Sabtu, 30 Mei 2015

MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN

Menyambut Bulan Ramadhan

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah menciptakan bulan Ramadhan sebagai penghulu dari segala bulan serta melipatgandakan amalan baik manusia di dalamnya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjunan kita nabi besar Muhammad Saw. yang telah menerima Alquran sebagai petunjuk, nasehat, rahmat, serta penyembuh bagi seluruh umat manusia.

Umat muslim patut bergembira dengan hadirnya bulan Ramadhan sebab bulan tersebut merupakan bulan ampunan, bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan Alquran, bulan kasih sayang, bulan kesabaran, bulan taubat, serta bulan pembebasan dari api neraka. Juga bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu kehadirannya oleh seluruh umat Muslim. 

Rasulullah Saw. pernah bersabda (berdoa) seputar bulan Ramadhan, "Yaa Allah ... Berkahilah kami pada bulan Rajab dan Syaban serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan". Perhatikanlah penyampaian Rasulullah Saw. berikut tentang kedatangan bulan Ramadhan di hadapan para sahabatnya.

"Ketika datang malam pertama di bulan Ramadhan, seluruh setan dibelenggu serta seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka di tutup (dikunci), tidak ada satupun pintu neraka yang terbuka. Kemudian setiap malam datang seorang penyeru, "Wahai orang-orang yang mencari kebaikan kemarilah! Wahai orang-orang yang mencari keburukan menyingkirlah! Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka." (HR At-Tirmidzi).

Pada riwayat lain, Rasulullah Saw. bersabda, “Sudah hadir kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan di dalam bulan Ramadhan untuk berpuasa. Pada bulan Ramadhan Allah membuka pintu langit, menutup pintu neraka, dan membelenggu semua setan. Di dalam bulan Ramadhan Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaikan).” (HR. Nasa’i dan Baihaki).

Menurut Imam Ibnu Rajab al-Hanbali hadits di atas sebagai sebuah dalil menyambut datangnya bulan Ramadhan yang digunakan setiap muslim untuk memberikan selamat kepada muslim yang lain. Artinya, setiap muslim sangat bergembira dengan diobralnya pahala dari Allah Swt berupa surga yang pintunya dibuka lebar-lebar secara khusus di bulan Ramadhan. 

Bulan Ramadhan dianalogikan sebagai tamu istimewa. Setiap tamu istimewa wajib diperlakukan secara istimewa pula. Tamu istimewa selayaknya disambut dengan sukacita serta memuliakannya. Bayangkan di tempat tinggal kita kedatangan presiden. Presiden adalah pejabat tertinggi pada sebuah negara yang wajib disambut dengan penuh rasa hormat. Dan menyiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin. Apalagi dengan menyambut Ramadhan.

Ramadhan lebih dari seorang presiden atau pejabat tinggi lainnya, sebab Ramadhan merupakan anugerah dari Allah Swt. yang nilainya sangat luar biasa. Ramadhan adalah waktu yang bisa dijadikan sebagai kesempatan bagi muslim untuk menyiapkan masa depan baik dunia dan akhirat secara sekaligus. Untuk itu agar muslim bisa meraihnya diperlukan persiapan yang paripurna. Dengan demikian, target untuk mendapatkan gelar takwa serta mendapat janji Allah Swt. berupa terbebas dari siksa api neraka bisa diraih.

Untuk menyiapkan segala kebutuhan dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan, perhatikan beberapa hal berikut ini.

Niat dengan penuh kesungguhan - Ketika bulan Ramadhan datang, pada umumnya masyarakat berbondong-bondong ke pasar atau supermarket untuk  persiapan menjalankan ibadah puasa. Masyarakat biasanya merencanakan anggaran belanja secara khusus sepanjang bulan Ramadhan. Yang seringkali dilupakan oleh umat islam yang menjalankan ibadah puasa adalah niat atau mempersiapkan hati untuk Ramadhan. Setiap bulan Ramadhan datang bertahun-tahun, Ramadhan pada umumnya hanya sekadar ritual belaka, sedikit sekali yang memberikan pengaruh positif. 

Untuk itu, jadikanlah bulan Ramadhan sebagai ajang untuk menghayati dan meresapi esensinya. Untuk itu, di Ramadhan tahun ini mari kita sama-sama menancapkan niat dengan menjadikannya sebagai bulan untuk memperbaiki amalan serta memetik hasilnya berupa pahala yang sebanyak-banyaknya. 

Anggaplah Ramadhan kali ini sebagai bulan puasa terakhir yang akan dilalui, pasalnya tidak ada seorang muslim pun yang mengetahui serta menjamin akan menjumpai Ramadhan pada tahun yang akan datang. Tanamkan tekad yang kuat serta kemurnian dalam menjalankannya dan senantiasa bisa konsisten dalam berbuat baik (amal shaleh). Sabda Rasulullah Saw.: “Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan ikhlas maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.”

Taubat dengan sungguh-sungguh bertaubat -“Setiap manusia adalah pendosa dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat” itulah sabda Rasulullah Saw. dalam riwayat Ahmad dan Ibnu Majah. Ramadhan merupakan momentum yang senantiasa datang setiap tahun. Di saat seorang hamba larut dalam kealfaan berupa harta benda, anak istri, dan perhiasan dunia lain yang membuat seorang hamba lupa kepada tuhannya, karena terbius oleh godaan setan, lalu terjatuh ke dalam lembah maksiat, maka datanglah bulan Ramadhan untuk mengingatkannya dari kelalaiannya, membawa kembali jiwa seorang hamba kepada Rabbnya untuk kembali dengan cara bertaubat dengan sungguh-sungguh bertaubat (taubatannasuha).

Memahami beberapa hal yang berhubungan dengan puasa serta ibadah Ramadhan lainnya - Ilmu yang dimaksud dalam hadits tersebut di bawah ini yaitu ilmu yang berkaitan dengan peribadatan yang Allah wajibkan untuk setiap hamba. 

“Menuntut ilmu wajib setiap muslim” (HR. Ibnu Majah). 

Setiap muslim wajib mempelajari ilmu tersebut; karena sah atau tidaknya ibadah yang dilakukannya tergantung dengan pengetahuannya tersebut. Sebagai contoh; seorang yang akan shalat tentunya wajib mengetahui beberapa syarat atau beberapa rukun serta beberapa hal yang berpotensi membatalkan shalat dan lain-lainya. Agar shalatnya sesuai dengan tuntutan agama. 

Begitu pun dengan bulan Ramadhan, di bulan ini Allah mewajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk melaksanakan ibadah puasa. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk membekali dirinya dengan beberapa hal yang berhubungan dengan beberapa syarat dan beberapa rukun puasa, beberapa hal yang membatalkan puasa, beberapa hal yang dibenci (makruh) dan dibolehkan dalam puasa, beberapa hal yang membatalkan puasa dan sebagainya agar ibadah puasa yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariah dan perbuatannya tidak sia-sia. 

Selain pengetahuan yang berkaitaan dengan puasa, beberapa pengetahuan lain yang berhubungan dengan Ramadhan juga perlu,  misalnya; beberapa anjuran, beberapa prioritas amal yang harus dilakukan dalam Ramadhan, dan sebagainya, tujuannya agar setiap muslim dapat mengoptimalkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Persiapan fisik dan jasmani - Menahan diri dari rasa haus serta lapar sepanjang hari selama sebulan tentunya memerlukan kekuatan fisik maksimal. Ditambah dengan energi yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah pada malam harinya. Menghidupkan setiap hari di waktu malam pada bulan Ramadhan  berupa shalat tarawih dan shalat sunnah lainnya, ditambah lagi memperbanyak tadarus atau membaca Al-Qur’an serta beri’tikaf selama 10 (sepuluh) hari terakhir bulan Ramadhan tentunya sangat menuntut sekali kondisi tubuh yang prima agar semua bentuk peribadatan dari pagi hingga malam hari di bulan Ramadhan mampu dilakukan secara optimal dan maksimal (BACA: Tips Fitness di Bulan Ramadhan). 

Sebelum bulan Ramadhan, banyak muslim berpuasa sunnah, hal ini dilakukan sebagai salah satu cara melatih diri untuk mempersiapkan dan membiasakan diri menghadapi Ramadhan. Sebab itulah Rasulullah Saw. memberikan teladan kepada umatnya dengan cara memperbanyak puasa sunnah pada bulan Sya’ban. Aisyah pernah berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw. berpuasa selama sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa (sunah) lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (Muttafaq Alaih).

Beberapa hal yang harus dipersiapkan guna menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Selain puasa wajib Ramadhan, terdapat beberapa amalan yang disunahkan pada bulan yang penuh berkah tersebut, di antaranya: 
Mengkhatamkan Al-Qur’an - Bulan Ramadhan merupakan bulan Alquran. Di bulan inilah Alqur’an pertama kali turun dari lauhil mahfuz ke langit dunia. Allah berfirman: 
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil) [Al-Baqarah: 185]

Bersyukurlah bagi setiap muslim yang mampu membaca Alquran, sebab masih banyak umat islam - khususnya di Indonesia yang masih buta aksara Alquran - Baca: 65% Muslim Tanah Air Buta Aksara Alquran. Sebagai bentuk antisipasi para orangtua bisa menanamkan alquran dan alhadits kepada anak-anak sejak dini.

Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi Muhammad Saw. merupakan orang yang paling dermawan di antara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan Alquran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus."

Hadist tersebut di atas mengisyaratkan kepada setiap muslim supaya bertadarus Alquran, serta berkumpul dalam majlis ta'lim alquran pada bulan Ramadhan. Membaca dan belajar Alquran bisa dilakukan di hadapan orang yang lebih mengerti atau lebih hafal Alquran. Selain itu, setiap muslim dianjurkan pula untuk memperbanyak membaca Alquran di malam harinya.

Hal lain yang juga dipetik hikmahnya berdasarkan hadist di atas, yaitu di saat terjadi proses belajar-mengajar antara Nabi Muhammad saw dan Malaikat Jibril, terjadi pada malam hari. Sebab di waktu malam seseorang tidak terganggu oleh pekerjaan rutin. Pada malam hari, suasananya lebih tenang sehingga hati seseorang juga lebih mudah meresapi dan merenungi amalan dan ibadah yang dilakukannya. 

Shalat tarawih - Rasulullah Saw. bersabda: “Barang siapa yang menghidupkan malam bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” 

Shalat tarawih atau berdiri ibadah di bulan Ramadhan tidak ada batasannya. Sebagian orang meyakini dan faham bahwa shalat tarawih tidak boleh kurang dari 20 rakaat, serta sebagian lain memahami, tidak boleh lebih dari 11 atau 13 rakaat.Ini adalah pendapat keliru yang menyalahi dalil. Beberapa hadits menunjukkan bahwa shalat malam merupakan perkara yang luas, tidak ada batasan yang tidak boleh dilanggar. Terbukti terdapat riwayat yang jelas bahwa nabi Saw. pernah shalat 11 rakaat, terkadang 13 rakaat atau kurang dari itu. Saat ditanya tentang shalat malam beliau bersabda: “Dua rakaat dua rakaat, jika seseorang diantara kalian khawatir masuk waktu subuh hendaklah shalat satu rakaat witir.” 

Memperbanyak doa - Orang yang berpuasa ketika berbuka merupakan salah satu orang yang doanya mustajab. Oleh karena itulah setiap orang harus memperbanyak berdoa di saat sedang berpuasa apalagi di saat berbuka. Dalam melakukan doa utamakan berdoda untuk kebaikan diri kita, keluarga, bangsa, dan saudara-saudara kita sesama muslim di belahan dunia. 

Memberi buka puasa (tafthir shaim) - setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa menyisihkan harta dan waktunya memberikan ifthar (berbuka) bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir korma. Rasulullah pernah bersabda, "Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun".(Bukhari Muslim) 

Bersedekah - Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan” (HR. Tirmizi). Baca: Alquran dan Alhadits tentang Keutamaan Sedekah

I’tikaf  - I’tikaf merupakan berdiam diri di masjid guna beribadah kepada Allah. I’tikaf disunahkan bagi laki-laki dan perempuan; pasalnya Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf, terutama pada 10 (sepuluh) malam yang akhir serta para istri Beliau pun turut ikut I’tikaf bersamanya. Dan hendaknya orang yang melaksanakan I’tikaf memperbanyak zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat sunnah dan lain-lain. Di akhir bulan Ramadhan, Allah mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai penyempurna puasa yang dilakukannya. 

Umroh - Ramadhan merupakan waktu terbaik untuk melaksanakan umrah, sebab umroh pada bulan Ramadhan berpahala seperti pahala haji bahkan pahala haji bersama Rasulullah Saw. Beliau bersabda: “Umroh pada bulan Ramadhan seperti haji bersamaku.” 

Memperbanyak berbuat kebaikan - Bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas bagi setiap muslim untuk menambah investasi pahalanya di sisi Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dan Baihaki dikatakan bahwa amalan sunnah pada bulan Ramadhan bernilai yang sama dengan amalan wajib dan amalan wajib senilai 70 amalan wajib di luar Ramadhan. Pergunakan sebaik-baiknya setiap peluang untuk berbuat kebaikan sekecil apapun meskipun hanya ‘sekedar’ tersenyum di depan orang lain. 

Demikianlah, "Materi Ceramah: Menyambut Bulan Ramadhan" yang bisa kami share ... Semoga kita tergolong orang-orang yang mampu memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk mewujudkan ketakwaan diri kita. Sehingga kita bisa sama-sama masuk ke dalam surga dan terbebas dari neraka. Amin 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar