Senin, 13 April 2015

" SIFAT SIFAT ORANG ORANG YANG AKAN DILEMPARKAN KE DALAM API NERAKA "

IBNUL QAYYIM

Allah menyebutkan beberapa sifat orang-orang yang akan dilempar ke dalam api neraka. Setidaknya ada enam sifat sebagai beriku:

 (1). Kufur terhadap nikmat Allah dan mengingkari hak-hak-Nya, kufur terhadap agama, kufur dalam mengesakan-Nya, kufur terhadap asma dan sifat-sifat-Nya, kufur terhadap para rasul dan Malaikat-Nya, serta kufur terhadap kitab-kitab dan pertemuan dengan-Nya (ayat 24);

(2) Menentang yang haq (kebenaran ilahi) dengan berbagai bentuk pengingkaran dan pembangkangan (ayat 25);

 (3) Menghalangi kebaikan, baik kebaikan untuk diri sendiri berupa ketaatan dan ibadah kepada Allah, maupun kebaikan untuk orang lain. Maka itu, ia tidak mempunyai kebaikan untuk diri sendiri maupun untuk sesamanya, sebagaimana prihal umat manusia pada umumnya (ayat 25);

(4) Di samping menghalangi kebaikan, orang itu pun suka memusuhi orang lain, menzhalimi sesama serta menyakiti mereka dengan perbuatan dan ucapannya (ayat 25);

(5) Bersikap skeptis, yaitu ragu-ragu terhadap kebenaran. Tidak hanya sebatas itu, bahkan ia juga selalu mendatangkan hal-hal yang meragukan. Dalam bahasa Arab diungkapkan, fulan murib, Fulan bersikap ragu-ragun (ayat 25); dan

(6) Selain sifat-sifat di atas, orang musyrik yang menjadikan ilah--sesembahan--selain Allah. Termasuk bersumpah atas namanya, memberi loyalitas untuknya, dst. (Ayat 26). Lalu golongan kafir di atas yang akan menghuni neraka berdebat dengan setan yang selama ini menjadi pendamping dan penuntunnya di dunia dulu. 

Namun, setan menimpakan seluruh tangungjawab kepadanya, walaupun pada dasarnya setanlah yang menjerumuskan. Setan bedoa, Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkan tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh. Dengan kata lain, orang itu sendiri yang memilih kesesatan. Pernyataan ini sesuai dalih yang dikemukakan iblis kepada penghuni Neraka. "Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekadar aku menyeru kamu, lalu kamu mematuhi seruanku, (QS. Ibrahim: 22). 

Sebetulnya, Iblis dilaknat oleh Allah karena dia tidak mau melakukan satu kali sujud kepada Adam sebagai penghormatan dan ketaatan pada Allah. Sementara, Adam alaihissalam dikeluarkan dari surga hanya karena sesuap makanan yang diharamkan baginya. Oleh karena itu, jangan pernah berpikir bahwa Allah tidak akan menghukum Anda atas dosa yang telah Anda lakukan, (hlm. 578).

 Salah satu alasan mengapa meninggalkan perintah Allah lebih berdosa dibandingkan melanggar larangn-Nya adalah, karena Allah masih bersedia menerima taubat Nabi Adam setelah beliau melanggar larangan-Nya. Tetapi, Allah tidak mengampuni iblis karena meninggalkan perintah-Nya untuk bersujud pada Adam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar