Oleh : Suhefriandi
BAJU BAJU YANG MENIPU
Ini adalah sebuah kisah inpiratif dan semoga bermanfaat bagi kita bersama.
Suatu hari keluarlah seorang pria tua dan wanita tua turun dari kareta api di Boston, Tampak sekali pria tua dan istri nya terlihat sangat kontor, pakaian mereka terlihat kotor, lusuh dan diwajah mereka terlihat sangat lelah, barangkali karna menempuh perjalan yang cukup jauh. Sesampai di Railways Station Boston, mereka dengan santai meninggalkan stasiun tersebut dengan menaiki sebuah taxi, pasangan suami istri tersebut meminta pada supir taxi agar mereka diantarkan ke kampus Harvard University.
Tidak berselang beberapa waktu lama nya, sampailah pasangan suami istri yang sudah tua ini di Harvard, sesampai di Harvard sepanjang perjalanan di kampus Harvard, terlihat di antara ke dua mata mereka, mata yang berkaca kaca seolah olah sedang memikirkan sesuatu kenangan, sesampai di depan kantor pimpinan Harvard, pasangan tua ini berhenti sejenak sambil mengatur nafas yang masih tidak teratur karna berjalan cukup jauh dari pemberhentian Taxi menuju kantor pimpinan Harvard, setelah berselang beberapa menit kemudian pasangan tua tersebut mulailah bertanya pada seorang wanita yang bertugas di depan kantor Pimpinan Harvard, Pria tua dan wanita tua tersebut mulai bertanya pada salah seorang staff wanita yang ada di depan kantor pimpinan tersebut..ini lah dialog diantara mereka
Pasangan Tua : Bisakah saya bertemu dengan pimpinan anda? ”
Staff wanita : ( Dengan wajah yang agak meremehkan pasangan tua tersebut, staff wanita itu menjawab sambil melihat penampilan mereka berdua ) " Apakah anda sudah ada janji dengan pak Rektor pimpinan Harvard ini,
pasangan tua :" belum " Jawab pak tua
Staff wanita : Oh mungkin anda tidak bisa bertemu dengan pimpinan disini karena beliau sibuk jika bapak mau menuggu silahkan duduk disana ( menunjuk sebuah bangku tamu di ujung kantor tersebut ) ” dengan nada meremehkan pasangan tersebut.
Pasangan Tua : Baiklah.. kami akan menunggu pimpinan disana..
Staff wanita : saya tidak bisa menjamin anda akan bertemu dengan pimpinan wahai pak tua..( berharap pasangan tersebut segera pergi )
Pasangan Tua : ya.. kami akan menunggu..
Setelah berselang beberapa jam lama nya, Staff wanita tadi sudah merasa mulai bosan melihat pasangan yang terlihat kotor, pakaian yang lusuh dan kurang enak dipandang disekitar kantor pimpinan HARVARD berlama lama, bermaksud agar pasangan tua ini pergi lebih cepat dari kantor pimpinan Harvard, maka Staff wanita tersebut mencoba menghubungi pimpinan Harvard.. kebetulan pimpinan Harvard mau menemui mereka berdua tapi hanya diberi waktu bebetapa menit saja...
Beberapa waktu kemudian di panggillah pasangan tersebut agar memasuki kantor pimpinan Harvard yang megah, inilah percakapan diantara mereka
Pimpinan Harvard : Silahkan duduk, dan pimpinan Harvard langsung bertanya pada pasangan tua tersebut " Siapakah kalian, apa keperluan kalian datang ke kampus Harvard ini ? ( tersirat nada kesombongan dari pertanyaan pimpinan Harvard ini )
Pasangan Tua : dengan lembut pasangan tua tersebut menjawab, Nama saya adalah Stanfford dan ini adalah istri saya liliana Stanfford, kami datang dari California, maksud kedatangan kami kemari adalah ingin Menyumbang dan ingin membangun sebuah gedung di komplek Harvard ini, ( terlihat di wajah pimpinan Harvard agak sedikit marah, diperhatikan pasangan tersebut dari ujung rambut sampai keujung kaki, tapi dia tidak memotong penjelasan pak tua tersebut ), Anak kami dulu nya pernah kuliah di kampus ini, dia adalah anak kesayangan kami, anak satu satu nya yang kami miliki, dia sangat mencintai kampus ini, dia sangat senang belajar di sini, suatu hari anak kami mengalami kecelakaan lalu lintas dan nyawanya tidak dapat tertolong.. dia meninggal di rumah sakit, dan untuk mengenang anak kami karna dia mencintai kampus ini, kami ingin membangun sebuah gedung untuk perkuliahan di Harvard ini, berapapun anggaran nya sudah kami siapakan..
Pimpinan Harvard : ( dengan nada yang sombong ), apakah yang saya dengar barusan benar adanya wahai pak tua Stanfford...
Pasangan Tua : ya benar..
Pimpinan Harvard : Anda pasti sudah stress karna kehilangan anak anda satu satunya.. Tahukah anda, ini adalah HARVARD, tahukah anda dibutuhkan 3 jt dolar untuk membangun sebuah gedung dan harga gedung disini semua nya bernilai 30 juta dollar.. dan ini bukanlah membangun sebuah tugu peringatan, tidak mungkin setiap mahasiswa Harvard yang meninggal lalu kita biarkan orang tua mereka membangun tugu disini, Dengan nada yang sangat sombong pimpinan itu berujar..
Pasangan Tua : Sambil bertatapan satu sama lain ( " pak tua tersebut berkata pada istrinya, wahai istriku, mungkin Harvard tidak membutuhkan gedung lagi untuk di banggun, kalau hanya membutuhkan 30 jt dollar untuk membangun sebuah universitas, kenapa tidak kita bangun saja sebuah universitas yang lebih besar dari Harvard ini.. Benar wahai suami ku.. kenapa tidak kita bangun saja sebuah universitas kalau hanya butuh biaya 30 jt dollar saja... )
Pimpinana Harvard : ( dengan wajah yang merah, malu, karna telah meremehkan pasangan tua tersebut, ia hanya tertunduk )..
Akhirnya Pasangan tua tersebut pulang kerumah mereka dan membangun sebuah Universitas dengan menyandang nama mereka berdua... ya.. STANFFORD UNIVERSITY
Santri/Santriwati Pesantren Terpadu Serambi Mekkah yang sholeh dan sholeha.. Ambilah hikmah dari cerita ini.. " jangan terlalu menilai seseorang dari tampilan luar mereka saja.. pakaian hanya pembungkus tubuh saja, jangan jadikan itu patokan dalam menilai seseorang... Nilai yang sebenarnya dari seorang manusia ada di balik pakaian pakaian tersebut.. ya.. kekayaan hati dan jiwa yang luar biasa...
Kisah diatas juga pernah di alami oleh pendiri pesantren Terpadu Serambi Mekkah, Tetapi tidak begitu serupa tapi hampir mirip..
Suatu hari ibu Hj. Ermayati ( pendiri Pesantren Terpadu Serambi Mekkah ) sedang membersihkan lorong lorong pesantren dengan beberapa karyawan cleaning Service beliau, beliau ikut menyapu lorong lorong tersebut bersama sama karyawan beliau..
Disaat itu datang lah beberapa orang tua wali santri yang akan memasukan anak nya untuk bersekolah di pesantren terpadu serambi mekkah, saat itu bu hajjah Ermayati sedang menyapu dan memegang sapu saat itu.. maka dengan lambaian Tangan orang tua wali santri baru tersebut memanggil beliau.. " buk buk.. sini sebentar.. apakah anda cleaning service disini.. saya mau bertanya tentang pesantren ini..
Oh ya.. silahkan kata beliau.... Terlalu sering banyak orang tertipu dengan penampilan luar seseorang, sesuatu yang hanya pelapis di kulit luar saja..
Pesantren Terpadu Serambi Mekkah
Kota Padang Panjang Sumatera Barat
Menerima Santri/ Santriwati Baru
Tp. 2015/2016
Tingkat SMP-SMA-MA
Tlp PUSAT INFORMASI 0752 84169
web. www.pesantrenterpaduserambimekkah.sch.id
Panpage: Pesantren Terpadu Serambi Mekkah ( PTSM )
FB : Pesantren Terpadu Serambi Mekkah
Youtube : pesantren terpadu serambi mekkah
Inspiratif...thanks
BalasHapusHOAX CERITANYA HOAX,
BalasHapusStanford didirikan oleh raja kereta api, Gubernur California, Senator dan Pimpinan Partai Republik Leland Stanford dan istrinya, Jane Stanford. Universitas ini diberi nama untuk menghormati anak tunggal mereka, Leland Stanford, Jr. yang meninggal dunia karena tipus hanya beberapa hari menjelang ulang tahunnya yang ke-16. Pada pagi hari kematian anak mereka, Leland Sr. konon berkata kepada istrinya, “Anak-anak di California akan menjadi anak-anak kita.” dan mereka segera memutuskan untuk mencari cara yang abadi untuk mengenang anak tercinta mereka.
Keluarga Stanford mengunjungi beberapa Universitas besar di timur untuk mengumpulkan ide. Sebuah legenda, tersebar luas di internet tetapi tidak benar, menggambarkan pasangan Stanford sebagai orang desa yang memutuskan untuk membangun Universitas sendiri setelah ditolak penawarannya untuk menghadiahkan sebuah gedung kepada Harvard. Mereka memang mengunjungi Presiden Harvard tetapi diterima dengan baik dan diberi saran-saran cara memulai sebuah Universitas di California. Sejak awal mereka membuat beberapa pilihan non tradisional: universitas akan campuran, di saat kebanyakan laki-laki semua; non-Agama, ketika sebagian besar terkait dengan organisasi keagamaan dan praktis terus terang, menghasilkan "warga negara yang berbudaya dan berguna" ketika sebagian besar hanya peduli dengan pendahulunya.
Masyarakat setempat dan orang-orang yang berafiliasi dengan universitas ini menyebut sekolah ini sebagai Peternakan, yang merujuk kepada kenyataan bahwa universitas ini terletak di lokasi bekas peternakan kuda Leland Stanford.
Dana pembangunan universitas ini ditulis pada 11 November 1885 dan diterima oleh Dewan Pengurus pertama universitas ini pada 14 November. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada 14 Mei 1887 dan universitas ini secara resmi dibuka pada 1 Oktober 1891. Ramalan surat kabar New York bahwa Profesor Stanford akan "mengajar di aula marmer kepada kursi kosong" terbukti salah. Murid pertama terdiri dari 559 mahasiswa-mahasiswi, dengan uang kuliah gratis dan 15 dosen, 7 di antaranya berasal dari Universitas Cornell. Sekolah ini didirikan untuk laki-laki maupun perempuan, meskipun untuk jangka waktu yang lama penerimaan mahasiswinya dibatasi. Hal ini bukan disebabkan oleh sentimen anti perempuan, melainkan karena kekhawatiran di pihak Jane Stanford, yang merasa bahwa tanpa pembatasan itu, sekolah ini dengan segera akan penuh dengan mahasiswi saja, yang dianggapnya tidak cocok dengan maksudnya semula untuk menjadikan universitas ini sebagai peringatan untuk anak lelakinya. Presiden pertama adalah David Jordan, lulusan Cornell, yang meninggalkan jabatannya sebagai presiden Indiana University untuk bergabung dengan petualangan keluar Barat.
Motto resmi Universitas Stanford, yang dipilih oleh suami-istri Stanford, adalah "Die Luft der Freiheit weht." Kutipan dalam bahasa Jerman ini berasal dari Ulrich von Hutten yang berarti "Angin kebebasan berhembus." Pada waktu sekolah ini didirikan, bahasa Jerman baru saja menggantikan bahasa Latin sebagai bahasa yang dominant dalam sains dan filsafat (posisi ini dipertahankan hingga pecahnya Perang Dunia II).
The Stanfords melibatkan Frederick Law Olmsted, arsitek lanskap yang terkenal yang menciptakan New York's Central Park, untuk merancang rencana fisik universitas. Kolaborasi ini diperdebatkan, tetapi akhirnya menghasilkan dua sudut pada sumbu timur-barat. Hari ini, dengan Stanford terus berkembang, arsitek universitas berusaha untuk menghormati rencana asli universitas.