Minggu, 15 Maret 2015

HARGAI SETIAP WAKTU YANG ANDA MILIKI

Oleh : Suhefriandi

     Bayangkan, ada sebuah bank yang memberi Anda uang sejumlah Rp 86.400 setiap paginya. Semua uang itu dapat Anda gunakan (tidak lebih).

Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak Anda gunakan selama sehari. Coba tebak, apa yang akan Anda lakukan? Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu.

Siapapun dari kita, memiliki bank semacam itu, bernama WAKTU. Setiap pagi, ia akan memberi Anda 86.400 detik. Dan pada malam harinya, ia akan menghapus sisa waktu yang tidak Anda gunakan untuk tujuan baik. Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada Anda. Ia juga tidak memberikan waktu tambahan.

Setiap hari, ia akan membuka satu rekening baru untuk Anda.
Setiap malam, ia akan menghanguskan yang tersisa.

Jika Anda tidak menggunakannya, maka kerugian akan menimpa Anda.
Anda tidak bisa menariknya kembali.
Juga, Anda tidak bisa meminta “uang muka” untuk keesokan hari.
Anda harus hidup di dalam simpanan hari ini!

Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan Anda.
Jam terus berdetak.
Gunakan waktu Anda sebaik-baiknya.

–  Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal naik kelas.

–  Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.

–  Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.

–  Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada seseorang yang sedang menunggu untuk bertemu.

–  Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.

–  Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.

–  Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.

RENUNGANNYA:

Hargai setiap waktu yang Anda miliki.
Dan ingatlah, waktu tidak menunggu siapa-siapa.

      KISAH GASING WAKTU

        Alkisah, ada seorang pelajar di sebuah desa kecil, yang memiliki cita-cita sebagai pegawai pemerintah. Demi mewujudkan cita-citanya, dia berangkat ke ibu kota untuk menempuh ujian negara.

Di sela perjalanan yang jauh dan melelahkan, si pelajar berhenti sejenak melepas lelah. Tak lama ia pun terbawa dalam lamunan. Muncul perasaan was-was terhadap kemampuan dirinya dan sesaat kemudian dia membayangkan seandainya bisa diterima sebagai pegawai pemerintah. Di tengah asyiknya melamun, tiba-tiba seorang kakek berdiri di hadapannya menyapa: “Hai anak muda, engkau tampak bukan orang dari sini. Hendak ke mana?”

“Saya hendak ke ibu kota Kek, mengikuti ujian negara.”

“Kakek perhatikan dari tadi, apa yang sedang kamu lamunkan?”

Mereka pun terlibat pembicaraan seru.

Setelah bertukar pikiran, tiba-tiba sang kakek mengeluarkan suatu benda dari sakunya. Lalu, iamemberikannya kepada si pelajar sambil berkata, “Mungkin ini yang kau perlukan, Nak!”

“Sebuah gasing? Bagaimana sebuah gasing dapat mewujudkan cita-cita saya, Kek?” tanya si pemuda keheranan.

Sang kakek menjawab, “Nak, ini adalah gasing waktu. Jika kamu memutar gasing ini ke kanan, maka kamu akan sampai pada saat dan keadaan yang seperti kamu inginkan.” Setelah si pelajar menerima gasing,si kakek pun berlalu pergi.

Merasa aneh, si pelajar segera mencoba kebenaran ucapan sang kakek. Sambil membayangkan keberhasilan dirinya lulus ujian negara, ia memutar gasing ke kanan. Dan tiba-tiba, si pelajarmendapati dirinya berada di depan papan pengumuman ujian negara dan namanya tercantum pada pengumuman kelulusan. Ia sangat gembira. Namun kegembiraannya tidaklah bertahan lama. Muncul perasaan tidak sabar untuk segera bisa bekerja di pemerintahan. Maka ia pun kembali memutar gasingnya ke kanan dan dalam sekejap si pelajar sudah berada pada pekerjaannya di kantor pemerintahan.

Kenikmatan sebagai pegawai pemerintahan juga tidak bertahan lama. Timbul keinginan yang lebih, yaitu sebagai pejabat tinggi pemerintah. Maka segera dia pun kembali memutar gasingnya. Dan pada saat itu juga ia berada pada posisi yang diinginkannya.Kini, ia memutar gasing untuk mempercepat waktu dan menghindari kesulitan dalam mencapai cita-cita telah menjadi kebiasaan si pelajar.

Secepat gasing berputar, si pelajar pun berubah menjadi tua dan menjelang ajal. Ada penyesalan dalam dirinya, “Betapa singkat dan hambarnya kehidupanku! Alangkah baiknya jika putaran gasing ini dapat mengembalikan aku pada masa lalu..”

Dalam kondisi putus asa sang pelajar memutar gasing ke arah yang berlawanan yaitu ke arah kiri. Dan tiba-tiba dia pun terbangun dari tidurnya! Eh, ternyata peristiwa semua tadi hanya mimpi belaka.

Sejenak, si pelajar merasa senang dan bersyukur bahwa semua itu cuma mimpi. Dia pun berjanji pada dirinya sendiri, akan tetap berusaha dan menikmati setiap proses perjuangan untuk mencapai apa yang menjadi cita-citanya.

RENUNGAN: 
Keinginan untuk sukses adalah impian setiap orang namun akan lebih bermakna apabila kita merasakan setiap proses dan perjuangan untuk mencapai tujuan

Sumber: http://www.andriewongso.com/artikel/aw_corner/3337/Renungan_Tentang_Waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar