Rabu, 25 Maret 2015

" RENUNGAN MOTIVASI DARI KISAH HIDUP IBNU HAJAR AL-ASQALANI "

RENUNGAN MOTIVASI DARI KISAH HIDUP IBNU HAJAR AL-ASQALANI

Oleh : Suhefriandi

( pengajar di Pesantren Terpadu Serambi Mekkah )

       Seorang anak termenung di jendela asrama. Matanya menatap jutaan bintang dilangit. Angin malam tak lagi mampu membuat pikiranya tenang. Hatinya sedang bergejolak dihadapkan dengan masalah besar. Batin nya pun berucap “ Aku tetap Harus segera mengambil Keputusan. ” Karnu sudah bertahun-tahun ia tidak naik kelas, semangatnya mulai redup ditiup keputusasaan. Ia merasa dirinya adalah anak paling bodoh didunia. Ia adalah anak yang sudah tidak lagi memiliki harapan. Melanjutkan Belajar adalah sebuah kesia-siaan. Malam itu akhirnya ia mengambil keputusan besar. Ia akan meninggalkan sekolah dan membuang mimpinya untuk menjadi seorang alim ulama dan saat itu kebisingan malam pun sudah sirna. Malam sudah sangat larut, dan teman nya yang seasraman pun sudah pada terlelap dalam mimpinya.

        Rasa ragu sempat meniadakan niatnya untuk  pergi, namun ia bergumam di dalam batinnya “ aku sudah tidak lagi dapat bermimpi, semua telah sirna. Aku tdak berbakat menjadi seorang cendikia, sudah bertahun – tahun akun tidak naik kelas. Bodoh jika masih berharap menjadi Alim Ulama. ” Akhirnya ia pergi menyelinap keluar asrama dengan keraguan , pergi untuk selama-lamanya dari sekolah cukup jauh sudah perjalanan yang ditempuhnya, Rasa letih dan lapar membuatnya memutuskan untuk istirahat sejenak.

        Dalam peristirahatanya ia melihat pemandangan yang membuatnya takjub.Tak jauh dari tempatnya, ia melihat tetesan air yang sangat kecil, rembesan dari atas. Sementara air itu menetes bongkahan batu besar yang sangat kokoh, yang tak hancur dalam sekali hantaman palu besi. Akan tetapi bongkahan batu itu justru berlubang oleh tetesan air yang sangat kecil. ia Pun terus saja memandangi batu tersebut.

        Pikiran nya seakan tenggelam didalam palung samudra yang sangat dalam. Hatinya yang bergejolak kini di dinginkan oleh dalamnya samudra, ia pun mulai jernih untuk berpikir. “Batu itu Besar dan Kokoh, ” dia berbicara kepada dirinya sendiri. “ Pasti takkan  mudah menghancurkan batu tersebut ' tapi siapa sangka dengan tetesan air yang sangat kecil bisa berlubang. Air yang terus menerus diteteskan dapat melubangin batu yang sangat kokoh ,”

       Pada saat itulah semangat mulai lagi tumbuh didalam dirinya. “ saya boleh jadi bodoh, namun jika terus menerus kerja keras seperti air kecil itu. Saya pasti bisa melubangi batu kebodohan dalam diri saya hingga kelak akan musnah. ” Ia bersyukur kepada Allah SWT yang telah menunjukkan ia jalan keluar dari keputusasaan.

        Wajahnya kini cerah dihiasi senyuman indah penuh dengan optimisme. Sontak saja ia bergegas kembali keasrama sebelum waktu subuh tiba. Semangat belajarnya kini telah kembali dan tumbuh lebih besar ketika Ia pertama kali masuk kesekolahnya dahulu. Ia kini bukan ia yang dulu, bukan juga anak kecil yang semangat ketika pertama kali masuk sekolah.

       Sejak saat itu, ia menjadi anak yang paling gigih dalam dalam menghafal dn memahami ilmu Qur’an dan Hadist.Ia tidak pernah lagi putus asa, pelajaran sesusah apapun akan ia pelajari dengan berulangan-ulang kali hingga mampu memahaminya. ”Aku harus Segigih tetesan air yang sangat kecil, ” ucap dirinya untuk menyemangati diri sendiri agar termotivasi dalam beljar. 

       Setelah bertahun-tahun lamanya,anak yang lahir di mesir pada bulan sya'ban tahun 773 H kelak akan dikenal dunia sebagai Alim Ulama dengan karya-karya yang fenomenal. Umat Islam diseluruh dunia sangat mengenal Beliau sebagai pengarang/penulis kitab Fathul Baari Syarh Shahih Bukhari, Bulughul Maram min Adillatil Ahkam. Hebatnya Sampai saat ini kitab-kitab beliau masih terus dipelajari, dan dibedah. Padahal dahulu beliau sempat berputus asa dan ingin menghentikan cita-citanya.

        Nama Ibnu Hajar al-Asqalani,,yang berarti“Anak Batu.”Karena memang beliau terbuka hatinya setelah melihat batu yang berlubang karena tetesan air yang terus menerus.Sedangkan Al–Asqalani adalah nisbat kepada‘ Asqalan’, sebuah kota yang masuk dalam wilayah Palestina,dekat Ghuzzah (Jalur Gaza).

        Beginilah sekilah cerita yang saya kutip dari kitab fawaaidul janiyyah Semoga menjadi motivasi bagi kita yang bahwa bersungguh sungguh pasti mendatangkan keberhasilan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar