Sabtu, 18 April 2015

SEANDAINYA LAPANGAN KANTIN DIKOTA PADANG PANJANG INI BERADA DI BANDUNG

SUHEFRIANDI

Ya.. seandainya lapangan seluas lapangan Kantin yang berada di kota Padang Panjang ini berada di kota Bandung dan di kelola oleh seorang walikota yang sekaliber Ridwan Kamil pastilah suasana nya akan berbeda, pastilah setiap akhir pekan bahkan setiap hari akan menjadi tempat tujuan piknik bagi warga kota, bahkan kerena letak padang panjang yang strategis bukan warga padang panjang saja yang akan datang. Padang Panjang memiliki potensi alam lebih dari kota Bandung.. letak nya yang strategis, berada di tengah tengah jalur pariwisata.. Anugerah dari Allah yang luar biasa..

Lapangan kantin kota padang Panjang

Lapangan ini sangat populer sekali di kota padang panjang bagi kota yang berjuluk kota serambi Mekkah ini, penulis sering bersama keluarga setiap akhir pekan membawa anak anak dan keluarga untuk sekedar menghabiskan waktu pagi liburan.. tapi ya.. apa boleh buat.. kurang terawat.. kendatipun lapangan ini digunakan untuk pacuan kuda.. tapi bisa saja di tata dengan baik.. kita berharap, disana ada banyak taman, ada jalur jogging, ada jalur sepeda santai bagi warga.. tapi kita lihat semuanya bercampur..  kita berharap berita berita yang muncul di berbagai media itu bukan hanya membahas kesuksesan kota bandung saja.. penulis membayangkan berita dengan tajuk utama bertuliskan BANDUNG tapi bertuliskan PADANG PANJANG.. " YA.. DIFFICULT BUT POSSIBLE.. ini berita tentang Bandung...

BANDUNG - Alun-alun Bandung seakan menjadi kado manis bagi warga Bandung di pengujung 2014. Taman ini melengkapi sejumlah taman tematik dan diharapkan menjadi lokasi pikinik murah bagi warga. 

Taman dengan luas 12.000 meter persegi ini telah ada sejak ratusan tahun silam, namun baru kali ini didesain dengan konsep menarik. Konsep Taman Alun-alun Bandung hampir sama seperti di kota lainnya di dunia. Pada bagian tengah terdapat area kosong yang dapat digunakan untuk beragam kegiatan. Sementara di pinggirnya ditumbuhi pohonpohon besar, membuat sejuk membuat betah warga dan bercengkrama di sana. 

Seiring berjalannya waktu, taman ini pun telah mengalami sejumlah perubahan. Pada 2007 silam taman tersebut direnovasi. Di bagian tengah yang dulunya kosong, dibangun air mancur. Kemudian lapisan bawahnya dipasangi grassblock. Sayangnya renovasi yang dilakukan tidak membuat kondisi taman yang berada di pusat kota itu lebih baik. 

Taman yang seharusnya menjadi ruang publik yang nyaman malah diserbu pedagang kaki lima. Akibatnya taman yang lokasinya tidak jauh dari Pendopo Wali Kota menjadi kumuh dan mulai ditinggalkan warga. Melihat kondisi tersebut, pada 2014 tepatnya bulan Oktober, Pemerintah Kota Bandung dibantu pihak ketiga berupaya mengembalikan fungsi dari Taman Alun-alun Bandung sebagai ruang publik. 

Taman di desain ulang dengan konsep baru dan jauh lebih modern dengan dana hibah dari pihak ketiga. Bagian tengah taman di lapisi rumput sintesis seluas kurang lebih 4.800 meter persegi. Bagian sisi selatan Jalan Dalem Kaum terdapat taman bunga. Sementara di bagian utara Jalan Asia Afrika terdapat taman bermain anak-anak. Selain itu terdapat halte yang diklaim terpanjang di Indonesia lengkap dengan tulisan Alun-alun Bandung. “Dulu kan anak-anak kalau main diajaknya kemal. 

Sekarang dengan ada ini (Taman Alunalun Bandung) bisa men jadi pilihan piknik bagi warga,” ucap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada launching Taman Alun-alun Bandung kemarin. Sejumlah warga pun memuji tampilan baru Taman Alunalun Bandung ini. Seperti Sukaesih, 46, mengaku senang dengan konsep baru itu. Pasalnya sebelum direnovasi kon disinya kumuh. 

“Dulu kumuh sekarang lebih baik. Alhamdulillah bagus,” ucap dia. Meski begitu perlu ada beberapa bagian yang dilengkapi. Contohnya toilet umum dan tempat penitipan sandal. “Soalnya harus buka sepatu (untuk masuk ke taman) supaya gak kotor. Terus kami (warga) juga diajak ikut menjaga taman,” ucapnya. 

Warga lainnya, Nanang Sudjana, 49, yang datang bersama cu cunya mengaku senang dengan konsep baru Taman Alunalun Bandung. Dia mengatakan, Pemkot betul-betul telah memperhatikan kebutuhan masyarakat. “Dulu mah kan sem rawut. Sekarang bisa dikatakan lebih baik,” ucapnya. 

Nanang juga berharap, keindahan Alun-alun Bandung serta taman lainnya di Kota Bandung dapat terjaga. “Jangan sampai sekarang bagus, nanti beberapa bulan kemudian rusak. Atau udah diperbaiki semrawut lagi karena banyak PKL,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya menjelaskan, Taman Alun-alun Bandung belum rampung sepenuhnya. Masih ada beberapa bagian yang harus diselesaikan. Seperti di bagian timur taman tangga dan pedestrian yang belum selesai. 

Selain itu dia juga berencana akan melengkapi taman dengan wifi gratis dan melengkapi taman dengan perpustakaan. “Untuk tempat penitipan sendal kami akan berkoordinasi dulu dengan pengurus Masjid Raya. Untuk ke depan kami akan lengkapi,” ucapnya. 

Lebih lanjut Arief menambahkan, Taman Alun-alun Bandung menjadi taman pertama di Kota Bandung yang posisinya di atas bangunan. Karena di bagian bawah taman terdapat tempat parkir dua lantai. Pihaknya juga mengaku akan belajar ke pemberi hibah dalam sisi perawatan. “Untuk anggarannya masih dihitung oleh tim independen,” pungkasnya. 

Alun-alun Kota Bandung Disulap Jadi Taman ala Eropa.

Bandung - Sejak masa penjajahan kolonial Belanda, Kota Bandung sudah dikenal sebagai kota taman. Sebuah artikel di majalah “MooieIndie” terbitan 1937 menulis tentang kota Bandung yang memiliki banyak taman yang indah dan memberikan kesegaran kepada warganya.

Upaya untuk kembali menjadikan Bandung sebagai kota taman, saat ini tengah diupayakan oleh pemerintah Kota Bandung. Selain membangun banyak taman tematik, salah satu yang paling ditunggu kehadirannya adalah peresmian alun-alun Kota Bandung sebagai taman terbuka dan ruang publik baru kebanggaan kota Bandung. Alun-alun Kota Bandung akan menjadi taman yang berstandar internasional dan memiliki kesamaan dengan taman di negara di Eropa.

Sebelumnya, titik pusat Kota Bandung yang telah lama menjadi salah satu penanda kota (landmark) dalam kondisi semrawut. Padahal alun-alun Kota Bandung sarat dengan aspek kesejarahan yang menandai berdirinya kota. Masalah lainnya yang membuat Alun-alun Kota Bandung kurang diminati untuk dikunjungi warga dan wisatawan adalah tata ruang.

Sebelum direnovasi alun-alun Kota Bandung dikelilingi pagar besi yang tinggi sehingga menyulitkan warga untuk masuk ke dalamnya. Ini masih ditambah kehadiran pot-pot tumbuhan yang dilengkapi bangku beton juga mengurangi ruang untuk pengunjung beraktivitas.

Sekarang ini, setelah proses renovasi yang dimulai pada Mei 2014 dan rampung pada 20 Desember lalu, wajah Alun-alun Kota Bandung telah jauh berbeda dari sebelumnya.

Alun-alun menjadi lapangan terbuka mirip dengan taman kota yang umum terdapat di negara di Eropa. Di Hampir seluruh kawasan alun-alun didominasi rumput sintetis untuk memudahkan pemeliharaan, sesuai konsep yang digagas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai town square atau plaza utama sebuah kota. Alun-alun Kota Bandung juga akan menjadi taman yang ramah anak-anak, karena mereka dapat bermain di lapangan terbuka yang cukup luas.

Sesuai konsepnya sebagai ruang terbuka, bagian tengah alun-alun dibiarkan lowong untuk memudahkan warga beraktivitas. Di bagian selatan alun-alun yang berhadapan langsung dengan Pendopo Kota Bandung, juga menjadi lebih berwarna dengan hadirnya taman-taman bunga. Sedangkan di sebelah timur, identitas alun-alun Kota Bandung yang baru semakin jelas terlihat dengan tulisan "Alun-alun Bandung" berukuran raksasa. Area ini juga akan dilengkapi fasilitas wifi dan lampu PJU yang menjadikannya terang di malam hari.

"Peresmian alun-alun Kota Bandung dilakukan bersamaan dengan perayaan pergantian tahun, karena saya ingin alun-alun menjadi ruang terbuka publik kebanggaan warga Kota Bandung," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam siaran pers yang diterima, Selasa (30/12).

Renovasi alun-alun Kota Bandung, dimungkinkan karena adanya bantuan hibah dari pihak ketiga, dalam hal ini PT Nusaindah Bukit Permai. Hal ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan pihak swasta dan para pemangku kepentingan di Kota Bandung dalam upaya untuk mewujudkan "Bandung Juara".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar