Senin, 13 April 2015

" PERANG BADAR, AL- HUMAIM BIN AL- HAMAM "

Perang Badar

        Pada waktu perang Badar, Rasulullah shallallahu'aaihi wa sallam memberikan spirit kepada pasukan Muslimin untuk berperang, seraya berkata, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak seorang pun yang ikut memerangi mereka hari ini, lalu dia terbunuh dalam keadaan bersabar dan mengharap pahala dari Allah, menyongsong (musuh) dan tidak mundur, melainkan Allah memasukkannya ke dalam surga.”

Beliau berkata lagi: “Berangkatlah menuju surga yang luasnya seisi langit dan bumi.”

Ketika itu berkatalah al-Humaim bin al-Hamam, “Wah, Wah!”

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bertanya, “Apa yang mendorongmu mengatakan wah, wah?”

Dia menjawab, “Demi Allah, tidak apa-apa wahai Rasulullah, selain aku berharap menjadi salah seorang penghuni surga tersebut.”

Beliau berkata, “Benar, sesungguhnya engkau termasuk penghuninya.”

Seketika dia langsung mengeluarkan kurma dari sisinya, lalu memakan sebagiannya kemudian berkata, “Jika aku hidup hingga memakan kurma-kurma ini sampai habis, sungguh merupakan hidup yang panjang.” Lantas dia membuang semua kurma-kurma tersebut, kemudian berperang hingga akhirnya gugur sebagai syahid. (HR Muslim) 

[Sumber; Ar-Rahiq al-Makhtum (id) oleh Syaikh Mubarakfuri, hal. 316-317.] 

Ibnu Taimiyah berkata, “Barangsiapa yang mencintai seseorang tapi bukan karena Allah, maka bahaya teman-temannya lebih besar daripada bahaya musuh-musuhnya.” (Ta'thir al-Anfas, hal. 575).

Abu Ishaq al-Fazari berkata, “Sesungguhnya ada di antara manusia orang yang menyukai pujian kepada dirinya padahal dirinya tidak lebih berharga di sisi Allah daripada sehelai sayap nyamuk.” (Ta'thir al-Anfas, hal. 573).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar