Jumat, 06 Maret 2015

PESANTREN TERPADU SERAMBI MEKKAH. " POIN POIN PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM."

Poin Pendidikan Anak Dalam Islam

By : Suhefriandi

Repost. Siti Aisyah Nurmi

       Anak muslim muslimah Ayahnda Bunda, apakah ilmumu hari ini ? Sudahkah kalian siapkan diri kalian  untuk masa depan anak-anak kalian ? Ayahnda Bunda, apakah kalian  sudah menyediakan tahta untuk tempat kembali anak anak kalian ? Di negeri yang Sebenarnya. Di Negeri Abadi ? Ayahnda Bunda, mari kita mengukir masa depan anak-anak kita. Ayahnda Bunda, mari persiapkan diri kita untuk itu.

Hal pertama Ayahnda Bunda, tahukah kalian bahwa kesuksesan adalah cita-cita yang panjang dengan titik akhir di Negeri Abadi ? Belumlah sukses jika anakmu menyandang gelar atau jabatan yang tertinggi, atau mengumpulkan kekayaan terbanyak. Belum Ayahnda Bunda, bahkan sebenarnya itu semua tak sepenting nilai ketaqwaan. Mungkin itu semua hanyalah jalan menuju ke Kesuksesan Sejati. Atau bahkan, bisa jadi, itu semua malah menjadi penghalang Kesuksesan Sejati.

Gusti Allah Yang Maha Mencipta Berkata dalam KitabNya:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS 3:185)

Begitulah Ayah Bunda, hidup ini hanya kesenangan yang menipu, maka janganlah tertipu dengan tolak ukur yang semu. Pancangkanlah cita-cita untuk anak-anak kalian di Negeri Abadi, ajarkanlah mereka tentang cita-cita ini. Bolehlah mereka memiliki beragam cita-cita dunia, namun janganlah sampai ada yang tak mau punya cita-cita Akhirat.

Kedua, setelah memancangkan cita-cita untuk anak-anak kalian, maka cobalah memulai memahami anak-anak kalian. Ada dua hal yang perlu kalian amati:

Pertama, amati sifat-sifat khasnya masing-masing. Tidak ada dua manusia yang sama serupa seluruhnya. Tiap manusia unik. Pahami keunikan masing-masing, dan hormati keunikan pemberian Allah SWT.

Yang kedua, Ayahnda Bunda, fahami di tahap apa saat ini si anak berada. Allah SWT mengkodratkan segala sesuatu sesuai tahapan atau prosesnya.
Anak-anak yang merupakan amanah pada kita ini, juga dibesarkan dengan tahapan-tahapan.

Tahapan sebelum kelahirannya merupakan alam arwah. Di tahap ini kita mulai mendidiknya dengan kita sendiri menjalankan ibadah, amal ketaatan pada Allah dan juga dengan selalu menjaga hati dan badan kita secara prima. Itulah kebaikan-kebaikan dan pendidikan pertama kita pada buah hati kita.

Pendidikan anak dalam Islam, menurut Sahabat Ali bin Abitahalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia:

    Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir sampai kira-kira 7 tahun.
    Tahap PENANAMAN DISIPLIN

(“addibuhum”/ajarilah mereka adab)
dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.

    Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas.

Ketiga tahapan pendidikan ini mempunyai karakteristik pendekatan yang berbeda sesuai dengan perkembangan kepribadian anak yang sehat. Begitulah kita coba memperlakukan mereka sesuai dengan sifat-sifatnya dan tahapan hidupnya.

Hal ketiga adalah memilih metode pendidikan. Setidaknya, dalam buku dua orang pemikir Islam, yaitu Muhammad Quthb (Manhaj Tarbiyah Islamiyah) dan Abdullah Nasih ’Ulwan (Tarbiyatul Aulad fil Islam), ada lima Metode Pendidikan dalam Islam.

Yang pertama adalah
melalui Keteladanan atau Qudwah,
yang kedua adalah
dengan Pembiasaan atau Aadah,
yang ketiga adalah
melalui Pemberian Nasehat atau Mau’izhoh, yang keempat
dengan melaksanakan Mekanisme Kontrol atau Mulahazhoh,
sedangkan yang terakhir dan merupakan pengaman hasil pendidikan adalah Metode Pendidikan melalui Sistem sangsi atau Uqubah.

Ayshnda Bunda, jangan tinggalkan satu-pun dari ke lima metode tersebut, meskipun yang terpenting adalah Keteladanan (sebagai metode yang paling efektif).

Setelah bicara Metode, ke empat adalah Isi Pendidikan itu sendiri. Hal-hal apa saja yang perlu kita berikan kepada mereka, sebagai amanah dari Allah SWT.
Setidak-tidaknya ada 7 bidang. Ketujuh Bidang Tarbiyah Islamiyah tersebut adalah:
(1) Pendidikan Keimanan
(2) Pendidikan Akhlaq
(3) Pendidikan Fikroh/ Pemikiran
(4) Pendidikan Fisik
(5) Pendidikan Sosial
(6) Pendidikan Kejiwaan/ Kepribadian
(7) Pendidikan Kejenisan (sexual education).
Hendaknya semua kita pelajari dan ajarkan kepada mereka.

Ke lima, kira-kira gambaran pribadi seperti apakah yang kita harapkan akan muncul pada diri anak-anak kita setelah hal-hal di atas kita lakukan? Mudah-mudahan seperti yang ada dalam sepuluh poin target pendidikan Islam ini:
Selamat aqidahnya, Benar ibadahnya, Kokoh akhlaqnya, Mempunyai kemampuan untuk mempunyai penghasilan, Jernih pemahamannya, Kuat jasmaninya, Dapat melawan hawa nafsunya sendiri, Teratur urusan-urusannya, Dapat menjaga waktu, Berguna bagi orang lain.

Insya Allah, Dia Akan Mengganjar kita dengan pahala terbaik, sesuai jerih payah kita, dan Semoga kita kelak bersama dikumpulkan di Negeri Abadi. Amin. Wallahua’lam, (SAN)

Catatan:

    Lima Poin Pendidikan Anak:

-1.Paradigma sukses-
-2.Mengenal Tahapan dan Sifat
-3.Metode
-4.Isi
-5.Target.

     Buku Muhammad Quthb (Manhaj Tarbiyah Islamiyah) diterjemahkan dengan judul “Sistem Pendidikan Islam” terbitan Al-Ma’arif Bandung, dan buku Abdullah Nasih ’Ulwan (Tarbiyatul Aulad fil Islam) diterjemahkan dengan judul Pendidikan Anak Dalam Islam.

Pesantren Terpadu Serambi Mekkah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar