Rabu, 11 Maret 2015

" PROFESIONALISME GURU BERKARAKTER TRINNER HYPNOTHERAPY."

By : Suhefriandi, Spd., MM, Ch, Cht

A. PROFESIONALISME GURU

       Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga dapat diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif.

Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris, yaitu profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental, yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagi instrumen untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin, 2002). Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.

      Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian tertentu. Artinya, jabatan profesional tidak bisa dilakukan atau dipegang oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut, melainkan melalui proses pendidikan dan pelatihan yang disiapkan secara khusus untuk bidang yang diembannya.

      Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehiduan yang memerlukan keahlian atau kecakapan yang memenuhi mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. (UU No. 14 Tah un 2005 tentang Guru dan Dosen). Menurut Djam'an Satori, "profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, orang yang menyandang suatu profesi. Kedua, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya." Dalam pengertian kedua ini, istilah profesional dikontraskan dengan "non-profesiona" atau "amatiran". Dalam kegiatan sehari-hari seorang profesional melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang ilmu yang telah dimilikinya, jadi tidak asal-asalan.

       Profesionalisme Guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yag menjadi mata pencaharian. Sementara itu, guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pembelajaran. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang luas di bidangnya.

B. Hypnotheraphy

      Akhir-akhir ini hipnoterapi mulai tumbuh subur di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Namun demikian pemahaman masyarakat mengenai hipnoterapi nampaknya masih salah kaprah. Salah satu contoh, sebagian masyarakat belum sepenuhnya menyadari bahwa hipnoterapi sangat berbeda dengan hipnosis panggung (stage hypnosis) yang biasa disaksikan dalam acara hiburan di TV. Sebagian masyarakat juga tidak tahu perbedaan arti dari hipnosis, hipnotis, hipnoterapi, dan hipnoterapis.

Hipnosis adalah ilmu

     psikoneurofisiologis yang secara saintifik mendasarkan pada perubahan frekuensi dan amplitude gelombang otak dari kondisi beta ke kondisi delta yang mengakibatkan meningkatnya fokus, konsentrasi, dan penerimaan terhadap pesan-pesan mental yang diberikan kepada pikiran bawah sadar (Gunawan, 2012).

- Hipnotis adalah orang yang melakukan hipnosis.

- Hipnoterapi adalah terapi yang dilakukan dalam kondisi hipnosis.

- Hipnoterapis adalah orang yang melaksanakan hipnoterapi.

Praktik hipnoterapi dan program pendidikan praktisi hipnoterapi mulai banyak berkembang di Indonesia. Namun, sebagai bidang baru dalam ranah kesehatan, sejauh ini belum terdapat kesepakatan mengenai standar praktik maupun pendidikannya di Indonesia. Bagaimanapun juga, manfaat hipnoterapi sangat tergantung dari luas dan mendalamnya penguasaan seseorang mengenai teknik-teknik hipnoterapi yang efektif dan efisien yang didasari oleh riset-riset ilmiah.

Hipnoterapi sangat bermanfaat bagi klien bila dilakukan dengan teknik yang benar sesuai dengan prinsip kerja pikiran sadar dan bawah sadar, dan sebaliknya dapat membahayakan klien bila dilakukan tanpa penguasaan mendalam mengenai prinsip kerja pikiran sadar dan bawah sadar. Itulah sebabnya, profesi hipnoterapis perlu dikembangkan melalui standar pendidikan yang bukan hanya memelajari pengetahuan dan teknik hipnoterapi, melainkan sekaligus membentuk rasa tanggung jawab dan integritas peserta dalam melaksanakan fungsinya sebagai hipnoterapis.

Bukti Ilmiah Manfaat Hipnoterapi

Hipnoterapi klinis adalah modalitas terapi yang telah diterima dan mendapat pengakuan dari American Psychological Association (APA) sebagai cabang ilmu psikologi di tahun 1960 dan merupakan divisi ke tiga puluh (Society of Psychological Hypnosis) dari lima puluh enam divisi dalam APA.

Di tahun 1955 British Medical Association menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa hipnosis adalah alat bantu medis yang berharga. American Medical Association di tahun 1958 juga mengeluarkan pernyataan resmi bahwa hipnosis adalah modalitas terapi yang layak dan ilmiah. Sedangkan di tahun 1962 American Psychiatric Association juga mengakui hipnosis sebagai modalitas terapi yang layak untuk menangani beberapa masalah psikologis (Nash dan Barnier, 2008).

Barios (1970) telah melakukan survei berbagai literatur ilmiah dan membandingkan tingkat kesembuhan yang berhasil dicapai dengan modalitas terapi berbeda, dengan temuan sebagai berikut: 

- Psikoanalisa: 38% kesembuhan setelah dilakukan 600 sesi terapi.

- Terapi perilaku (behavior therapy): 72% kesembuhan setelah dilakukan 22 sesi terapi.

- Hipnoterapi:  93% kesembuhan setelah 6 sesi terapi.

Hipnoterapi klinis sesuai dengan pernyataan Barios (1970) lebih unggul dibandingkan psikonalisa dan terapi perilaku karena dapat langsung menembus faktor kritis pikiran sadar dan menjangkau pikiran bawah sadar di mana tersimpan berbagai program pikiran maupun emosi yang menjadi akar masalah yang berhubungan dengan atau yang menjadi penyebab berbagai gangguan emosi, perilaku, dan penyakit psikosomatis.

Pentingnya terapi dilakukan di pikiran bawah sadar karena pengaruh pikiran bawah sadar yang sangat besar terhadap hidup manusia. Hal ini sejalan denganhasil riset Azegedy-Maszak (2005) yang menyatakan bahwa pikiran bawah sadar bertanggungjawab, mempengaruhi, dan menentukan 95% hingga 99%proses aktivitas berpikir, sehingga pikiran bawah sadar menentukan hampir semua keputusan, tindakan, emosi, dan perilaku kita.

Hipnoterapi, menurut Tebbetts (1985), bekerja berdasar dua prinsip penting berikut. Pertama, sebagian besar perilaku maladaptif adalah hasil dari respon penyesuaian yang tidak tepat, yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan masa kecil, yang tidak sesuai dengan situasi atau kondisi saat dewasa. Kedua, sebagian besar penyakit bersifat psikosomatis dan dipilih secara tidak sadar, sebagai upaya untuk lari dari situasi yang dianggap sebagai situasi dengan tekanan mental yang berlebih, yang disebabkan oleh emosi destruktif seperti kemarahan, kebencian, dendam, perasaan bersalah, dan takut.

Berdasarkan berbagai literatur dan pengalaman praktik selama hampir sepuluh tahun, penulis menyimpulkan bahwa hubungan antara satu atau beberapa kejadian dengan muatan emosi intens dan simtom yang muncul dalam diri klien, adalah sebagai berikut (Gunawan, 2012):

- Simtom/masalah adalah bentuk komunikasi dari pikiran bawah sadar ke pikiran sadar dengan muatan pesan yang spesifik.

- Simtom muncul atau tercipta melalui rangkaian proses yang selalu diawali dengan kejadian paling awal yang dinamakan akar masalah (ISE/initial sensitizing event) dan bisa diperkuat oleh beberapa kejadian lanjutan (SSE/subsequent sensitizing event).

- Simtom bertujuan melindungi individu dari hal-hal yang oleh pikiran bawah sadar dipersepsi merugikan atau membahayakan individu.

- Kekuatan dan intensitas simtom berbanding lurus dengan intensitas emosi yang mendasari munculnya simtom.

-Penyelesaian masalah efektif terjadi saat terjadi ketuntasan resolusi pada akar masalah.

-Pilihan simtom sepenuhnya bergantung pada dinamika pikiran bawah sadar individu.

Aplikasi hipnoterapi klinis oleh praktisi yang terlatih dan cakap mampu membantu klien mengatasi beragam masalah, antara lain meliputi aspek kesehatan, pekerjaan, karier, keuangan, rumah-tangga, relasional, sosial, spiritual, pengembangan diri dan lain-lain.

Pendidikan dan Kualifikasi Praktisi Hipnoterapi

Untuk dapat mempraktikkan hipnoterapi klinis secara benar, efektif, efisien, dan berdasar kaidah ilmiah, setiap calon hipnoterapis harus menjalani pendidikan dan sertifikasi dengan standar tertentu.

Dua lembaga terkemuka yang menjadi acuan standar pelatihan dan sertifikasi hipnoterapi klinis dunia adalah American Council of Hypnotist Examiners (ACHE) dan American Society of Clinical Hypnosis (ASCH). Keanggotaan ACHE sifatnya terbuka dan bisa diikuti siapa saja yang telah mengikuti pendidikan dan tersertifikasi menurut standar ACHE. Sedangkan ASCH bersifat tertutup dan hanya bisa diikuti oleh dokter, psikiater, psikolog, konselor, atau perawat.

Untuk bisa mendapat sertifikasi hipnoterapi klinis menurut standar ASCH peserta harus menyandang gelar magister dalam disiplin ilmu yang berhubungan dengan kesehatan, memiliki ijin praktik resmi, mengikuti pelatihan yang diakreditasi oleh ASCH minimal 40 (empat puluh jam), mengikuti pelatihan/konsultasi individual selama minimal 20 jam dengan konsultan yang diakui oleh ASCH, dan menjalani praktik mandiri menggunakan hipnosis klinis selama dua tahun (Hammond, 1988).

ACHE menetapkan dua jenjang pendidikan dan sertifikasi dengan persyaratan berikut:

a. Certified Hypnotherapist (C.Ht)

    Peserta mengikuti pelatihan di lembaga pelatihan hipnoterapi yang terakreditasi oleh ACHE minimal selama 200 (dua ratus) jam tatap muka di kelas. Hipnoterapis juga harus lulus ujian tulis dan praktik sesuai standar ACHE.

b. Certified Clinical Hypnotherapist (CCH)

Peserta telah menyelesaikan pendidikan dan sertifikasi hipnoterapis dengan lama masa studi 300 (tiga ratus) jam tatap muka di kelas di lembaga hipnoterapi yang terakreditasi oleh ACHE.

Standar pendidikan dan sertifikasi yang ditetapkan dua lembaga terkemuka di atas, ACHE dan ASCH, tidak dapat sepenuhnya diterapkan di Indonesia, terutama syarat minimal pendidikan S2 dan lama masa pendidikan selama 200 hingga 300 jam.

Idealnya, syarat memelajari hipnoterapi klinis adalah minimal sarjana strata satu dengan lama masa pendidikan 100 (seratus) jam untuk sertifikasi hipnoterapis (C.Ht) dan 200 (dua ratus) jam untuk hipnoterapis klinis (CCH). Setiap jenjang dilaksanakan selama sembilan hari yang terbagi menjadi tiga kali pertemuan masing-masing selama tiga hari penuh.

Penutup

Uraian di atas telah menjelaskan secara singkat pengertian dari hipnoterapi, bukti ilmiah manfaat hipnoterapi, pendidikan serta kualifikasi praktisi hipnoterapi. Khususnya mengenai pendidikan, selain menyajikan materi sesuai dengan kurikulum, untuk mengembangkan tanggung jawab dan integritas para peserta, penulis sebagai pelaksana pendidikan profesi hipnoterapis telah menegakkan standar praktik hipnoterapi. Peserta yang telah lulus dalam pendidikan mendapatkan sertifikat praktik yang berlaku selama satu tahun, sepanjang alumni yang bersangkutan melaksanakan praktik terapi sesuai protokol yang telah ditetapkan. Perpanjangan sertifikat praktik dilakukan tiap tahun dengan persyaratan tertentu untuk menjaga kesinambungan mutu layanan. Mutu layanan juga dirawat melalui ruang konsultasi yang disediakan melalui milis.

     Karakter seorang Trinner HYPNOTHERAPHIST sama dengan Karakter Trainer trainer motivasi yang lain nya.. nah.. kita berharap seorang guru profesional memiliki karakter seorang Hypnotherapist juga.. Seorang motivator Hypnotherapy di hadapan para siswa siswa nya...

     Harapan penulis, Suatu saat nanti Dunia pendidikan Bisa menggunakan teknik hipnotherpy di sekolah sekolah sehingga professionalisme guru berkarakter trinner Hypnotheraphist ada di setiap sekolah..

Wassallam
Pesantren Terpadu Serambi Mekkah

Sumber: Rusman. 2010. Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar