www.pesantrenterpaduserambimekkah.sch.id
Panpage: Pesantren Terpadu Serambi Mekkah ( PTSM )
FB : Pesantren Terpadu Serambi Mekkah
Youtube : pesantren terpadu serambi mekkah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar